Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

SBY, Antasari Azhar, George Weah, dan Angka 14

21 Februari 2017   10:37 Diperbarui: 21 Februari 2017   10:50 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana layaknya pemain internasional dari Benua Hitam Afrika, Weah memiliki kecepatan, kemampuan giring, dan skil gocek bola di atas rerata pemain kelas dunia lainnya. Tidak heran kalau Weah menjadi pemain yang dianugrahi gelar pemain terbaik dunia, Eropa, dan tentu saja Afrika.

Dengan kemampuan individu yang dimilikinya itu, pemain asal Liberia yang kini menjadi politisi di negaranya, Weah membawa bola dengan kecepatan tinggi. Nyaris tanpa hambatan, Weah menggiring bola melewati garis tengah lapangan.

Melewati garis tengah, sejumlah pemain Verona berusaha menjegalnya. Berkali-kali bola lepas dari kaki Weah. Tetapi, Weah sanggup menguasinya lagi dan terus menggiring ke arah gawang Verona. Tiga pemain pemain Verona dilewatinya. Empat pemain lawan dilibasnya. Enam pemain Verona dibuatnya tidak berdaya.

Menyaksikan penampilan ujung tombaknya, sontak ketegangan Milanisti mendadak cair. Tepuk tangan pun bergemuruh seantero San Siro. Rekan satu tim Weah, Boban menyaksikannya peristiwa itu mengungkapan ketidakpercayaannya.

Weah terus menggiring bola mendekati kotak pinalti lawan. Satu pemain lagi yang harus dihadapi Weah: Penjaga gawang Verona, Attilio Gregori

Tapi, hadangan terakhir sanggup dilewati Weah. Dengan sekali sepak, bola melewati sisi kanan Gregori dan terus meluncur ke sudut kanan gawang Verona. Gol pun tercipta. Skor 3-1 untuk Milan.

Satu gol individu terindah yang dipersembahkan Weah kepada dunia. Gol yang kemudian dinobatkan sebagai gol terbaik dari Weah. Gol yang juga sekaligus mengambalikan tongkat sihir Milan yang terlepas. Satu gol yang akhirnya mengangkat mental pemain Milan sekaligus menjatuhkan mental pemain lawan. Sebuah gol yang melengkapi kemenangan Milan setelah Roberto Baggio menyarangkan si kulit bundar di menit ke 90. Skor 4-1 untuk Milan.

Pertandingan antara Milan vs Verona yang terjadi lebih dari 20 tahun itu sedikit banyak mirip dengan kondisi politik di tanah air belakangan ini. Kubu Cikeas yang mengajukan anak sulung SBY, Agus harimurti Yudhoyono, awalnya mampu menarik perhatian calon pemilih. Dari berbagai survei, tingkat elektablitas AHY mampu melewati dua paslon pesaingannya, Ahok dan Anies.

Tapi, jelang hari-hari terakhir waktu pemungutan suara, elektabilitas Agus mengendur. Serangan-serangan lawan, khususnya dari para pendukung Paslon Nomor 2, terus menekan elektabilitas AHY dan pasangannya Sylviana Murni. Sejumlah tipuan pemain Verona berhasil mengelabuhi pemain Milan dan mengancam gawang Milan yang dijaga oleh Sebastiano Rossi. Begitu juga dengan serangan hoax yang dilontarkan oleh kubu pesaing Agus.

Sebagaimana kesebelas pemain Milan yang tertekan di menit-menit akhir pertandingan oleh serangan Verona, demikian juga dengan AHY. Jika Milan terancam sepak pojok yang dieksekusi oleh Verona, maka AHY semakin tertekan oleh pernyataan mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang menuduh Cikeas terlibat dalam kriminalisasi atas kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen.

Pernyataan Antasari pada tanggal 14 Februari 2017 atau sehari jelang hari H pencoblosan tidak mampu dipatahkan oleh kubu Cikeas. Pendukung Cikeas malah asyik menyerang Antasari dengan menggunakan peluru-peluru masa lalu Antasari. Sementara, meski pernyataan Antasari itu belum teruji kebearannya, namun sejumlah situs hoax pendukung Jokowi-Ahok terus menerus mempersepsikan kalau pernyataan Antasari tersebut merupakan sebuah kebenaran yang mutlak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun