Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Carlos Alcaraz dan Aryna Sabalenka Juara di Saudi Arabia

2 Januari 2024   13:40 Diperbarui: 2 Januari 2024   13:40 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan: Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, Novak Djokovic, Carlos Alcaraz & Turki Al-Sheikh. (sumber foto: Reuters/Ahmed Yosri)

Salah satu bagian yang menarik ada di gim kedua set pertama ketika terjadi deuce. Dua petenis saling adu siasat dalam sebuah reli yang menarik. Ketika Jabeur melakukan servis, Sabalenka melakukan service return cantik dengan melakukan dropshot yang membuat bola jatuh di sekitar net.

Sadar bahwa Jabeur adalah ratu dropshot, maka ia mesti melakukan hal yang sama untuk menarik poin dari lawan. Jabeur yang waspada di baseline langsung sat set ke arah net dan melakukan dropshot pula lewat pukulan backhand slice.

Sabalenka yang menyadari situasi tersebut juga gercep maju ke arah net untuk melakukan dropshot dengan backhand dua tangannya. Jabeur yang masih berada di sekitar net segera melakukan voli dan lob yang membuat bola melambung ke arah baseline Sabalenka.

Sabalenka dengan terpaksa harus berlari ke arah baseline dan melakukan tweener yang sebenarnya sukses mencapai bidang permainan Jabeur. Tapi sayangnya nanggung, sehingga Jabeur dengan mudah melakukan backhand smash level satu (hehe..) dimana Sabalenka yang berlari dari baseline gagal mencapainya.

Sesi menarik lainnya juga terjadi di gim keenam, set pertama. Setelah melakukan tweener yang smooth di baseline, Jabeur segera maju ke arah net untuk membalas dropshot Sabalenka dengan melakukan backhand dua tangan sekeras mungkin.

Setelah bertanding selama dua jam, Sabalenka memastikan kemenangan setelah melakukan forehand cross court di sekitar net yang tidak terkejar oleh Jabeur. Petenis 25 tahun itu memenangkan gim pamungkas tersebut dengan love game.

Sabalenka mendapatkan trofi juara sedangkan Jabeur menerima trofi runner-up yang berbentuk piring besar yang mengingatkan kita dengan trofi juara Wimbledon. Hmm, apakah ini sebuah pertanda bahwa petenis 29 tahun itu bakal memenangkan Wimbledon 2024?

Baik Sabalenka dan Jabeur pastinya mendapatkan hadiah uang. Namun tidak ada diketahui secara pasti nominalnya.

Laman Tennis Prediction menyebut hadiah uang tunggal putri sebesar USD 100 ribu atau sekira 1,5 miliar rupiah. Akan tetapi tidak ada informasi mendetail apakah itu hadiah untuk juaranya atau total hadiahnya segitu.

Terlepas dari itu, Sabalenka menutup agendanya di sepanjang tahun 2023 dengan catatan manis. Usai penampilannya di Riyadh, Sabalenka segera bertolak ke Brisbane, Australia, untuk mengikuti turnamen WTA 500 Brisbane International dimana ia menjadi unggulan teratas tunggal putri.

Aryna Sabalenka (kanan) dan Ons Jabeur membawa trofi Riyadh Season Tennis Cup 2023. (sumber foto: Arab News / RiyadhSeason)
Aryna Sabalenka (kanan) dan Ons Jabeur membawa trofi Riyadh Season Tennis Cup 2023. (sumber foto: Arab News / RiyadhSeason)
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun