Hari keempat di tahun dua ribu enam belas, dilangit masih terlihat rembulan yang sama seperti pada awal masa penciptaan semesta. Bulat dengan cahaya keemas-emasan yang tetap akan selalu mempesona untuk para pecinta malam, penikmat kopi, pemelihara anjing seperti kita.
Lalu aku ambil bulan itu, aku belah jadi dua, aku bagi separuh untukmu lalu kita masukkan didalam secangkir kopi panas, aduk dan sruupppp....
Guk...
Nasib kita bisa jadi sama jing...
Tidur - Bangun - Makan - Tidur lagi sesekali diselingi dengan coitus yang kita lakukan sebagai sebuah upacara sakral disertai doa-doa dan sesaji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H