Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan Karena Bela Novanto, Ustad Fahri Mau Didongkel? dan Misteriusnya Munas 4 PKS

13 Januari 2016   12:39 Diperbarui: 13 Januari 2016   20:00 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkinkah yang terjadi adalah pembersihan faksi yang selama ini menguasai elit PKS? Logikanya tidak mungkin membersihkan loyalis Ustad Anis tanpa menyingkirkan orang kuat di belakangnya. Dan orang kuat itu tidak lain dan tidak bukan adalah Ustad Hilmi Aminuddin..

Sebenarnya, perseteruan sebagian kader PKS dengan faksi Ustad Hilmi sudah berlangsung lama. Pada Maret 2008, misalnya, beredar rumor yang menyebut sejumlah elit dan eks PKS datang menemui Ustad Hilmi di kediamannya di kawasan Lembang, Bandung.  

Konon, kepada Ustad Hilmi, sejumlah ustad kader dakwah menyampakan sejumlah keberatan dan pertanyaan tentang kebijakan PKS yang dinilai menyimpang, di antaranya, penganuliran hasil syuro pilpres 2004, yang seharusnya mendukung Amien Rais diubah menjadi dukungan kepada Wiranto, soal dana-dana yang diambil saat pilkada maupun pilpres dengan alasan mahar politik, dan persoalan aset tanah dan bangunan di Lembang, yang dimasukkan dalam aset pribadi padahal dibeli dengan dana jama’ah.

Di samping itu, sejumlah eks-kader juga mempersoalkan kebijakan partai yang gemar memecat kadernya, seperti Ustad Ihsan Tanjung, Ustad Saiful Islam, Ustad Aziz Nur Hadi, Ustad Abdul Hafidz, dan ustad-ustad lainnya. Sayangnya, alasan pemecatan tersebut dinilai tidak jelas dasarnya.

Di mata mantan kadernya, jajaran pengurus lawas PKS diisi oleh barisan politisi pragmatis yang tidak memiliki idealisme perjuangan PKS sebagai partai berbasis dakwah.

"Mereka itu sudah tertutup mata hatinya. Tertutup oleh materi dan jabatan," tandas Pendiri Ormas Forum Kader Peduli (FKP) Ustad Tizar Zein kepada inilah.com pada 24 Maret 2011. http://nasional.inilah.com/read/detail/1354412/pendiri-fkp-mata-hati-elite-pks-sudah-tertutup

"Sudahlah, mereka yang duduk di pengurus itu kerjanya cuma nyari duit saja. Ngapain ngurus dan mikirin mereka, biarin sajalah. Kalau sudah diisi dan dikuasai orang-orang yang cuma nyari duit nggak mungkin bisa kembali lagi ke jalur partai dakwah," tegasnya.

Kisruh internal PKS ini sempat memanas pasca dicocoknya Ustad LHI oleh KPK pada akhir Januari 2013. Isunya, saat itu beberapa mantan dan kader PKS, termasuk Ustad Tifatul Sembiring mendorong Ustad Hidayat Nurwahid untuk kembali memimpin DPP PKS. Namun dengan sigap penguasa PKS menunjuk Ustad Anis sebagai Presiden PKS untuk menggantikan Ustad LHI.

Di bawah kepemimpinan Ustad Anis, citra PKS justru semakin hancur lebur. Tetapi, seperti parpol lainnya, pergantian kepengurusan baru akan dilakukan sesuai aturan partai. Dan, ketika jatuh masa Munas 4, terjadilah perebutan tampuk kekuasaan. Ustad Hilmi dan loyalisnya dibersihkan dari posisi-posisi strategis. Sengitnya perebutan hanya bisa dibayangkan dengan melihat berita tentang kuatnya dukungan kepada Ustad Anis untuk terus melanjutkan kepemimpinannya.

Nah, Ustad Fahri yang dianggap sebagai loyalis Ustad Hilmi mau tidak mau harus menerima konsekuensinya juga. Jabatannya sebagai wakil ketua DPR diincar akan didongkel. Begitu kira-kira yag dialami oleh Ustad Fahri. Karenanya Ustad Fahri sebagai kader terbaik PKS melawan perlakuan partainya. 

Selamat berjuang Ustad Fahri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun