Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Shusaku Endo dan Sumber Inspirasi Karya Novelnya

15 Oktober 2023   21:31 Diperbarui: 15 Oktober 2023   21:57 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shusaku Endo di tahun 1990. (sumber foto: The Sankei News )

 Ketika sedang membaca novel "1Q84"-nya Haruki Murakami yang jilid satu, entah mengapa pikiran saya lantas melayang ke penulis Jepang lainnya, Shusaku Endo. Pada akhirnya saya pun berpikiran ingin menulis tentang penulis ini. 

Endo merupakan penulis Jepang yang karya-karya novelnya secara khusus memiliki perspektif Katolik Roma Jepang. Salah satu novelnya yang berjudul "Chinmoku" atau "Silence" (1966) meraih sukses di Jepang dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris tahun 1969 dan lebih dari 20 bahasa lain. 

Novel tersebut pernah diangkat ke layar lebar dengan judul "Silence" (2016), disutradari oleh sutradara peraih Oscar Martin Scorcese. Tiga aktor nominator Oscar yaitu Andrew Garfield, Adam Driver dan Liam Neeson menjadi cast film ini.

Novel tersebut menceritakan tentang seorang pendeta Yesuit bernama Sebastian Rodrigues yang melakukan perjalanan ke Jepang pada abad ke-17 untuk mencari seorang Pastur sekaligus mentornya yang bernama Christovao Ferreira. Selama di sana, ia menghadapi sejumlah tantangan dan persekusi yang sangat menguji keimanannya.

Kompasianer Eko Fangohoy pernah mengulas tentang novel tersebut, bisa dibaca di tautan ini. Saya baru mengetahui kalau koran Kompas pernah memuat novel ini sebagai cerita bersambung (cerbung) di tahun 1980an dengan judul "Hening" (?)

Tentang Shusaku Endo, ia lahir di Tokyo pada 27 Maret 1923. Keluarganya memilih bermigrasi ke Dairen (kini Dalian) di wilayah Manchuria (kini bagian dari negara China). Sayangnya sang orang tua yang memutuskan berpisah membuat Endo kecil harus tinggal dengan sang bibi di kota Kobe, Jepang. Sejak itu, ia mengikuti keyakinan Katolik Roma.

Ketika beranjak dewasa, Endo menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Waseda di Tokyo. Tapi setelah setahun kuliah, ia berubah pikiran dan memilih mendalami Sastra Perancis di Universitas Keio di kota yang sama pada tahun 1943.

Pada akhirnya, Endo menyelesaikan kuliah pada tahun 1949. Setahun kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan studi ke Paris, Prancis untuk mempelajari fiksi Katolik di Universitas Lyon hingga selesai tahun 1953.

Merasa bertalenta dalam hal kepenulisan, ia memilih menjadi kontributor untuk sejumlah majalah sastra. Salah satunya majalah "Bungakukai" yang pada waktu itu terbilang bergengsi di Jepang.

Novel Endo yang berjudul "Aoi Chisana Budo" (Anggur Kecil Berwarna Biru) diterbitkan oleh majalah tersebut di tahun 1956 secara berseri (sumber: artikel Richard Logan). Novel tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai seorang mahasiswa asing yang mengalami tantangan keimanan dan budaya.

Misalnya, selama berada di Prancis ia mengalami perlakuan diskriminatif oleh karena kulitnya yang berwarna kuning. Di sisi lain ia mengkritik orang kulit putih Prancis, dimana kata memiliki makna keadilan, kebaikan, cinta, kebenaran, dan keindahan. Tapi justru mereka malah terlibat dalam Perang Dunia Kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun