Sinner menunjukkan kelasnya sebagai petenis Top 4 dunia. Petenis 22 tahun tidak gentar sama sekali menghadapi Griekspoor yang bermain agresif dan gesit.
Tampaknya Sinner mempelajari karakter permainan Griekspoor terlebih dahulu di set pertama, sebelum akhirnya menghajar lawan tanpa ampun di set kedua. Griekspoor mampu bermain cepat, no wonder ia nyaris mengalahkan Djokovic di Paris Masters.
Sinner sempat memimpin 5-0 sebelum Griekspoor berhasil meraih angka pertamanya di set kedua dengan love game. Tapi itu juga sekaligus menjadi angka terakhir bagi Griekspoor karena di gim ketujuh Sinner giliran memegang servis.
Di gim terakhir itu, Sinner membalasnya dengan love game pula. Pertandingan berakhir setelah Griekspoor gagal melakukan service return dimana pukulan cross-court backhand-nya terlalu melebar dan dinyatakan keluar.
Sinner menyumbang satu angka, membuat skor sementara Italia-Belanda imbang 1-1. Pertandingan nomor ganda menjadi penentu.
Sebagai informasi, kapten tim Belanda adalah Paul Haarhuis yang merupakan mantan petenis top ATP tahun 1990an dan pernah enam kali juara grand slam nomor ganda putra. Sedangkan tim Italia dipimpin oleh Filippo Volandri, mantan petenis Top 25 ATP di tahun 2000an.
Kapten tim memilih Sinner dan Lorenzo Sonego untuk turun di pertandingan penentuan tersebut, Meski tim Italia punya Simone Bolelli yang jauh lebih jago bermain di nomor ganda. Ternyata pilihan Volandri tidak salah, kedua petenis itu mampu menang atas ganda Belanda Griekspoor / Weskley Koolhof straight set 6-3, 6-4.
Padahal Koolhof adalah salah satu petenis spesialis ganda terbaik saat ini, duduk di peringkat 8 ATP untuk nomor ganda. Ia sudah punya belasan gelar juara, termasuk satu gelar grand slam Wimbledon 2023 (bersama Neal Skupski dari Inggris) dan Nitto ATP Finals 2020 (bersama petenis Kroasia Nikola Mektic).
Entah mengapa Belanda juga memilih petenis tunggal Griekspoor untuk turun di nomor ganda. Padahal ada Jean-Julien Rojer yang merupakan pemegang tiga gelar grand slam nomor ganda putra.
Kemenangan Sinner/Sonego di nomor ganda membuat Italia menang 2-1 atas Belanda dan berhak maju ke babak semifinal. Lawan mereka di babal semifinal adalah tim Serbia yang menang atas juara sepuluh kali tim Inggris dengan skor 2-0.