Asupan sahur dan buka puasa untuk seorang pekerja konstruksi di lapangan tentu berbeda dengan seorang staf keuangan yang bekerja di dalam ruang kantor.Â
Begitu pula dengan porter yang asupan hariannya selama bulan Ramadhan akan jauh berbeda dengan seorang staf digital marketing.
Mereka yang bekerja dengan menggunakan fisik di luar ruangan pastinya memerlukan kalori dan jumlah cairan yang lebih besar agar bisa bekerja dengan optimal selama berpuasa.Â
Pekerja kantoran juga memerlukan kalori dan hidrasi yang cukup agar bisa bekerja dengan optimal.
Laman doktersehat punya laman khusus Kalkulator Kalori yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar kalori yang diperlukan oleh individu dikaitkan dengan aktivitas sehari-hari.Â
Dimulai dengan mengisi gender pria atau wanita, lalu mengisi berat badan (dalam kilogram), tinggi badan (dalam sentimeter), usia, lalu tingkat aktivitasnya.
Dengan menggunakan kalkulator tersebut, seorang pria pekerja konstruksi berusia 26 tahun dengan berat badan 65 kg dan tinggi badan 170 cm.
Misalnya, yang sehari-hari bekerja secara fisik, memiliki kebutuhan kalori sebanyak 3.016 kalori per hari. Maka asupan sahur dan bukanya sebaiknya mengandung kalori yang tinggi.
Karena sehari-hari bekerja dengan menggunakan fisik, biasanya para pekerja di bidang konstruksi atau pun bangunan mengonsumsi nasi putih dalam porsi cukup besar. Begitu pula aneka lauk pauk yang mereka konsumsi juga tidak sedikit.
Makanya ada istilah portugal alias porsi tukang gali atau pun porsi kuli saking banyaknya nasi dan lauk pauk yang ada dalam satu piring. Itu semua mengandung kalori yang signifikan untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.
Merujuk informasi dari hellosehat, satu centong nasi putih kira-kira beratnya 100 gram yang setara dengan 175 kalori. Jadi dua centong nasi setara 350 kalori, tiga centong setara 525 kalori, dan seterusnya.