Sebaliknya, kalau ada yang diambil, apa yang mereka ambil? Apa mereka mau buat kloningan dari DNA yang mengkodekan tubuh ini. Dan, rasanya jarum itu menusuk dari leher, mungkin sampai otak. Tapi, apa yang mau diambil dari otak ini? Sepertinya, tidak ada secuil pun yang diambil. Memori? Tidak juga. Buktinya, sampai detik ini semua ingatan tentang mantan masih membekas, termasuk mantan presiden.
Sebenarnya, ada satu pertanyaan yang paling penting, siapa sebenarnya mereka?
Mencoba berpikir skeptis seperti Dana Sculy, agen FBI dalam serial TV “The X-Files” jelas sulit. Bagaimana mau skeptis kalau faktanya ada benjolan tepat pada posisi jarum itu disuntikkan. Sekali lagi, itu faktanya. Sebuah fakta yang mutlak dan tidak bisa ditolak.
Mau tidak mau, pada akhirnya, percaya dengan apa yang diyakini oleh Fox Mulder, tokoh rekaan Chris Carter yang menjadi pasangan Scully. Mulder percaya adanya alien dan UFO. Ia sangat yakin kalau adik kadungnya menjadi korban penculikan alien.
Beda Mulder dengan kita. Kalau yang mengaku percaya pada alien dan UFO itu Mulder, dia malah digilai oleh pengidolanya. Coba kalau kita. Bukannya digilai, malah dibilang gila.Ketimbang dibilang gila, mending juga jangan pernah mengaku. Kalau pun didesak, katakan saja, “Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa.”
Catatan:
Tulisan ini untuk menyambut rencana dipublikasikannya dokumen rahasia “The British X-Files” tentang mendaratnya UFO di oleh pemerintah Inggris pada tahun 2016 ini.