Petenis remaja itu mengangkat kedua tangannya dengan raut muka bahagia sebelum berjalan ke arah net untuk menyalami Norie. Sebuah comeback yang manis dari Alcaraz.
Sebagai juara, Alcaraz mendapatkan trofi juara dan hadiah uang sebesar USD 95,305 atau sekira 1,4 miliar rupiah. Ia juga mendapatkan poin juara sebesar 250 sehingga total poinnya menjadi 6480 poin. Berdasarkan Pepperstone ATP Ranking edisi 20 Februari 2023, Alcaraz masih duduk di peringkat 2 dunia.
Sedangkan Norie juga menerima trofi runner-up berbentuk piring berwarna perak dan hadiah uang sebesar USD 55,595 atau sekira 843 juta rupiah. Norie juga mendapatkan poin finalis sebesar 150, tapi sayangnya peringkat dunianya justru turun dari 12 ke 13 ATP. Hal ini karena terjadi perubahan posisi sejumlah petenis usai tiga turnamen ATP digelar secara bersamaan.
Di nomor ganda, tampil sebagai juara adalah ganda Italia unggulan ketiga yaitu Simone Bolelli / Fabio Fognini. Di babak final, mereka mengalahkan duet non unggulan Ariel Behar (Uruguay) / Nicola Barrientos (Kolombia) dengan dua set langsung 6-2, 6-4. Ini adalah gelar kedua mereka di Buenos Aires setelah gelar pertama yang mereka raih tahun 2013 silam.
Bolelli/Fognini mendapatkan trofi juara dan hadiah uang sebesar USD 33,110 atau sekira 501 juta rupiah yang nantinya akan dibagi dua. Kemenangan itu membuat mereka duduk di posisi 26 Pepperstone ATP Ranking Double Race berkat tambahan poin juara sebesar 250 poin.
Iga Swiatek mendominasi Qatar Open 2023
Petenis Iga Swiatek mungkin merasa sedih setelah pencapaiannya yang buruk di grand slam AO 2023. Karena mengalami cedera bahu kanan, ia tidak dapat mengulangi pencapaiannya di AO 2022 dimana pada waktu itu ia menjadi semifinalis.
Tetapi Swiatek adalah salah satu petenis yang paling mature dalam menghadapi situasi apapun. Petenis 22 tahun itu segera terbang ke Doha untuk mengikuti turnamen lapangan keras WTA 500 Qatar Ladies Open atau yang kini bernama resmi Qatar TotalEnergies Open 2023.
Sebagai informasi, turnamen ini baru saja turun level dari WTA 1000 di tahun 2022 ke WTA 500. Sebelumnya di tahun 2021, turnamen ini juga berlevel WTA 500. Sejak pertama kali diadakan tahun 2001 silam, turnamen ini kerap berganti level yang didasarkan pada kebijakan panitia pertandingan dan keputusan WTA.
Baiklah, misi Swiatek di Doha ada tiga, yaitu menjuarai turnamen tersebut sekaligus mempertahankan gelarnya sekaligus memperkuat posisinya sebagai ratu tenis dunia. Di turnamen tersebut, Swiatek tampil dominan dan cuma kehilangan lima game sejak babak awal hingga akhirnya menjadi juara.