tenis akbar Australian Open 2023 atau AO 2023 baru saja usai Minggu (29/1/23) lalu. Para pemenang bersorak-sorai bergembira, bergembira semua... Eh, kok jadi lirik lagu...
Turnamen grand slamOK, saya revisi. Para pemenang bergembira dan bersuka cita dengan pencapaian mereka. Mereka tak dapat menyembunyikan kebahagian mereka ketika hasil kerja keras mereka pada akhirnya membuahkan hasil.
Trofi gede nan cakep, poin super besar, hingga hadiah uang setara ratusan juta hingga miliaran rupiah mereka dapatkan setelah dua minggu banting raga, banting tulang, putar otak juga... Tenis tidak sekadar memukul, tetapi juga adu strategi yang pastinya menguras fisik dan mental.
Sayangnya, dalam setiap kompetisi selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Petenis yang menang boleh party-party dari pagi hingga pagi lagi untuk merayakan kemenangan bersama tim yang selama ini mendampingi, juga sanak famili dan beberapa sahabat sejati.
Petenis yang tersingkir boleh menangis, tetapi jangan lama-lama. Kalender turnamen ATP, WTA dan ITF di sepanjang tahun 2023 sudah menanti hingga kira-kira 10 bulan lagi. Masih banyak peluang untuk mengukir nama di badan trofi.
Turnamen pertama dari empat turnamen tenis akbar tahunan itu pastinya mengandung kesan yang mendalam, khususnya bagi para petenis yang mengikutinya. Nah, ada empat catatan menarik berkaitan dengan AO 2023 yang ingin saya bagikan lewat tulisan ini.
Sebastian Korda, nama sang ayah jadi peletup semangat
Petenis Sebastian Korda (Amerika Serikat/AS) untuk pertama kalinya melangkah ke babak perempat final turnamen grand slam. Sejak membuat kejutan di Adelaide International 1 2023 awal Januari lalu, ia ke bali membuat serentetan kejutan di Melbourne Park.Â
Di babak ketiga misalnya, petenis 22 tahun yang diunggulkan di tempat ke-29 itu membuat kejutan dengan menyingkirkan Daniil Medvedev (Rusia), unggulan ketujuh sekaligus finalis AO 2021-2022. Medvedev juga merupakan jawara US Open 2021.
Selanjutnya di babak perdelapan final, Korda juga sukses menghentikan langkah unggulan ke-10 Hubert Hurkacz (Polandia). Sayang, langkahnya terhenti di babak perempat final ketika menghadapi unggulan ke-18 Karen Khachanov (Rusia). Ia memilih walkover di set ketiga saat tertinggal 0-2 karena mengalami cedera pergelangan tangan kanan.
Ada ritual menarik yang dilakukan Korda sebelum turun ke lapangan. Petenis yang akrab disapa Sebi itu kerap menyentuh papan yang bertuliskan nama sang ayah ketika sedang berjalan di lorong dari ruang ganti menuju lapangan. Berikut link video YouTube Shorts