Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Boleh Saja Berburu Koin Jagat Asal Jangan Sampai Nekat

11 Januari 2025   20:55 Diperbarui: 11 Januari 2025   20:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo aplikasi Jagat dan penampakan Koin Jagat. (sumber: Surya.co.id/TikTok)

Ada permainan yang sedang viral, namanya Jagat Coin Hunt alias Koin Jagat. Konsep permainan ini adalah berburu harta karun berupa tiga jenis koin yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

Barang siapa yang bisa menemukan koin-koin itu bisa menukarnya dengan uang beneran. Wahh, siapa sih yang nggak ngiler? Alhasil, orang-orang beramai-ramai berburu koin-koin di berbagai penjuru kota, menyusuri setiap sudut, hingga mengintip setiap celah.

Jadi ingat sama gim Pokemon Go yang pernah viral di tahun 2016 lalu, dimana orang-orang harus menangkap monster-monster yang muncul randomly lewat aplikasinya yang berfitur augmented reality. Sampai-sampai ada area yang dikerumunin banyak orang yang pegang ponsel sambil menyisir setiap area kesana kemari.

Siapa yang nggak happy kalau berhasil menemukan monster-monsternya. Apalagi kalau berhasil meringkus monster yang paling langka seperti MewTwo, Snorlax, Dragonite dan monster utama Pikachu.

Nah kalau Pokemon Go buat having fun doang, Koin Jagat malah menawarkan hadiah uang. Nilainya menggiurkan sekali lho. Nilai koin terendah adalah koin perunggu yaitu 300 ribu hingga satu juta rupiah, lalu koin perak 10 juta, dan yang tertinggi adalah koin emas 100 juta rupiah. Waow.. waoww...

Kini, berburu koin jagat menjadi kesibukan baru masyarakat dari berbagai kalangan mulai anak-anak hingga dewasa. Ada yang pelajar, mahasiswa, karyawan, siapa aja bisa ikut berburu koin. Caranya juga sangat mudah, bisa dibaca sendiri di laman Disway.

Jadi koin berkode tertentu disebarin oleh pihak aplikasi di sejumlah titik, yang pastinya dilakukan sembunyi-sembunyi. Setelah itu fitur tracer map di aplikasi diaktfikan mulai jam 8 pagi sampai jam 12 malem dimana sepanjang waktu itulah orang-orang bisa berburu koin.

Jangan heran kalau pas duduk-duduk di taman kota meliat orang-orang pegang ponsel sambil nyari-nyari sesuatu di kolong kursi taman, di sela-sela tanaman, bahkan korek-korek bebatuan, tanah dan tempat sampah. Mereka tidak sedang mencari kunci atau cinta yang hilang, tapi mencari Koin Jagat. Hehe...

Beberapa clues dari pengembang aplikasinya, koin-koin itu tidak dikubur di dalem tanah juga tidak ditenggelamkan di air atau kolam. Juga tidak bakalan diletakkan di balik batu bata, di tempat-tempat yang harus dipaksa untuk dibuka, ataupun di tempat yang tidak boleh diakses publik. Terdengar seru dan mengasyikkan, bukan?


Gimnya sih kelihatannya mantap dan seru, tapi kadang ada aja orang yang perilakunya kurang bertanggung jawab. Sudah ada sejumlah laporan tentang fasilitas umum yang rusak gegara ulah para treasure hunters.

Surya Malang mengabarkan kalau sejumlah tanaman di Taman Bungkul dan Taman Teratai di Surabaya rusak karena terinjak oleh mereka. Bahkan tanaman di Taman Prestasi yang belum lama ditanam sudah rusak karena ulah mereka.

Sejumlah video tentang aktivitas mereka juga beredar di X, misalnya ini dan ini. Tampak ada yang parkir sembarangan di pinggir jalan raya di Surabaya yang sangat ramai kendaraan, bahkan ada yang nekat berburu sampai ke seberang jalan. Muncul kekhawatiran akan bahaya tertabrak kendaraan yang melintas saking fokusnya berburu koin.

Yang disayangkan, beberapa dari mereka merusak sejumlah aset Pemkot yaitu pembatas jalan di Jalan Pahlawan. Ada pula yang sampai menyalakan dan mengarahkan senter ke rumah warga. (sumber: IDNTImes). Selain merusak, mereka juga mengganggu ketertiban umum.

Di Bandung situasinya juga tidak jauh berbeda. Kompas.com menginfokan bahwa sejumlah tanaman dan fasilitas taman di Taman Tegalega rusak karena aktivitas berburu Koin Jagat ini. Dinas setempat sampai harus menghubungi pihak pengembang untuk memperbaiki konsep permainan.

Jangan ya dek ya... Main gim ya main gim aja terserah mau hunting dimana aja, tapi jangan sampai ngerusak taman dan fasum lah. Taman dan fasum kan buat dinikmati semua warga, jangan malah dirusak seperti itu. Jadi ya mesti dijaga sama-sama keasriannya, kebersihan dan kerapiannya.

By the way, sepintas saya membaca info (sayangnya lupa di konten yang mana, mohon maaf), even berburu koin ini dimulai 24 Desember 2024 hingga 24 Januari 2025 di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Bila ada pembaca atau Kompasianers yang tahu info akuratnya, silakan membagikannya di area komentar. Bila even ini sukses menarik banyak peminat, bisa jadi bakal diperluas ke area lainnya.

Sejauh ini belum ada info tentang warga yang menemukan koin tersebut, membuat saya berpikir sebenarnya koinnya beneran ada atau tidak ya? Atau mungkin ini semacam gimmick aplikasi Jagat yang melakukan rebranding dari nama lamanya, Zenly. Mungkin ada Gen Z yang familiar dengan aplikasi ini? Hehe...

Sudahlah, dari pada ikut berburu Koin Jagat mendingan saya nunggu kabar saja dari Kompas atau Kompasianers tentang siapa yang berhasil dapat jackpot koin emasnya. Bukan apa-apa, lagi musim hujan gini, lho. Kalau kepleset gimana? Hehe...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun