Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengupas Foto dan Video Penculikan Anak yang Viral di Media Sosial

2 Februari 2023   17:55 Diperbarui: 2 Februari 2023   17:58 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi sepatu dan kaus kaki anak yang diculik. (sumber foto: Filmbetrachter / Pixabay)

Beberapa minggu terakhir ini, masyarakat tanah air diresahkan dengan isu penculikan anak yang terjadi di sejumlah tempat. Isu tersebut lantas berkembang dengan isu lain yang mengejutkan, yaitu isu jual-beli organ manusia.

Seingat saya awal dari semua ini adalah kasus penculikan anak laki-laki di Makassar, Sulawesi Selatan. Jenazah bocah malang itu ditemukan di kolong sebuah jembatan dengan kondisi tangan dan kakinya terikat. (sumber: Kompas.tv)

Dalam waktu singkat, pihak kepolisian setempat berhasil meringkus kedua pelaku yang ternyata masih remaja. Mereka mengaku membunuh korban dengan tujuan untuk diambil organnya gegara tergiur dengan tawaran iklan penjualan organ tubuh manusia di sebuah media sosial.

Kasus itu sontak membuat warga seantero negeri terhenyak. Kita seakan tidak percaya bahwa kasus itu nyata ada dan pelakunya juga masih anak-anak pula.

Selang beberapa hari kemudian beredar kabar yang membuat geger jagad maya, yakni foto jasad seorang anak yang ditemukan dengan kondisi tubuh tanpa organ. Keterangan dalam foto menjelaskan bahwa TKP (tempat kejadian perkara) berada di wilayah Depok, Jawa Barat.

Belakangan foto yang telanjur viral itu ternyata adalah hoax. Hal itu disampaikan Tim Bareskrim Polri melalui akun Instagram @DivisiHumasPolri sebagai berikut:


Hampir bersamaan dengan beredarnya foto tersebut, muncul video tentang seorang ibu yang mengadu kepada pengacara kondang Hotman Paris. Menurut informasi, putra sang ibu yang masih balita tewas dalam kondisi sangat mengenaskan tanpa kepala dan semua organ tubuhnya hilang.

Saya sempat menelusuri video tersebut dan ternyata itu adalah video lama tentang insiden yang terjadi tahun 2019 lalu di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Jadi insidennya memang benar ada akan tetapi karena disebarkan beberapa waktu belakangan menimbulkan persepsi bahwa insiden tersebut terjadi baru-baru ini.

Berikut video yang sama yang diunggah di YouTube oleh akun "News of Indonesia" pada 17 Februari 2020.

Liputan investigatif tentang kasus ini pernah dilakukan oleh Aiman Witjaksono dari KompasTV. Berikut video bagian pertama dari lima video investigasi mengenai kasus tersebut. Bagian berikutnya bisa kita telusuri di platform tersebut.


Lalu bagaimana kabar selanjutnya mengenai kasus tewasnya balita malang itu? Kompas.com pernah mengulas kronologinya. Jadi setelah bocah itu terjatuh dan hanyut di parit hingga ditemukan di sebuah sungai, ada kemungkinan sejumlah organ tubuhnya dimakan reptil. 

Video lain yang juga beredar luas disebut-sebut terjadi di sebuah kompleks perumahan di Bekasi, Jawa Barat. Dalam video CCTV tersebut tampak seorang pria yang diduga meculik seorang anak yang sedang bermain di teras rumahnya.

Pria itu masuk melalui pintu pagar rumah yang terbuka. Beberapa saat kemudian pria itu tampak membius anak malang itu hingga tak sadarkan diri, lalu memasukkan sang anak ke dalam sebuah karung.

Dilansir dari CNN.com, pihak Polres Bekasi mengatakan bahwa video tersebut merupakan kejadian tahun 2020 dan tidak terjadi di Bekasi. Bahkan mungkin insiden itu tidak terjadi di Indonesia.

Setelah saya telusuri, TribunStyle.com pernah mengabarkan tentang insiden tersebut, yang bersumber video yang diunggah oleh sebuah akun Facebook bernama Sing Jia. Akun tersebut mengunggah video tersebut pada tanggal 13 Oktober 2020.

Sayangnya, unggahan di Facebook yang di-embed oleh TribunStyle itu tidak eksis lagi. Tetapi Suara.com sempat memuat tangkapan layar unggahan tersebut. Unggahan itu memuat keterangan dalam aksara China sehingga kemungkinan insiden tersebut terjadi di wilayah negara China.

Yang terbaru, beredar voice note di Whatsapp tentang penculikan anak yang sontak membuat para orang tua resah. Voice note itu menarasikan kejadian penculikan anak-anak itu dimana mereka diajak masuk ke sebuah mobil berwarna merah. Voice note tersebut beredar di berbagai daerah misalnya di Salatiga, Pekalongan, Banyumas, Cilegon, hingga Surabaya.

Kepolisian setempat gerak cepat menganalisis voice note yang meresahkan itu. Kesimpulannya, voice note tersebut adalah hoax alias informasi palsu.

Meski disimpulkan sebagai hoax, pihak kepolisian mewanti-wanti masyarakat khususnya orang tua agar tidak mudah percaya dan tidak panik ketika menerima informasi semacam itu. Masyarakat juga dihimbau agar tidak meneruskan informasi tidak jelas itu seraya tetap mengawasi anak-anak secara lebih ketat lagi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun