Pertama, pengaitan Prabowo dengan Saracen hanya berdasarkan tercantumnya tiga nama pucuk pimpinan SMP saat Pilpres 2014 dalam struktur organisasi Saracen pimpinan Jasriadi.
SMP memang benar-benar ada. Dan, dari rekam jejaknya di dunia maya, SMP memang mendukung Prabowo saat Pilpres 2014. Benar, secara hukum, SMP tidak ada hubungannya dengan Gerindra dan Prabowo. Tetapi, secara moral SMP, Gerindra, dan Prabowo memiliki hubungan yang sulit disangkal. Karenanya, salah besar jika Gerindra mengingkari keberadaan SMP.Â
Sikap Gerindra yang mengingkari SMP sedkit banyak mirip dengan reaksi kubu Cikeas saat menghadapi pengakuan Antasari Azhar yang menuding SBY mengetahui perkara pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Saat itu, sehari jelang hari H Pilgub DKI Jakarta 2017, kubu dan pendukung Cikeas sama sekali tidak mematahkan "serangan" Antasari. Cikeas justru lebih mengedepankan menyerang balik Antasari dengan isu-isu lawas, seperti perselingkuhan Antasari dengan Rani Juliani. Akibatnya, serangan Antasari teras menyasar SBY.
Mirip dengan pendukung Cikeas, pendukung Prabowo pun lebih cenderung menyerang balik Jokowi dengan cara membebarkan ujaran-ujaran kebencian dan hoax yang disebarkan oleh relawan pendukung Jokowi, khususnya JASMEV, pada masa Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017.
Menyerang balik dengan cara seperti itu sama sekali tidak akan mampu mematahkan gempuran lawan. Apalagi, serangan balik itu dilakukan dengan menggunakan pelor-pelor lawas, padahal lawan menyerang dengan amunisi termukhtahir.
Para elit Gerindra seharusnya memahami benang merah hubungan Prabowo-Saracen ada pada SMP. Dan, SMP dimotori oleh sejumlah kalangan dekat Prabowo. Karenanya, mengingkari eksistensi SMP sebagai relawan pendukung Prabowo tidak dapat mematahkan tudingan adanya keterkaitan Prabowo-Saracen.
Kedua. Kalau dicermati, pengaitan Prabowo dengan Saracen masih berupa opini. Karena masih berwujud opini, seharusnya Gerindra pun mematahkan serangan kepada Prabowo dengan opini pula.
Lain halnya jika tuduhan kepada Prabowo tersebut disertai dengan bukti. Jika disertai dengan bukti, maka Gerindra pun mau tidak mau harus membantahnya dengan bukti.
Saracen adalah sindikat yang melakukan aktivitas yang dapat dijatuhi hukuman pidana. Dengan kata lain, Saracen adalah organisasi kriminal. Ini adalah informasi yang sulit dibantah oleh siapa pun..
Tetapi, dari informasi yang sulit dibantah tersebut muncul sebuah pertanyaan, bagaimana mungkin sebuah organisasi kriminal memublikasi struktur organisasinya secara terang-terangan melalui situs yang bisa diakses siapa saja?