"Kami selendangkan selendang putih untuk Indonesia," kata Sugeng.
"Awalnya belum yakin sama sekali. RSPN hanya berkeinginan agar beliau tampil memimpin negeri ini. Baru merasa yakin setelah beliau menjadi narasumber Mata Najwa," sambung pria asal Banyuwangi, Jawa Timur ini.
Hingga saat ini, RSPN yang  berkantor sekretariat di Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini telah didukung 28 DPW dan 116  DPD.
Saat ditanya tentang tanggapan Gatot atas aktivitas politik RSPN yang sensitif mengingat figur yang didukungnya masih aktif sebagai prajurit TNI, Sugeng menjelaskan, jika Gatot tidak mempermasalahkannya sebab dukungan tersebut merupakan hak prerogatif masyarakat.
"Beliau sudah mendengar adanya relawan yang mendukungnya untuk maju sebagai capres dan mengatakan sebagai hak prerogatif masyarakat. Beliau pun menyatakan cukup bangga atas upaya RSPN," ungkap Sugeng.
Sebagaimana yang diberitakan sejumlah media daring, saat ini RSPN masih bergerak secara senyap.
Namun demikian, Sugeng mengungkapkan jika kelompok relawan yang sudah mengantongi legalitas dari Kemenkumham ini berencana mendeklarasikan pencapresan Gatot pasca-1 April 2018 atau setelah Gatot pensiun.
"Deklarasi semampunya dengan dana yang ada. Sukur kalau ada donatur yang benar benar respek, Satu visi  misi dalam memperjuangkan calon pemimpin terbaik untuk saat ini. Yang jelas setelah beliau pensiun, RSPN berniat untuk menghadap," ungkap Sugeng.
Sebagai relawan, RSPN menyadari benar jika untuk mencapai tujuannya, sekurangnya dua parpol harus mengusung Gatot.
Untuk itu kelompok relawan yang dibentuk pada  1 Januari 2018 ini gencar melakukan serangkaian pendekatan kepada sejumlah parpol.