Mohon tunggu...
Gatot Santoso
Gatot Santoso Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya cermin bukan cahaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Riya Itu?

23 November 2015   19:09 Diperbarui: 23 November 2015   20:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minggu sore ini daku begitu kaget ketika Kang Petruk menulis di Grup MetroKita (sebuah grup di aplikasi chatting Telegram Massangger) dengan kata-kata “Lanjutkan yg penting kita gk kena pasal 2:262” yang sebenarnya tulisan itu mengomentari foto dari “Grobolan Cucu Tedjomantri CS” yang sedang bersedekah dan berfoto ria dengan penerima sedekah. (Kalau daku tidak salah mengartikan antara foto dan komentar Kang Petruk)

 Mungkin Kang Petruk ingin mengingatkan “Hati-hati dengan pasal 2:262” yang sering kali apabila kita bersedekah terus difoto itu adalah riya.

 Tapi apakah riya itu?

 Riya adalah memberi sedekah dengan menyakiti perasaan si penerima sedekah, seperti yang tertulis di QS:

 [2:262] Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 [2:263] Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

 [2:264] Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Terus daku jadi teringat juga dengan perkataan Cucu Fuad sewaktu memberi pemahaman di Pendopo rumah Cucu Tedjomantri pada hari Selasa, 20/10/2015. Salah satu yang diucapkan Cucu Fuad adalah “kalau tangan kananmu memberi, tangan kirimu jangan sampai tahu”. “Kalau kita bersedekah, tetangga kiri, kanan, bahkan keluarga kita jangan sampai tahu” terus yang menjadi pertanyaan apakah itu disebut juga dengan Riya? Padahal sudah jelas Riya adalah adalah memberi sedekah dengan menyakiti perasaan si penerima sedekah.

 Al Quran mengajarkan kepada kita untuk melestarikan ajaran berbuat baik dan sedekah kepada semua manusia, terutama kepada anak cucu sehingga diharapkan nanti kita dan anak cucu kita selamat dan sejahtera karena Ridho Allah seperti yang tertulis di QS :

 [2:272] Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan).

 [2:274] Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun