Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gegara Turki Ngerudal Bomber Rusia, Indonesia Bakal Kedatangan Pemudik ISIS

27 November 2015   14:19 Diperbarui: 27 November 2015   19:31 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Namun nampaknya perang dunia ketiga jauh dari kemungkinan meletus. Amerika dan negara-negara NATO lainnya terlihat menyingkir dari perseteruan Rusia-Turki. Sementara Rusia pun kecil kemungkinan menyerang Turki. Sebaliknya, Turki yang terlihat gemetaran tidak akan mengusik Rusia. Situasi inilah yang akan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Rusia untuk meluluhlantakkan pemberontak Suriah beserta kelompok-kelompok teroris pendukungnya.

Gempuran Rusia atas tentara pemberontak Suriah akan memaksa milisi-milisi ISIS dan kelompok teroris lainnya kembali ke negara asalnya, termasuk Indonesia. Jika tidak diantisipasi, seranagn teror yang terjadi di Paris pada 13 November lalu juga akan dialami di berbagai negara “pengekspor” ISIS. Akibatnya, aksi teror akan meluas.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ada 500 hingga 600 warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS. Jumlah tersebut belum termasuk WNI yang berada di sana dan tidak terpantau aktivitasnya oleh pemerintah

Masalahnya, di Indonesia paham radikal tengah meluas pengaruhnya. Para penganut paham radikal di Indonesia ini bisa dijadikan asset bagi “pemudik” ISIS untuk melakukan aksi terornya. Hubungan antara penganut paham radikal dan milisi ISIS mirip-mirip dengan hungungan rakyat dengan TNI di masa perang gerilya.

Berdasar rilis survei The Pew Research Center tentang sikap global terhadap ISIS. Di Indonesia, berdasarkan hasil survei, ternyata 4 % atau sekitar 10 juta warga Indonesia yang mendukung ISIS. Banyak yang mencomooh angka yang dirilis tersebut. Katanya data yang dirilis tersebut tidak valid. Tapi, kalau dibandingkan dengan jumlah 600 orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak, adanya 10 juta warga Indonesia yang mendukung ISIS sangat layak dipercaya. Belum lagi jika membandingkannya dengan klaim Al Chaidar yang mengatakan ada sekitar 2 juta orang yang berbaiat kepada ISIS.

Jadi sudah terbaca bagaimana repotnya aparat keamanan RI kalau nanti ratusan milis ISIS mudik ke tanah air. Semoga saja sebelum sempat meninggalkan Suriah mereka sudah lebih dulu dihabisi Rusia. Semoga saja Putin menepati ucapannya seperti yang dikutip oleh Remi Maalouf, penyiar stasiun TV Russia Today lewat akun Twitter-nya @RemiMaalouf, “To forgive the terrorists is up to God. But to send them to Him is up to me.” (belakangan diketahui pernyataan Putin tersebut HOAX. Remi ternyata memgutip dari akun facebook orang lain)

http://www.cnnindonesia.com/internasional/20151118094253-134-92376/putin-isis-dapat-dana-dari-40-negara-termasuk-anggota-g20/

 http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150422153247-12-48476/bnpt-sudah-ada-600-wni-yang-diduga-bergabung-isis/

http://internasional.kompas.com/read/2015/11/21/10455731/Survei.Global.10.Juta.Warga.Indonesia.Dukung.ISIS?page=all

http://www.merdeka.com/dunia/turki-negara-nato-pertama-jatuhkan-pesawat-rusia-usai-perang-dingin-jatuhnya-sukhoi-di-suriah.html

Ilustrasi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun