Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

SBY Seperti Ruud Gullit yang Paksa Jokowi Lakukan Blunder Keras

15 Februari 2017   14:37 Diperbarui: 15 Februari 2017   14:53 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok-besoknya, SBY kembali mencuit, “Saya bertanya kepada bapak presiden dan Kapolri, apa saya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri, ...”

Apa yang salah kalau SBY bertanya kepada Presiden dan Kapolri. SBY itu manusia biasa seperti kita semua. Banyak yang tidak diketahuinya. Karena sangat wajar kalau SBY bertanya untuk meminta penjelasan.

Kalau para pendukung Jokowi Ahok mengolok-olok SBY yang mengajukan pertanyaan. apa para  pendukung Jokowi Ahok itu anggota kelompok “All Seeing Eyes” yang melihat segalanya karenanya mengetahui segalanya.  

SBY dengan bangsa ini tidak ubahnya seperti Ruud Gullit dengan Chelsea. Selepasnya membintangi klub Italia AC Milan dan Samdoria, Gullit ditransfer Chelsea pada 1995.

Di Stamford Brige, kandang Chelsea, pemain Belanda kelahiran 1 September 1062 ini berhasil menunjukkan kepiawaianannya. Di masa senjanya tersebut Gullit turun lapangan sebanyak 32 kali dengan hanya menorehkan 4 buah gol. Setahun merumput sebagai pemain, Gullit yang mampu berperan sebagai back, gelandang, dan striker ini, ditambah kontraknya sebagai manager Chelsea. Di klub yang berada di kota London itu, Gullit tidak saja turun sebagai pemain, tetapi juga sebagai managernya.

Di usianya yang sudah menginjak 34 tahun, gerakan Gullit sudah tidak lagi segesit saat ia membela AC Millan dan Samdoria. Sepakannya pun sudah tidak lagi seakuran saat masa jayanya. Sejak 1996, Gullit lebih banyak duduk di pinggir lapangan bersama pemain cadangan Chesea lainnya.

Namun, sesekali Gullit gatal untuk turun ke lapangan. Gullit memang sudah kehilanghan ketangkasannya. Kecepatannya dan kegesitannya sudah jauh berkurang. Hanya saja, Gullit masih sanggup melakukan terobosan-terobosan lewat umpan-umpan terukurnya.

Sebagai pemain yang matang malang melintang di dunia sepak bola sejak 1979, Gullit tahu kapan harus menggiring, kapan harus mengumpan dan kemana umpan itu diarahkan. Belum lagi dengan gerakan tanpa bola Gullit yang sulit dibaca oleh lawan-lawannya. Tidak mengherankan kalau sejumlah gol ditorehkan Chelsea diawali oleh gerakan Gullit.

Masuknya Gullit ke lapangan hijau mau tidak mau memberikan tekanan psikologis pada lawan-lawannya. Dan, sudah umum dalam sepak bola, setiap tim yang tengah tertekan kerap melakukan blunder-blunder keras.

Begitu juga dengan Jokowi, Seprti para pendukungnya yang tertekan dengan uman terobosan SBY, Jokowi pun terpancing untuk merespon cuitan SBY. Sekarang banyak yang bertanya kepada Presiden dan Kapolri, iya kan? Banyak pertanyaan tentang segala soal. Lalu saya sendiri bertanya kepada siapa?’ gurau Jokowi seperti dikutip sejumlah media.

Karuan saja genderan yang ditabuh SBY semakin menyemangati para pendukung Jokowi untuk terus menari. Dalam tariannya, para pendukung Jokowi itu membuli, mamaki, mencaci, menghinadinakan dengan sebegitu rendahnya terhadap siapa pun yang dianggap musuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun