Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Bocil Nyeletuk "Sekalcer Itu?"

10 Agustus 2023   12:52 Diperbarui: 10 Agustus 2023   12:53 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi orang tua jaman sekarang ini pada sibuk mencari cuan, membuat mereka alpa mengawasi aktivitas anak-anak. Anak-anak merengek meminta gawai, dibelikan. Apalagi anak-anak yang mudah tantrum, orang tua yang tidak mau repot pun segera mengajaknya ke toko gawai.

Perlu kita ketahui, bocil sekarang itu pinter-pinter, lho. Ketika mengisi halaman registrasi akun baru, seorang bocil bisa saja tidak jujur ketika mengisi field usia. Alhasil, bocah berusia kurang dari sepuluh tahun pun sukses membuat akun medsos.

Nah, ketika mereka berhasil mengakses medsos, mereka bisa mendapatkan informasi apa saja baik positif maupun negatif. Apalagi medsos adalah tempat berkumpulnya orang dari berbagai latar belakang.

Jangan salah, gim online tidak sekadar memainkan gim. Ada gim yang menyematkan fitur text chat dan voice chat di sana. Jadi ada obrolan di sana, ada celetukan di sana, bahkan ada umpatan kasar seseorang ketika salah strategi atau kalah. Karena mereka memainkannya setiap hari, semua kata-kata itu pun tertanam di benak anak-anak.

Saya menduga, paparan bauran media yang mengakibatkan anak-anak kebanjiran informasi membuat pesan-pesan dari orang tua kerap diabaikan. Pesan-pesan dari orang tua misalnya, harus menghormati orang lain, harus menjaga sopan santun dengan orang lain, harus berkata yang baik dengan orang lain, dan lain-lain.

Tapi meski celetukan bocil terdengar kurang santun, kadang tidak selalu buruk, sih. Misalnya celetukan salah seorang keponakan bocil laki-laki saya ketika ia berusia empat tahun. Pada waktu itu ia sedang makan siang dengan menu opor ayam, disuapin oleh istri saya.

Saya bilang kepada keponakan saya itu, "Eh, Dedek makan sama opor ya?" Lalu dia menarik lengan adik ipar saya, pamannya, yang duduk di sebelahnya seraya mendekatkan mulutnya ke telinga sang paman dan mengatakan, "Eh, eh, Masa Dedek dibilang makan kompor?"

Seketika tawa kami pun meledak. Sambil masih tertawa, saya menyahut setengah berteriak kepadanya ,"Oporrr, hadeuhhh..."

Eh, dia cuek aja sambil memainkan mobil-mobilan dengan kedua tangannya, tanpa tersenyum, tanpa ikut tertawa. Melihat mukanya yang bulat membuat saya makin gumusshh... Hehe...

Yah, dimaklumi aja anak-anak Generasi Alpha jaman now. Karena kehidupan mereka sangat jauh berbeda dengan kita-kita. Bahkan dengan anak muda Generasi Z saja mungkin berbeda.

Tapi bersamaan dengan situasi dimana bocil jaman sekarang yang mudah mengakses apa saja, kita juga jangan pernah merasa lelah mengingatkan mana yang baik dan yang tidak baik. Salah satunya selalu menjaga sontan santun terhadap orang yang lebih tua dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun