Sejak memenangkan ATP 1000 Cincinnati Masters Agustus 2024 lalu, penampilan Sinner sunguh impresif. Ia nyaris selalu menjadi juara di setiap turnamen yang ia ikuti. Skor menang-kalah (W-L) Sinner sejak Cincinnati 2024 adalah 34-1 dimana ia cuma sekali mengalami kekalahan atas Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol) di babak final ATP 500 China Open 2024.
Bila dilihat berdasarkan musim, rekor menang-kalahnya di sepanjang musim 2024 adalah 73-6 atau 92 persen! Sedangkan di musim 2025 skor W-L Sinner baru 7-0 (catatan: sebagaimana musim 2024 lalu, Sinner memilih absen di sejumlah turnamen pemanasan AO 2025). Â
Setelah menang di Cincinnati, Sinner menjuarai grand slam US Open 2024, menjadi finalis ATP 500 China Open 2024, juara ATP 1000 Shanghai Masters, serta juara ATP Finals 2024 (termasuk memenangkan seluruh pertandingan babak penyisihan grup/round robin). Ia juga membawa Italia mempertahankan gelar Davis Cup Finals 2024 dimana ia memenangkan tiga pertandingan babak tunggal dan satu nomor ganda. Â
Pencapaian Sinner memang sangat luar biasa. Bagaimana tidak, ia nyaris tidak pernah kalah dari petenis manapun, termasuk petenis Big Three Djokovic yang bahkan dua kali ia kalahkan di sepanjang musim 2024.
Satu-satunya petenis yang sulit ia taklukkan di sepanjang musim 2024 adalah Alcaraz, dimana ia tidak mampu menang sama sekali di tiga pertemuan yaitu ATP 1000 Indian Wells, grand slam French Open, dan ATP 500 China Open. Sebagai informasi, skor head-to-head-nya dengan Alcaraz adalah 4-6.
Terlepas dari isu kurang sedap tentang dugaan doping yang menerpa dirinya, level permainan Sinner saat ini adalah yang terbaik di ATP Tour. Meski secara fisik terlihat kerempeng, stamina atau endurance-nya begitu luar biasa. Ia mampu menekan lawan dalam pertandingan dua set ataupun tiga set, namun tetap konsisten ketika harus bertanding empat atau lima set di turnamen grand slam.
Footwork Sinner cepat tapi terlihat tenang, membuatnya mampu meng-cover lapangan dengan sangat baik. Ia petenis yang sangat fokus dan cermat, seakan mampu memprediksi arah bola serta melakukan teknik tertentu guna mengecoh lawan. Sebagai baseliner yang agresif, teknik permainannya yang brilian menjadi andalannya ketika menghadapi petenis manapun.
Bisa dibilang untuk saat ini hanya ada dua hal yang bisa mengalahkan Sinner, yaitu Alcaraz dan cedera fisik. Suatu saat nanti, Sinner pasti akan menemukan cara untuk mengalahkan Alcaraz. Sedangkan untuk menghindari cedera serius, tim pelatih fitnes dan fisioterapis Sinner sudah bekerja sangat optimal. Â
Sebagai juara tunggal putra AO 2025, Jannik Sinner menerima trofi juara Norman Brookes Challenge Cup untuk yang kedua kalinya. Trofi tersebut terbuat dari 100 persen perak buatan W.J.Sanders Australia dan pastinya telah terukir namanya pula.
Sinner juga berhasil mempertahankan perolehan poin yang membuatnya tak bergeming di posisi teratas PIF ATP Rankings, sekaligus memuncaki peringkat sementara Race to Turin 2025. Ia juga berhak menerima hadiah uang sebesar AUD 3,5 juta atau sekira 35,7 miliar rupiah. Woww...
Sumber data dan informasi: Australian Open, ATP Tour
