Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

ATP Finals 2023: Novak Djokovic Juara, Jannik Sinner Makin Dipuja

20 November 2023   17:56 Diperbarui: 20 November 2023   21:13 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petenis Serbia, Novak Djokovic, bersama petenis Italia, Jannik Sinner, memegang trofi usai pertandingan Final ATP di Turin, Italia, Senin (20/11/2023) dini hari WIB. (AP PHOTO/ANTONIO CALANNI)

Arena Pala Alpitour di kota Turin, Italia pada Minggu (19/11/2023) malam bergemuruh. Para penonton bersuka cita menyambut kemenangan Novak Djokovic (Serbia) di turnamen puncak Nitto ATP Finals 2023.

Unggulan teratas Djokovic menjadi juara turnamen tersebut setelah mengalahkan salah satu favorit juara Jannik Sinner (Italia) di babak final dua set langsung 6-3, 6-3 dalam waktu satu jam 43 menit. Kesuksesan Djokovic mempertahankan gelar ATP Finals 2022 itu menghasilkan rekor baru.

Turin 2023 menjadi gelar ATP Finals Djokovic yang ketujuh, melampaui rekor sebelumnya di mana ia bersama Roger Federer (Swiss) sama-sama mengoleksi enam trofi ATP Finals. Hal itu membuat Djokovic resmi menjadi jawara ATP Finals paling banyak di muka Bumi.

Mental sekuat baja Djokovic dan skill Sinner yang impresif

Novak Djokovic membawa trofi juara Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: The Hindu/Reuters)
Novak Djokovic membawa trofi juara Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: The Hindu/Reuters)

Turnamen ATP Finals adalah turnamen puncak ATP Tour di penghujung musim tur. Turnamen ini sangat istimewa, hanya diikuti oleh delapan petenis tunggal dan delapan pasang ganda terbaik di dunia yang kepesertaannya didasarkan pada peringkat ATP Race.

Nah, peringkat ATP Race itu dihitung dari jumlah poin yang diperoleh dari empat turnamen grand slam, lalu turnamen ATP Masters 1000 dan sejumlah turnamen lainnya. Djokovic berada di peringkat satu ATP Race dan ditetapkan sebagai unggulan teratas, Sedangkan Sinner peringkat empat ATP Race dan menjadi unggulan keempat.

Penampilan Djokovic dan Sinner di babak final ATP Finals 2023 begitu fantastis. Skill, ketahanan fisik, dan mental Djokovic tak perlu ditanya lagi. Petenis 36 tahun itu sebenarnya nyaris gagal lolos ke babak semifinal, namun pada akhirnya ia bisa bangkit dan menjadi runner-up Grup Hijau dengan skor menang-kalah 2-1.

Itu pun harus ia capai dengan susah payah karena ia harus bertanding tiga set di tiga pertandingan selama babak penyisihan grup, baik ketika bertemu dengan Sinner, Holger Rune (Denmark) dan Hubert Hurkacz (Polandia). Akan tetapi ketika bertemu dengan unggulan kedua Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol) di babak semifinal, ia bisa menuntaskan pertandingan dengan dua set langsung.

Salah satu aksi Novak Djokovic di Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: Alberto Lingria/Xinhua)
Salah satu aksi Novak Djokovic di Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: Alberto Lingria/Xinhua)
Ketahanan fisik dan mental Djokovic memang luar biasa. Tidak sekali dua kali ia berhasil membalikkan keadaan, dari yang 'kayaknya bakal hopeless nih' menjadi 'yess aku menang'. Ia membuktikan bahwa kekuatan fisik dan mental membuat seseorang bisa meraih apa yang ia inginkan.

Tentang pertandingan final ATP Finals 2023, Djokovic mengatakan bahwa ia mengubah strategi permainannya. Ia mengungkapkan bahwa taktik yang ia gunakan berbeda dengan taktik yang ia terapkan ketika bertanding melawan Sinner di babak penyisihan Grup Hijau. (sumber: Eurospsort)

Sebenarnya hal itu sudah biasa dilakukan oleh petenis ATP. Justru yang paling menarik dari permainan Djokovic bagaimana ia mengelola staminanya di lapangan, khususnya ketika harus bertanding rubber set di waktu yang panjang mengingat ia telah berusia 36 tahun.

Salah satu aksi Jannik Sinner di Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: SuperTennis/Foto Sposito/FITP)
Salah satu aksi Jannik Sinner di Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: SuperTennis/Foto Sposito/FITP)
Sementara itu, penampilan Sinner dinilai semakin berkembang. Ia sudah bekerja sangat keras untuk mempersiapkan diri agar bisa memenuhi kualifikasi Turin 2023. 

Beberapa pencapaiannya di sepanjang tahun 2023 antara lain semifinalis Wimbledon, juara ATP Masters 1000 Canadian Open, finalis ATP Masters 1000 Miami Open, serta juara ATP 500 China Open dan Vienna Open.

Adapun pencapaian Sinner di ATP Finals 2023 menjadi sejarah baru pertenisan Italia. Petenis 22 tahun itu menjadi petenis Italia pertama yang melaju ke babak puncak ATP Finals. Ia sudah melampaui rekor dua petenis Italia lainnya, Adriano Panatta dan Matteo Berrettini yang masing-masing "cuma" sampai babak round robin atau babak penyisihan grup.

Catatan Sinner selama ATP Finals 2023 sungguh impresif. Ia menjadi juara Grup Hijau setelah mengantungi tiga kali kemenangan, termasuk menang atas Djokovic dalam pertandingan tiga set. Skor menang-kalah Sinner di babak penyisihan grup adalah 3-0, paling bagus dari tujuh petenis lainnya yang berlaga di turnamen tersebut.

Salah satu pertandingan tenis terbaik sepanjang 2023

Pertandingan babak final ATP Finals 2023 antara Djokovic dan Sinner adalah salah satu pertandingan top level terbaik sepanjang musim tur 2023. Namanya juga turnamen ATP Finals, para finalis adalah "the best two" dan juaranya menyandang predikat "best of the best".

Djokovic terlebih dahulu unggul 1-0 dengan love game. By the way, ini adalah love game pertama yang dicetak Djokovic dari total enam kali love game yang ia buat di set pertama dan kedua.

Ia berusaha menekan Sinner dengan pukulan ke berbagai arah, namun Sinner dengan sigapnya selalu mampu mengikuti arah bola. Djokovic sadar bahwa lawannya bukang kaleng-kaleng, salah satu kandidat petenis nomor satu dunia.


Penampilan Djokovic sepanjang pertandingan final Turin 2023 nyaris sempurna. Ia cuma membuat dua kali unforced errors atau kesalahan sendiri, sedangkan Sinner melakukan 13 kali.

Gim paling sengit terjadi gim ketujuh di set kedua ketika Sinner memegang servis dimana kedudukan pada waktu itu 4-3 untuk keunggulan Djokovic. Terjadi delapan kali deuce yang pada akhirnya dimenangkan oleh DJokovic.

Terjadi aksi menarik antara kedua petenis di gim ini. Ketika Sinner melakukan drop shot ke bidang kanan Djokovic di belakang net, Djokovic gercep mengejar bola dan memukulnya ke arah bidang permainan Sinner.

Sinner yang sudah berjaga-jaga segera menyambut bola dari Djokovic dengan backhand volley ke bidang kiri Djokovic, tepat di belakang net. Enggan kehilangan peluang, Djokovic segera berlari ke arah bola dan menyambarnya secepat kilat dengan voli tapi sayangnya dinyatakan keluar.

Di satu sisi itu menjadi keberuntungan Sinner, tapi di sisi lain kondisi demikian pastinya membuat kepala Sinner sempat merasa cemas. Alternatif lain, Sinner bisa melakukan lob ke arah baseline.

Meski spekulatif, setidaknya bisa merepotkan Djokovic yang pastinya akan berlari kembali ke arah baseline. Bisa jadi bola tak terkejar Djokovic, atau kalau toh bisa diraih Djokovic ia akan melakukan pukulan random yang bisa dipukul oleh Sinner ke arah manapun dengan gampang.

Pertandingan berakhir setelah Sinner melakukan double faults, dimana servis kedua Sinner menabrak net. Djokovic resmi menjadi juara ATP Finals 2023 untuk ketujuh kalinya.

Usai bersalaman dengan Sinner dan wasit, Djokovic menghampiri kedua anaknya yang di tribun penonton. Anak-anak Djokovic adalah bagian dari motivasinya untuk memenangkan turnamen apapun.

Sebagai juara ATP Finals 2023, Djokovic mendapatkan trofi juara berbahan perak buatan Thomas Lyte. Ia juga mendapatkan hadiah uang sebesar USD 4,64 juta atau sekira 71,6 miliar rupiah (sumber: Sportskeeda). 

Dalam daftar peringkat Pepperstone ATP Ranking edisi 20 November 2023, Djokovic semakin teguh di kursi raja tenis dunia dengan poin total 11245.

Sedangkan Sinner mendapatkan trofi runner-up dan hadiah uang sebesar USD 2,6 juta atau sekira 40,12 miliar rupiah. Ia juga diganjar poin sebesar 1000 yang membuat total poinnya kini menjadi 6490 dan mengakhiri musim tur 2023 di posisi empat dunia.

Djokovic puji Sinner: calon petenis nomor satu dunia

Penampilan Sinner di sepanjang Turin 2023 sejak babak penyisihan grup hingga babak final sungguh luar biasa. Ia seakan mereformasi penampilannya hingga akhirnya mampu mengalahkan Djokovic dan Rune untuk pertama kalinya. Sebelum ATP Finals 2023 dimulai, skor Sinner terhadap Djokovic adalah 0-3 dan Rune 0-2.

Meski gagal menjadi juara, Sinner telah menorehkan sejarah baru sebagai petenis Italia pertama yang melaju ke babak final ATP Finals. Melihat penampilan Sinner yang sudah top level, sepertinya hanya menunggu waktu saja untuk menjuarai turnamen tersebut, termasuk juga memenangkan grand slam dan pastinya peringkat satu dunia. Satu syarat, asalkan ia konsisten dengan penampilannya.

Sinner seakan meng-unleash seluruh potensinya. Ia mampu meng-generate servis keras yang nyaris sulit diantisipasi, melakukan forehand keras yang berbahaya, footwork atau pergerakan kaki yang cepat dan taktis yang membuatnya bisa mengejar bola dari lawan ke arah manapun, hingga dropshot ala Alcaraz yang cantik.

Tak heran Djokovic dan Medvedev, ketika diwawancarai media di sepanjang ATP Finals 2023 berlangsung, mengatakan bahwa Sinner bakal menjadi petenis nomor satu dunia.

Dilansir dari Eurosport, Djokovic mengatakan bahwa ia merasa bangga ketika menghadapi Alcaraz dan Sinner. Ia juga menyebut keduanya sebagai dua petenis terbaik di dunia.

Tahun 2023 musim tur paling mengesankan bagi Djokovic

Usai juara di ATP Finals 2023 Turin, Italia, Djokovic menutup musim tahun 2023 dengan sejumlah rekor. Sebagaimana disampaikan di bagian sebelumnya, gelar Turin 2023 menjadi gelar ATP Finals Djokovic yang ketujuh kalinya, melampaui pencapaian Federer yang enam kali menjadi juara.

Selain itu, Djokovic resmi menjadi satu-satunya petenis, baik putra dan putri, yang duduk di kursi nomor satu dunia paling lama, yaitu 400 pekan. Ia mengungguli Steffi Graff (petenis putri Jerman) yang duduk di kursi nomor satu selama 377 minggu, lalu Martina Navratilova (petenis putri Ceko-Amerika Serikat) selama 332 minggu, Serena Williams (petenis putri Amerika Serikat/AS) selama 319 minggu, serta salah satu rival utamanya Roger Federer (petenis putra Swiss) yang pernah menjadi petenis nomor satu dunia selama 310 minggu. (sumber: ATP Tour)

Djokovic juga menutup musim tur 2023 sebagai petenis nomor satu dunia sebanyak delapan kali, jauh lebih banyak daripada petenis putra lainnya yaitu Pete Sampras (AS, enam kali) serta Jimmy Connors (AS), Roger Federer dan Rafael Nadal yang masing-masing menduduki posisi puncak ATP di akhir musim sebanyak lima kali. Super! (sumber: Khelnow)

Sepanjang musim 2023 ini, Djokovic empat kali menembus babak final semua grand slam. Ia menjuarai Australian Open, French Open dan US Open dan merelakan gelar Wimbledon kepada Alcaraz.

Musim tur 2023 juga ditandai dengan gelar ke-40 Djokovic di turnamen level Masters atau ATP Masters 1000. Gelar ATP Masters 1000 ke-40 yang ia raih adalah Rolex Paris Masters 2023 yang ia raih seminggu sebelum berkompetisi di ATP Finals 2023. (sumber: ATP Tour)

Usai ATP Finals 2023, Djokovic akan bertolak ke Malaga, Spanyol, untuk memperkuat tim Serbia di turnamen tenis beregu putra Davis Cup 2023. Tim Serbia lolos ke babak perempat final dan akan berjumpa dengan tim Inggris. Djokovic rencananya akan turun di nomor tunggal.

Rajeev Ram/Joe Salisbury juara ganda

Di nomor ganda, duet juara bertahan Rajeev Ram (AS)/Joe Salisbury (Inggris) akhirnya mampu mempertahankan gelarnya. Di babak final yang digelar Minggu (19/11/2023) malam sebelum pertandingan final tunggal putra, unggulan keenam itu mampu menjegal unggulan kelima Marcel Granollers (Spanyol)/Horacio Zeballos (Argentina) dengan dua set langsung 6-3, 6-4 dalam waktu 68 menit saja.

Rajeev Ram (kanan) dan Joe Salisbury berpose dengan trofi Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: LTA)
Rajeev Ram (kanan) dan Joe Salisbury berpose dengan trofi Nitto ATP Finals 2023. (sumber foto: LTA)
Sebagai juara ganda ATP Finals 2023, Ram/Salisbury juga mendapatkan trofi juara buatan Thomas Lyte. Mereka juga mendapatkan cek dengan total senilai USD 785,650 atau sekira 12 miliar rupiah yang pastinya akan dibagi dua. Itu belum termasuk hadiah untuk setiap kemenangan di babak penyisihan grup dan participation fee yang nilainya sangat lumayan. (sumber: Sportskeeda)

Sementara itu finalis Granollers/Zeballos juga mendapatkan trofi runner-up dan hadiah uang sebesar USD 175,650 atau sekira 2,7 miliar rupiah. Itu juga belum termasuk hadiah uang tambahan di babak penyisihan grup dan participation fee.


***
Sumber data dan informasi: Nitto ATP Finals, ATP Tour

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun