Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apa Salah Gatot Nurmantyo Saat Tampil di "Rosi"?

8 Mei 2017   13:22 Diperbarui: 2 April 2018   21:33 2491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya, siapa yang akan menjadi arang dan siapa yang bakal menjadi abu? 

Dalam situasi tegang seperti ini, masing-masing kelompok sudah mendata identitas lawan-lawannya.

Kalau pergantian kekuasaan berjalan secara normal. Hukuman hanya akan dijatuhkan kepada pentolannya saja. Tetapi, kalau pergantian kekuasaan itu terjadi setelah terjadinya guncangan besar, maka hukuman bukan hanya dijatuhkan kepada lokomotif penggeraknya saja, tetapi juga dengan gerbong-gerbong yang berada di belakangnya.

Hukuman bagi lokomotif beserta gerbong-gerbongnya itu sangat wajar dan terjadi di mana pun dan kapan pun.Hukuman ini dijatuhkan demi menjaga stabilitas negara. 

Sebab tanpa menjatuhkan hukuman, stablitas negara akan sulit dicapai. Inilah yang terjadi di Indonesia pasca G30S. 

Demikian juga dengan di Jerman, di mana pemerintah Jerman menjatuhkan hukuman terhadap warganya yang terkait dengan Nazi.

Situasi yang berjalan ke arah konflik horisontal inilah yang berkali-kali berupaya diredam oleh Gatot. Demikian juga saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Rosi Silalahi. Gatot berulang kali menegaskan jika aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Oktober 2016 berlangsung damai.

Karenanya patut dipertanyakan, apakah kelompok yang terus menyudutkan Gatot benar-benar menyimak talkshow yang ditayangkan Kompas TV tersebut? 

Ataukah kelompok pengecam Gatot tersebut merupakan bagian dari alat dalang perang proxi di Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun