Mungkin karena sudah rejekinya, jadwal pertandingan Pegula tidak begitu terganggu. Petenis blesteran AS-Korea Selatan berusia 29 tahun itu dengan telaten menempuh babak demi babak hingga akhirnya merebut gelar WTA keempatnya di sepanjang karirnya.
Terlepas dari situasi yang menguntungkan Pegula tersebut, kemenangannya di Stade IGA sepertinya sudah dapat diprediksi. Di babak semifinal, ia mampu menang atas unggulan teratas dan salah satu favorit juara Iga Swiatek dengan rubber set 6-2, 6-7(4-7), 6-4.
Di babak final, Pegula mampu menang atas Liudmila Samsonova dengan skor nyaris sempurna 6-1, 6-0 dalam waktu 49 menit saja. Samsonova sendiri sebenarnya bukan lawan yang enteng. Ada faktor kelelahan karena ia harus turun di babak semifinal dan final di hari yang sama.
Sebelum mencapai babak puncak di Stade IGA, Samsonova menorehkan beberapa kemenangan besar . Ia mampu menang atas dua top-seeded players yaitu unggulan kedua Aryna Sabalenka (Belarus) di babak ketiga, dan unggulan ketiga Elena Rybakina (Kazakhstan) di babak semifinal.
Sayangnya, jadwal pertandingan Samsonova terkendala cuaca buruk. Seharusnya petenis 24 tahun itu bertanding di babak semifinal di hari Sabtu (12/8/2023) waktu Kanada. Namun karena hujan yang mengguyur kota, jadwal pertandingan Samsonova melawan Rybakina diundur di hari Minggu (13/4/2023) yang berdekatan dengan jadwal babak final.
Alhasil, setelah memenangkan pertandingan semifinal melawan Rybakina, ia cuma punya waktu sekira dua jam saja sebelum berlaga kembali di babak final. Apalagi pertandingan melawan Rybakina ia tuntaskan dalam tiga set selama satu jam 43 menit yang pastinya menguras staminanya.
Namun Samsonova tetap bertanding secara profesional. Penampilannya tidak terlihat kedodoran meskipun ia harus bertanding dua kali dalam satu hari dengan waktu istirahat yang sangat singkat.
Groundstrokes dan footwork Samsonova terbilang oke dengan sejumlah dropshot brilian yang cukup merepotkan Pegula. Hanya saja pukulannya sering kurang bertenaga. Ia juga kerap melakukan kesalahan servis atau double faults, yaitu sebanyak enam kali.
Pegula jelas lebih siap menghadapi pertandingan tersebut dan tampak ia berada di atas angin. Ia mendominasi pertandingan sejak babak pertama.
Pegula merebut angka di gim perdana, akan tetapi segera disamakan oleh Samsonova dengan 1-1. Tapi rupanya itu bakal menjadi satu-satunya gim yang dimenangkan oleh Samsonova di sepanjang pertandingan.