Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Survei Median Soal SBY Ini Benar-benar Menggelikan

24 Februari 2018   08:27 Diperbarui: 24 Februari 2018   08:34 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi, halal tidaknya anggota parpol dijadikan responden oleh Median tidak bisa dipersoalkan. Karena, mungkin saja Median memiliki "nilai-nilai" tersendiri dalam surveinya.

Namun demikian, tetap saja hasil survei Median yang baru dirilis kemarin tersebut memiliki bagian yang begitu membingungkan.

Disalin tempel dari Kompas.com, "Terbukti, dari survei tersebut, sebanyak 20 persen konstituen Demokrat masih memilih SBY sebagai calon presiden. Padahal, nama Presiden RI dua periode itu tidak dimasukkan ke dalam daftar pilihan karena sesuai aturan tak memungkinkan lagi untuk mencalonkan diri."

Sayangnya, dari penelusuran lewat mesin pencari Google, hanya Kompas.com yang menuliskan bagian dari survei Media yang bikin kening pembacanya berkerut-kerut.

Perhatikan, "... sebanyak 20 persen konstituen Demokrat masih memilih SBY sebagai calon presiden. Padahal, nama Presiden RI dua periode itu tidak dimasukkan ke dalam daftar pilihan...".

Pertanyaannya sangat begitu sederhana, bagaimana mungkin responden bisa memilih SBY kalah nama SBY tidak ada dalam daftar?

Lebih membingungkan lagi jika membaca "apabila pilpres digelar saat ini".Bukankah dalam pemilu pemilih tidak bisa memilih figur di luar yang tercetak dalam surat suara.

Jika pada surat suara hanya tercetak foto Jokowi berserta pasangannya, foto Prabowo dan pasangannya, dan foto Gatot Swandito yang berdampingan dengan pasangannya, apakah bisa pemilih mencoblos Susilo Bambang Yudhoyono dengan pasangannya? Bukankah yang dicoblos pemilih adalah kotak berisi foto pasangan calon atau di luar kotak yang kemudian dinyatakan sebagai suara tidak sah.

Karena survei Media sedikit banyak mengacu pada pelaksanaan pilpres, maka jika ada responden yang mengucapkan nama di luar nama-nama yang terdaftar, seharusnya jawaban responden tersebut dianggap tidak dicatat, apalagi sampai diolah yang kemudian dipublikasikan lewat media.

Demikian juga dengan survei Median. Responden seharusnya hanya memilih figur-figur yang didaftarkan. Karena pertanyaan soal keterpilihan dan kepopularitasan bersifat tertutup atau responden hanya memilih sesuai dengan pilihan yang disodorkan, baik lewat show card maupun drop card. Tetapi, lebih baik jika menggunakan drop card.

Bahasa gampangnya, "Barangnya saja tidak ada, kok bisa-bisanya ada yang beli".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun