Desa Dasri merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi. Desa Dasri merupakan salah satu desa yang dilewati oleh proyek pembangunan jalan provinsi sebagai alternatif fasilitas transportasi yang mudah. Desa Dasri memiliki empat dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Balokan, Dusun Sumbergayam, dan Dusun Sumberjati.Â
Desa Dasri merupakan salah satu desa yang memiliki lahan pertanian yang luas, dapat dilihat dari luas wilayah yang didominasi oleh persawahan dan kebun. Mata pencaharian masyarakan Desa Dasri rata-rata didominasi sebagai petani dan buruh tani yang memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah.
Lahan Pertanian di Desa Dasri yang luas dan mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki Desa Dasri. Proyek pembangunan jalan lintas provinsi yang melewati Desa Dasri merupakan salah satu ladang potensial sebagai stimulus roda perekonomian masyarakat setempat.Â
Keunggulan Desa Dasri yang lain yaitu dekat dengan pusat perekonomian seperti pasar, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan. Hal tersebut memungkinkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan mudah dan terjamin.
Potensi yang dimiliki Desa Dasri tidak lepas dari beberapa permasalahan yang timbul baik dari potensi itu sendiri atau dari faktor lain. Permasalahan klasik yang selalu ada di desa adalah pemanfaatan potensi desa yang kurang maksimal, seperti kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan diversifikasi produk pertanian yang ada.Â
Sebagai salah satu desa di Kecamatan Tegalsari dengan luas lahan pertanian yang besar, maka Desa Dasri memiliki peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan optimal.Â
Akan tetapi, peningkatan perekonomian masyarakat tidak hanya dikarenakan oleh kinerja pemerintah desa, melainkan kesadaran masyarakat sendiri yang menjadi penentunya.
Salah satu potensi pada sektor pertanian yang ada di Desa Dasri merupakan adalah pisang milik ibu Mesriah. Ibu Mesriah merupakan salah satu warga Dusun Krajan yang memiliki kebun pisang dengan luas mencapai satu setengah hektar.Â
Kondisi tersebut merupakan lahan potensial yang dapat dimanfaatkan oleh ibu Mesriah sebagai tambahan perekonomian dimasa pandemic covid 19. Ibu Mesriah sendiri bertani pisang mulai tahun 2019 yang awalnya ingin menanam untuk keperluan sendiri, tetapi diperluas sebagai lahan mata pencaharian.Â
Potensi pohon pisang yang dimiliki ibu Mesriah sangatlah besar, terdapat kurang lebih 2500 pohon pisang dengan berbagai jenisnya. Potensi kebun pisang yang besar kurang di imbangi dengan upaya optimalisasi sumberdaya yang ada, seperti pemanfaatan pisang yang sekedar dijual kepada juragan secara mentaha tanpa dilakukan penanganan lebih lanjut dahulu.Â
Disini saya sebagai mahasiswa KKN BACK TO VILLAGE 3 UNIVERSITAS JEMBER ingin memberikan pengetahuan dan pemberdayaan kepada potensi yang dimiliki ibu Mesriah. Program yang akan saya bawakan merupakan pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid 19.Â
Program tersebut akan terangkum mulai tanggal 11 agustus – 9 september 2021 yang akan dibawakan sesuai dengan canvas dan roodmap  sebagai pedoman dalam melaksanakan program selama 30 hari mendatang. Canvas sendiri berguna sebagai alat untuk memanajemen strategi suatu program yang didalamnya dapat menvisualkan nilai dan ide dari program KKN. Berukut ini model canvas yang ada:
Pelaksanaan KKN BACK TO VILLAGE 3 UNIVERSITAS JEMBER akan dilakukan dengan alur sesuai roodmap yang sudah dibuat. Pada minggu petama akan dilaksanakan beberapa kegiatan seperti perencanaan program, kunjungan lapang, dan persiapan kegiatan. Minggu kedua akan dilakukan kegiatan berupa sosialisasi program KKN.Â
Minggu ketiga merupakan minggu dimana akan ada kegiatan seperti praktik pembuatan produk, sosialisasi cara pemasaran, dan sosialisasi cara pengemasan. Pada minggu keempat merupakan minggu dimana akan dilakukan proses pemasaran serta evaluasi hasil kegiatan KKN selama 30 hari.
(Gatot Ariya Dewanta/Desa Dasri, Tegalsari, Banyuwangi/L. Dyah Purwita Wardani SWW,S.S., M.A.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H