Saya pernah bilang ke teman-teman, “Kalau saya ikut lomba di K dan ga dapet HL, artinya saya ga bakal menang”. Lha, iya. Kenyataannya memang begitu. Kalau cuma dilabel Pilihan sudah pasti lewat. Jangankan cuma Pilihan, wong tulisan lomba yang di label HL saja lewat. Tapi, mungkin itu cuma berlaku buat saya saja. Semoga.
Kaya tulisan yang lomba Pasar Rakyat, kalau nggak salah yang HL cuma dua tulisan. Salah satunya tulisan saya. Jadi sudah ngerep menang. Kan, minimal juara 2. Itu logikanya. Eh pas pengumuman, tulisan dan nama saya tidak nongol. Untungnya saya teh bukan Iwan Bopeng yang ngamuk-ngamuk ke petugas KPPS. Saya mah tetep wae nulis.
Kalau yang “Pasar Rakyat”, biar HL mungkin ada skor dari sponsor yang jadi perhitungan. Apalagi judul tulisan saya yang Pasar Kanoman itu diedit admin. “Pasar Rakyat” yang ada pada judul dihilangkan.
Sudah tanya ke Mas Kevin soal ini lewat inbox. Soalnya yang saya tahu kalau sudah di-HL, tulisan ga boleh diutak-atik lagi. Saya mah taati saja aturan ngga tertulis itu. Tapi ngga ada balasan.
Ya, sudahlah mungkin ada ini-itu yang menyebebkan tulisan saya dinilai lebih jelek ketimbang pemenang yang lain.
Tapi, pas tadi ada pengumuman “Beyond Blogging” dan tulisan saya yang di HL lewat lagi. Pasti ada sesuatu yang tidak beres. Apalagi lomba itu ga ada sponsor dari luar.
Lha, gimana ngga mau curiga ada yang ga beres, wong salah satu tulisan yang dimenangkan ngga dilabel sama sekali. Malah pas klik profilnya, sepertinya dia cuma pakai Kompasiana kalau ada lomba thok.
Bayangkan, sudah di-HL saja tulisan saya masih kalah sama tulisan yang polos. Sudah gitu penulisnya ngga aktif lagi. Nggak aktif, nggak dikenal,
Jadi buat menang lomba di Kompasiana saya harus dapet label 10 tingkat di atas HL. Kalau tingkat ke-9 itu patih Gotawa., Yang tingkat 10, Brama Kumbara.
Untungnya saya bukan Iwan Bopeng. Jadi, tulisan itu ada manfaatnya buat saya. Lha, iya. Kan saya dan teman-teman sering bilang sama K-er baru yang tanya soal label HL dan Pilihan. Jawaban saya dan teman-teman selalu sama. Menulis tinggal menulis saja. Soal HL nggak usah dipikir. Label itu tergantung subyektifitas admin. Kalau admin sedang senang dengan tulisan kita ya dikasih. Kalau ngga ya dilewat.
Nah, sekarang makin terbukt.
Jadi, kalau ada teman K-er yang tanya, ditinggal kasih link tulisan ini saja.
Mungkin admin juga sudah sadar kalau ada beberapa teman yang merasa kalau aktifitasnya di K ini tidak dikehendaki oleh admin. Kalau memang admin tidak menghendaki kami, ya sudah biarkan saja tulisan kami tetap menulis di sini. Tinggal setiap tulisan yang kami tayangkan ga usah dilabel. Jadi, admin juga ngga usah capek-capek baca tulisan kami lagi.
Toh, senyinyir-nyinyirnya kami, belum pernah kami menjelek-jelekan K di luaran. Sewaktu ada penerima penghargaan K-val yang mengatakan kalau penghargaan itu murahan, kami ikut tersinggung dengan celotehnya itu.
Untungnya saya bukan Iwan Bopeng.
Like and dislike itu wajar dalam sebuah komunitas. Tapi, kalau like and dislike itu menjurus pada penilaian tulisan yang dilombakan, ya sudah kebangetan.
Untungnya saya bukan Iwan Bopeng.
Tulisan ini bukan bentuk protes saya ke admin soal pengumuman pemenang. Karena toh biar pun saya ngamuk kaya Iwan Bopeng, tetap saja nggap merubah isi pengumuman.
Tulisan ini saya posting karena saya bukan Iwan Bopeng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H