Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memang Cukup Rp 1.000 untuk Menyadap

24 Februari 2014   19:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:31 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gara-gara Tjahjo Kumolo yang membeberkan temuan tiga alat sadap di rumah dinas Jokowi, sekarang calon capres itu jadi bahan olok-olok. Olok-olokan semain menggila di media sosial setelah Jokowi mengatakan harga alat sadap yang ditemukan itu seharga seribu-dua ribu, tanpa menyebut mata uang..

Bisa jadi Jokowi saat itu sedang becanda seperti biasanya.

“Wajar disadap itu orang-orang penting, saya itu apa? Sadap omongan dengan istri? Omongan nasi goreng, sate kambing,” kata Jokowi beberapa hari lalu (kompas.com)

Hal yang hampir sama dikatakan Jokowi saat November 2013 lalu ditanyai wartawan soal dirinya yang menjadi terget penyadapan.

“Mau sadap saya, nyadap apa? Masak urusan Blok G disadap, masak urusan PKL disadap, kampung deret disadap,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, (kompas.com).

Tapi, bisa jadi, Jokowi tidak becanda. Sebab dipasaran alat penyadap dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp. 600.000 (jauh di bawah US$ 1.000) seperti yang diberitakan (Detik.com)

Alat ini berbasis tehnologi GSM, jadi tinggal pasang kartu GSM, entah keluaran Indosat, Telkomsel, XL, atau Hutchison maka apapun suara yang tertangkap di sekitar alat ini ditempatkan akan terkirim ke perangkat penerima. Sedang baterai perangkat ini mampu bertahan sampai 10 hari.

Kalau mau lebih irit, bisa menggunakan SpyBubble. Softwere ini mampu melacak SMS, voice call, Whatsapp, BBM, pelacakan GPS, email, dan lainnya. Perangkat lunak ini ditawarkan dengan harga US$ 49.95.

Ini link Youtube-nya

Ah, Jokowi kan bilang seribu-dua ribu, itu pasti Rupiah. Tunggu dulu, ternyata dengan ongkos Rp 1.000 kita juga bisa menyadap. Ya, namanya juga paket hemat, jadi yang disadap cuma SMS yang masuk. Caranya dengan registrasi firur Auto Copy atau Auto Forward. Jadi kalau ada SMS yang masuk ke nomor target secara otomatis SMS tersebut akan masuk ke nomor kita. Dan, untuk berlangganan fitur ini selama sebulan hanya dikenakan ongkos Rp 1.000.

Mungkin masih ada yang ngeyel, “Tapi, kan dari fitur itu kita tidak bisa menyadap SMS yang dikirim Jokowi.” Benar sekali. Lantas, siapa kira-kira lawan komunikasi Jokowi yang menjadi target penyadapan. Katakanlah Megawati. Kan gampang, tinggal daftarkan juga nomor milik Megawati. Jadi, untuk menyadap dua nomor, milik Megawati dan Jokowi, kita hanya mengeluarkan Rp 2.000 sebulan (cara menggunakan fitur penyadapannya bisa dilirik di sini

Jadi, sekarang giliran kami yang ngekek ngakak ngablak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun