Oleh karena itu ketika suasana debat memanas, salah satu pihak harus berkepala dingin. Karena kalau kepala sama-sama panas, debat bisa jadi berkembang menjadi perselisihan yang semakin runyam.
Waduhhh, persoalan hidup sehari-hari saja tiada habisnya masih ditambah dengan pertengkaran karena debat capres. Kalau saya sih ogah ya...
Lalu bagaimana berdebat yang positif? Sini saya bisikin sebelas tips ketika kita berdebat dengan sehat, dengan siapa saja dan topik apa saja termasuk tentang capres favorit di masa kampanye ini.
Tujuannya bukan memenangkan argumen kita, tapi membawa suasana debat yang positif, konstruktif, kondusif dan bukannya perang kata-kata tanpa makna. Â Harapannya, usai debat jabat tangan tetap erat. Â
Paling utama adalah tetap tenang selama berdialog. Kita mesti memendam dalam-dalam sikap emosional karena itu dapat meningkatkan suasana menjadi negatif. Selain itu, percakapan antara pihak yang berdebat menjadi kurang produktif.
Ketika di warkop atau kafe, santai ketika berargumentasi, santai juga ketika menanggapi sambil sesekali menghirup kopi. Lebih jos lagi kalau ada gorengan yang tersaji. Hehe...
Kedua, menguasai fakta. Sebelum terlibat dalam sebuah perdebatan, pastikan kita memiliki pemahaman yang bagus mengenai topik yang diperdebatkan. Tentu saja didukung oleh fakta yang terdokumentasi dan referensi yang valid. Informasi yang relevan dan valid akan mendukung argumen yang kita sampaikan.
Contoh simpel ketika di warung kopi, orang dari mana saja duduk di situ menikmati kopi dan aneka jajanan. Ketika dua orang berbicara tentang sesuatu hal, kadang orang lain yang ada di situ ikutan nimbrung.
Nah, nimbrung tidak sekadar nimbrung. Mesti paham juga dengan apa yang dibicarakan atau diperdebatkan.
Maka dari itu kita perlu banyak membaca informasi ataupun isu-isu terkini dari sumber apa saja. Karena kalau kita minim membaca, kita hanya bisa melihat sebuah isu dengan kacamata kuda.
Ketiga, menyimak lawan debat dengan seksama. Kita wajib memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan oleh lawan debat. Terkadang, orang-orang yang berbeda pendapat memiliki poin-poin valid yang bisa kita akui dan bila perlu ditanggapi tanpa perlu memperpanjang percakapan lagi.