Kidung kematian terus disenandungkan, membawa kita terhanyut ke dalam sebuah sungai riwayat. Hidup memang seperti nyanyian. Suara, bunyi-bunyian yang terdengar selalu indah, selalu membawa kita kedalam suasana “merasa-merasa” marasa sedih, merasa jatuh cinta, merasa tenang, merasa senang, merasa bahagia dan Kidung Kematian terus dinyanyikan, sampai akhir tiba-tiba kita merasa benar-benar menjadi tua dan ...
Kematian Bambang Mustari Sadino atau yang lebih kita kenal sebagai Bob Sadino kemarin sore, sampai malam ini terus menjadi pemberitaan di media cetak maupun elektronik dan tentu saja segera menjadi trending topic di media sosial. Segala sesuatu tentang Bob Sadino dikupas oleh media terutama kegemarannya memakai celana pendek berbahan jeans. Mungkin yang tidak pernah dikupas oleh media adalah tentang kematian itu sendiri. Kadang yang tidak kita hayati adalah bahwa sejatinya kematian itu adalah sebuah kepastian untuk tiap-tiap yang berjiwa, seperti tertulis didalam QS [3:185] “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”
dan tertulis juga di QS [29:57] “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan”
Kematian tidak datang dengan tiba-tiba. Seperti halnya datangnya siang atau malam pasti ada tanda-tandanya, jika memang sudah tiba waktunya, tentulah saat kematian itu akan tiba: QS [7:34] “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
QS [15:5] “Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya)”.
Dan tidak ada siapapun yang dapat memperlambat atau mempercepat, karena Allah Maha Menepati Janji QS [63:11] “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan”
Karena kematian tidak bisa kita perlambat atau percepat berarti kematian itu pasti akan mendatangi kita, bagaimanapun usaha kita untuk selalu mehindari kematian tetap saja dia akan mendatangi kita QS [4:78] Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?”
Waduh.....
Terus bagaimana dong, agar kematian mengantarkan kita untuk mencapai kesempurnaan hidup setelah kematian?. Ada baiknya kita baca QS [35:37] “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.”
[32:12] Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika mereka yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".
Ooooo....
Ternyata penyesalan orang-orang didalam neraka adalah, bahwa mereka tidak beramal saleh.
Okee... kalau begitu amal saleh seperti apa yang dimaksud oleh Allah, kembali lagi kita baca QS [63:10] “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
Ternyata bersedekahlah yang akan mengantarkan kita ke surga. Karena surga adalah milik orang yang beriman dan beramal saleh QS [2:82] “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.”
[2:62] “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
[5:69] “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
[3:92] “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
Sekarang yang harus kita lakukan agar kematian bermakna adalah mari kita berjual beli dengan Allah, menukar jiwa dan harta untuk mendapatkan ridho Allah QS [9:111] “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
QS [2:272] “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan)”
[4:114] “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma´ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.”
[9:72] “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ´Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.”
[2:254] “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”
Sebagai akhir rangkaian Jurus Kidung Kematian alangkah baiknya jika kita mengingat firman Allah di QS [69:30] (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
[69:31] Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
[69:32] Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
[69:33] Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.
[69:34] Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
[69:35] Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.
[69:36] Dan tiada (pula) makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
[69:37] Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
Di puncak bukit daku berpikir, jika benar agama apa pun dapat membebaskan jiwa manusia, lantas seberapa besar agama mempengaruhi jiwa manusia?
Kutatap langit di atasku. Cahaya putih berkilauan menggulung diriku.
Wassalam
Wuuzzz.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H