Jujurly, kadang saya juga merasa bosan dengan apa yang kami lakukan. Memakai masker setiap hari, sering sekali mencuci tangan, jaga jarak dengan orang lain, semprat-semprot desinfektan di sana-sini, dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan tersebut kami lakukan karena kami tidak ingin terpapar COVID.
Tetapi saya jadi menyadari bahwa di sisi lain kebiasaan-kebiasaan itu bisa jadi membuat kami sekeluarga terhindar dari paparan virus tersebut. Ditambah vaksin yang kami terima sejauh ini yang mungkin cukup powerful menghadang virus COVID-19 masuk ke tubuh kami.
Omong-omong tentang vaksin, bisa jadi orang-orang yang sudah tidak memedulikan prokes itu merasa tubuhnya sudah imun atau kebal. Mereka sudah menerima vaksin pertama dan kedua, ditambah booster pertama dan sebagian sudah booster kedua.
Tetapi ternyata virus itu terus bermutasi, bahkan sub varian Kraken dituding menjadi penyebab COVID belakangan meledak lagi. Timbul pertanyaan apakah vaksin-vaksin yang telah kita terima itu masih cukup efektif terhadap varian-varian baru yang muncul belakangan ini, khususnya varian Kraken yang sekarang ini sudah menyebar sedemikian luasnya?
Saya berada di tim yang ragu, maka saya akan tetap menjaga prokes. Bukannya tidak percaya dengan efikasi vaksin, tetapi saya dan keluarga memilih itu sebagai jalan tengah karena kami sudah merasakannya. Berangkat dari niatan untuk menjaga diri, sejak awal pandemi hingga detik ini kami tetap sehat dan mudah-mudahan ke depannya akan selalu demikian.
Sekadar sharing, saya termasuk salah satu orang yang sebenarnya rentan terpapar COVID-19. Walau mungkin sehari-hari terlihat sehat, ada kondisi tertentu yang membuat saya memiliki kemungkinan untuk terpapar. Karena saya tidak mau terkena virus sial itu, ya mau tidak mau saya harus menjaga diri dengan sebaik-baiknya.
Orang yang tidak mengetahui kondisi saya mungkin menganggap saya sombong karena selalu mengenakan masker, senantiasa menjaga jarak dan sebagainya. Tapi biarlah, mereka punya hak mengatakan itu, tetapi saya juga punya hak menjaga tubuh saya agar tetap sehat.
Jadi, lewat tulisan ini saya hendak mengajak pembaca dan Kompasianers yang budiman untuk kembali mematuhi prokes. Sebaiknya kita tidak terlena dengan pelonggaran di sana-sini, karena kalau misalnya (amit-amit...) tertular virus itu maka yang rugi juga kita sendiri.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H