Ngakak ngablak sampai guling-guling baca PKSpuyungan.org hari ini. Kemarin, Jumat 27 Maret 2015 media rujukan para kader dakwah ini memublikasikan “berita” tentang Bandung yang terpilih sebagai kota anti-korupsi sedunia. Judulnya, “Bandung Terpilih Sebagai Kota Anti KORUPSI Sedunia, Pendukung Ahok Melongo”. Sejak kapan Bandung terpilih jadi kota anti-korupsi sedunia? Siapa yang memilih? Apa kriterianya?
“Berita” PKSpuyungan.org itu dicomot dari Merdeka.com. Merdeka.com memuat berita sehari sebelumnya dengan judul “Dianggap bersih, Bandung jadi tuan rumah hari anti korupsi tahun ini”. Bukan hanya mencomot, PKSpiyungan pun men-copas Merdeka.com. Dari 12 hanya 4 paragraf yang asli tulisan PKSpiyungan.
Dari sumber beritanya, tidak ada informasi yang menyebut Bandung yang terpilih sebagai kota anti-korupsi sedunia yang bisa diartikan (paling) bersih dari korupsi sedunia. Berita yang benar adalah Bandung yang terpilih sebagai tuan rumah Hari Anti-Korupsi Internasional (HAKI) pada 2015. Terpilihnya Bandung karena dianggap memenuhi syarat dan beberapa variabel ihwal pemberantasan korupsi, seperti indeks tata kelola Indonesia Goverment Index (IGI).
Di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil, Bandung memang menerapkan sistem upaya layanan publik yang bisa meminimalisir adanya tindakan korupsi. Sehingga dengan dipilihnya Bandung, bisa menjadi momentum baru era pemberantasan korupsi.
"Kami nilai dari beberapa variable yang telah ditentukan, kota Bandung memenuhi syarat baik dari partisipasi warga mau pun dari inovasi upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ini," kata Plh Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Guntur Kusmeiyanousai, bertemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Balai Kota Kamis (26/3).
Di Bandung, pencegahan korupsi dimulai dari koordinasi supervisi bidang pencegahan, sosialisasi anti korupsi, kampanye anti korupsi, sampai dengan perbaikan sistem program pengendalian gratifikasi, lalu perbaikan sistem upaya-upaya perbaikan layanan publik..
Atas upaya itulah, Bandung menjadi daerah kedua setelah Yogyakarta untuk menyelenggarakan HAKI 2015. Sebelumnya, penyelenggaraan HAKI sering digelar di Jakarta. Jadi, dari Merdeka.com bisa disimpulkan bila Bandung menjadi tuan rumah HAKI yang kedua di luar Jakarta. Artinya, tidak ada kaitannya antara penyelenggaraan HAKI dengan predikat kota anti-korupsi sedunia.
Lantas, apa kata Kang Emil, sapaan Walikota Bandung ini tentang terpilihnya Bandung sebagai tuan rumah HAKI.
"Saya senang kedatangan KPK karena menjadikan kota Bandung sebagai kota percontohan. Tahun ini ada lebih enam program yang akan disepakati pemkot dan KPK. Yang kemudian Bandung mendapat kehormatan menjadi tuan rumah anti korupsi internasional," jelasnya.
Jadi, untuk tahun ini Bandung mendapat giliran setelah Jakarta dan Yogyakarta. Dari situ jelas, jika semua kota di Indonesia bisa mendapat giliran sebagai tuan rumah HAKI yang diselenggarakan KPK. Nah, kalau Bandung terpilih jadi tuan rumah hari AIDS dunia, kira-kira apa yang bakal ditulis PKSpiyungan?
Kok, bisa media para kader dakwah partai Islam ini menulis judul seperti itu? Informasi "jadi tuan rumah HAKI" ditulis "kota anti-korupsi sedunia" Jawabannya mudah sekali, mungin sudah jadi “rukunnya” seperti itu. Bukankah kita juga paham benar jika PKSpiyungan, bahkan, tega-teganya mencatut nama Baginda Rasul Muhammad sebagai alat untuk menghasut, seperti yang saya tulis di sini (http://media.kompasiana.com/new-media/2015/03/26/menghasut-media-pks-gunakan-nama-nabi-714544.html). Kalau nama Baginda Rasul yang dimuliakan saja dinistakan seperti itu, apalagi hanya sekedar menyesatkan informasi atau memelintir berita.
Lalu, siapa yang dimaksud PKSpiyungan sebagai pendukung Ahok yang dibuat mingkem itu? Ternyata yang dimaksud media kepercayaan para kader dakwah ini hanyalah akun Twitter @NelsonCrossover. Jadi cuma "akun" yang bisa dimiliki siapa saja, termasuk kader dakwah sendiri
Memang wajar, jika PKSpiyungan sebagai corong propaganda menebar pembusukan terhadap lawan-lawan politik parpol yang didukungnya. Jadi, sangat tidak masuk akal jika PKSpiyungan memuat berita tentang kasus RAPBD Jabar 2015 yang 10 triliun-nya dialokasikan untuk bansos, hibah, dan lainnya. http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/01/11/ni08m9-belanja-pemprov-jabar-terancam-dicoret-rp-10-t Kenapa tidak mungkin, ya karena Gubernur Jabar adalah Ahmad Heryawan alias Ustad Aher. Dan, Ustad Aher adalah politikus partai dakwah PKS yang jelang Pilgub Jabar 2013 lalu berencana menyemarakan peringatan Valentine Day untuk mengeruk simpati pemilih muda (Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id/2009/02/09/jaring-pemilih-pemula-pks-rayakan-valentine/)
Demikianlah PKSpiyungan dengan segala pemberitaannya.
Salam PKS (Portal Koplak Sedunia)
IlustrasiL foto layar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H