Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kecerdasan Buatan di Mana-mana

11 Februari 2023   22:32 Diperbarui: 12 Februari 2023   07:23 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecerdasan buatan. (sumber: Gerd Altmann / Pixabay)

 Beberapa bulan ini ChatGPT menjadi bintang di dunia maya. Sejak dirilis November 2022 lalu, aplikasi chatbot atau text writer/generator berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) buatan OpenAI itu menarik minat banyak orang untuk mencobanya.

Kamu sudah mencobanya? Gimana, asik nggak? Kalau saya belum sempat mencobanya. Tapi setelah membaca sejumlah sampel teks yang dibagikan oleh teman-teman saya ataupun yang diunggah di media sosial, aplikasi itu sungguh luar biasa. Ini mirip aplikasi MidJourney tetapi dengan pengalaman yang berbeda.

Kalau MidJourney adalah aplikasi ilustrasi atau desain grafis yang di-generate berdasarkan teks yang di-input oleh pengguna, ChatGPT adalah aplikasi teks yang di-generate dari teks. Kita bisa memberi perintah kepada ChatGPT untuk menulis tentang topik tertentu dalam Bahasa Inggris atau pun Indonesia, serta mungkin bahasa lainnya.

Yang menarik, ChatGPT bisa kita ajak ngobrol tentang topik apa saja dengan informasi yang memadai dan kosakata yang lumayan natural. Fungsi chatbot-nya mirip dengan aplikasi chatbot yang pernah disematkan pada mesin pencari Bing.

Saya sempat mencoba chatbot di Bing yang diuji coba kira-kira di awal tahun 2022 lalu. Menurut saya lumayan berkesan, rasanya seperti ngobrol dengan orang lain saja.

Tapi secara keseluruhan chatbot di Bing itu masih jauh dari bagus. Beberapa kali chatbot-nya tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan. Mungkin karena pada waktu itu informasi yang diproses belum begitu memadai. Namanya juga masih versi uji coba.

Secara sederhana, aplikasi berbasis kecerdasan buatan menggunakan suatu sistem machine learning yang mengumpulkan dan memproses data (dalam hal ini big data) menggunakan algoritma tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan atau pun memecahkan suatu masalah. Teknologi AI dirancang untuk meniru cara berpikir atau pun cara kerja manusia.

Pertanyaan tentang sesuatu hal yang diajukan oleh seorang pengguna akan dijawab oleh mesin sesuai konteksnya. Sejauh ini bila melihat sampel yang saya baca, jawaban dari ChatGPT cukup cerdas dan tidak ngalor ngidul.

Melihat respon dari ChatGPT yang dibagikan oleh teman-teman saya atau pun yang dibagikan di media sosial, saya jadi ikut senang dengan pencapaian AI akhir-akhir ini. Pencapaian itu tentunya tidak lepas dari semakin bertumbuhnya teknologi komputasi awan dan big data yang menjadi "makanan" AI.

Sebagai informasi, pada 6 Februari 2023 lalu Google meluncurkan Bard yang pastinya bakal bersaing head-to-head dengan ChatGPT. Selain kedua aplikasi tersebut, sebenarnya ada aplikasi lainnya seperti Replika (buatan Luka), ChatSonic (buatan Writesonic) dan Jasper AI (buatan Jasper). Replika bahkan memiliki fitur video call yang bisa berakrab ria dengan penggunanya.

Contoh pertanyaan yang direspon oleh ChatGPT (sumber: KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah)
Contoh pertanyaan yang direspon oleh ChatGPT (sumber: KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah)
 
AI untuk semua jenis konten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun