Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kalau Kriminalisasi Ulama Tidak Ada, Justru Lebih Serius Lagi

25 Januari 2018   11:42 Diperbarui: 25 Januari 2018   12:03 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Borgol (Sumber Tribunnews.com)

Intimidasi terhadap ulama ini mulai terasa saat terjadinya aksi pembubaran ceramah Felix Siaw di Masjid Manarul Islam, Bangil, Pasuruan pada awal November 2017. Situasi yang dirasakan oleh sebagian ulama ini terus memuncak dengan ditolaknya ceramah Ustad Abdul Somad di Bali pada Desember 2017.

Situasi yang dirasakan oleh sebagian ulama jauh lebih buruk lagi jika mengikuti ujaran-ujaran penuh kebencian terhadap ulama yang diposisikan berlawanan dengan pemerintah Jokowi. Hampr setiap waktu media sosial dipenuhi hujatan-hujatan terhadap ulama dan agama yang dianutnya.

Sangat tidak masuk akal jika Jokowi dan lingkaran-lingkarannya tidak mengetahui gencarnya ujaran kebencian terhadap ulama dan agama yang diimaninya, mengingat para pelontar kebencian itu diketahui memiliki hubungan dengan Istana.

Pertanyaannya, apakah Jokowi tidak sanggup mengelola pendukungnya ataukah sengaja dibiarkan atau bahkan sengaja diarahkan?

Pertanyaan di atas tercetus kerena Jokowi sudah beberapa kali bertemu dengan para pendukungnya. Toh, perilaku para pendukungnya terhadap para ulama tidak mengalami perubahan.

Semoga situasi ini terjadi kerena ketidakcerdasan para pendukung Jokowi semata sebagaimana yang dikicaukan Rocky Gerung lewat akun Twitter-nya.

Tetapi pertanyaannya kembali lagi, ada atau tidakkah kriminalisasi ulama sebagaimana yang dituduhkan oleh SBY? Kalau benar bagaimana. Kalau salah bagaimana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun