Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Amien Rais Bukan Korban Hoaks Ratna Sarumpaet?

11 Oktober 2018   13:00 Diperbarui: 11 Oktober 2018   13:13 4294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Raks (Sumber: Kompas.com)

Hanya selang sehari setelah penahanan Ratna Sarumpaet pada malam 4 Oktober 2018, Amien Rais mendapat kiriman "surat cinta" pemanggilan dari Polda Metro Jaya.

Kenapa polisi begitu cepat memanggil Amien Rais? Apakah polisi sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap Ratna dan juga sejumlah barang bukti yang disita? Lalu, kenapa pula Amien menjadi orang penting pertama yang mendapat panggilan pemeriksaan.

Pertanyaan yang lebih menariknya, apakah Amien Rais korban hoax Ratna Sarumpaet ataukah pelaku dalam kasus yang menggoyang kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini?

Sekilas nampak jika serentetan pertanyaan di atas terasa sangat sulit untuk dicarikan jawabannya.

Tetapi, ternyata tidaklah demikian. Dan, menariknya,  Amienlah yang justru mengawalinya.

"Ini surat panggilan untuk saya tanggal 2 Oktober yang katanya berdasarkan keterangan Sarumpaet, padahal Sarumpaet ditangkap tanggal 4 Oktober. Ini sangat janggal. Tanggal 2, Sarumpaet belum memberi keterangan apapun ke polisi," protes  Amien sebelum masuk ke ruang penyelidikan Ditkrimum Polda Metro Jaya, Jakarta (Sumber: Detik.com)

Protes Amien yang disampaikan dihadapan sejumlah wartawan ini pun kemudian direspon cepat oleh polisi.

Lewat Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, polisi memberikan penjelasannya.

"Tanggal 2 itu penyelidikan, biasanya minta klarifikasi dan keterangan saksi-saksi. Tersangka biasanya paling belakang. Tapi kenapa kemarin (penyidik) langsung (periksa) Ratna karena memang sudah jelas dia melakukan kebohongan dan sudah diduga mau melarikan diri, maka ditangkap kemudian ditahan malam harinya," terang Setyo sebagaimana yang dikutip Detik.com

Dalam kesempatan yang sama, Setyo pun menambahkan, "Karena sudah ada informasi Pak Amien tahu tentang itu, ada informasi yang diterima Polri bahwa Pak Amien Rais tahu tentang keberadaan Ratna Sarumpaet makanya mau diklarifikasi."

Dari penjelasan Setyo tersebut bisa disimpulkan jika Amien Rais mengetahui keberadaan Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018 atau pada hari Ratna yang ketika itu masih berwajah bonyok diambil

Artinya, Amien tahu jika pada 21 September 2018 Ratna bukan berada di Bandung, tetapi di Jakarta atau lebih tepatnya di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat.

Pertanyaannya dari mana polisi dapat mengetahuinya?

Sebagaimana penjelasan yang disampaikan oleh Setyo, penyelidikan kasus hoax Ratna Sarumpaet yang berlangsung cepat ini diawali dengan pencarian informasi tentang keberadaan Ratna di Bandung pada 21 Oktober 2018. Ternyata, hasilnya negatif.

Setelah itu, lewat Call Data Record, polisi mengetahui jika pada 21 September 2018 Ratna berada di posisi yang di-cover oleh BTS (Base Transceiver Station alias tower)yang melayani kawasan Menteng. Dari situlah kemudian polisi mengerahui jika Ratna dirawat di RS Bina Estetika.

Jika polisi sudah mengetahui bahwa Amien mengetahui keberadaan Ratna pada 21 September 2018, artinya polisi diduga kuat sudah mendapatkan keterangan saksi atau bukti rekaman CCTV tentang keberadaan Amien Rais di RS Bina Estetika pada saat Ratna dirawat di sana.

Meskipun demikian, masih belum diketahui secara pasti jika Amien mengetahui jika keberadaan Ratna di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika untuk melakukan operasi plastik.

Demikian juga dengan pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono yang mengatakan kemungkinan. adanya tersangka selain Ratna, belum tentu juga diarahkan pada Amien. Meskipun pernyataan tersebut disampaikan pada hari yang sama dengan pemanggilan pertama Amien Rais pada 5 Oktober 2018.

Perlu juga diingat jika hari pertama Ratna berada di RS Bina Estetika bertepatan dengan waktu pengundian nomor urut pasangan capres yang digelar KPU pada malam 21 September 2018.

Pada saat itu, Tim Kampanye Nasional Prabowo sedang berkumpul dan semestinya juga frekuensi komunikasi di antara mereka sedang meningkat.

Apakah masuk akal jika tidak seorang pun di antara rekan Ratna yang menanyakan ketidakhadiran Ratna pada momen penting tersebut?

Dan, masih ada yang menarik, jika tidak bisa dikatakan lucu, pada komunikasi antara Fadli Zon dengan Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018 dalam kronologi yang diceritakan oleh Fadli.

Di antaranya, "Langsung saya telepon. Loh, kenapa Bu Ratna? 'Saya dianiaya' (jawaban Ratna). Kapan terjadinya, terus kenapa baru sekarang? Kenapa enggak lapor polisi. 'Ah nanti saya ini dulu lah,'" kata Fadli sebagaimana yang dikutip oleh Wartakota.

Kutipan serupa pun dipublikasikan oleh sejumlah media lainnya.

Apa yang dimaksud Fadli dengan "Kapan terjadinya, terus kenapa baru sekarang?"

Apa yang dimaksud Fadli dengan "Kapan terjadinya, terus kenapa baru sekarang?"

Bukankah saat  WA-an, yang ada dalam pikiran Fadli adalah Ratna yang terkena musibah penganiayaan, kok ditanya "kenapa baru sekarang?"

Kebayang kalau ada yang memberitahukan Fadli tentang musibah kecelakaan yang dialami 500-an anggota DPR RI.

"Pak, saya baru saja dapat berita, pesawat yang ditumpangi 500-an anggota DPR, termasuk Fahri Hamzah, Budiman Sudjatmiko, Eko Patrio, dan Ibas jatuh. Semua penumpang diperkirakan tewas."

Kemudian, Fadli menyahut, "Kenapa baru sekarang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun