Menurut catatan, sedikitnya terdapat 23 jenis tanaman yang tumbuh di kawasan arboretum (kebun botani) mangrove Karangsong. Di antaranya pidada yang buahnya bisa diolah menjadi berbagai macam produk, seperti kecap, coklat, es krim, dan lainnya.
“Sekarang kami juga punya dua tempat praktek. Satu di sekolah. Satu lagi di Karangsong,” katanya. “Di sekolah anak-anak praktek pembibitan dan pendederan (pemeliharaan benih tanaman sampai ukuran tertentu). Di Karangsong, anak-anak menanami pantai dengan tanaman-tanaman yang sudah dideder.”
Saat ditanya asal dana untuk membayar sewa perahu yang ditumpangi murid-muridnya, Edi menjawab, “Di sini kerja sama sudah terbina dengan baik. Pertamina, Pemerintah Indramayu, warga, sekolah, dan nelayan sudah saling dukung. Kalau saya bawa anak-anak ke Karangsong, cukup bayar uang “oli” saja,” katanya diikuti senyum lebarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H