Nah, misi-misi Artemis berikutnya akan fokus pada rencana pendaratan manusia dan tinggal lebih lama. Misi berawak Artemis 2 di tahun 2024 menjadi semacam tahap studi kelayakan sebelum peluncuran misi berawak Artemis 3 di tahun 2025 nanti.
Artemis 3 berencana mendaratkan manusia ke Bulan, rencananya seorang wanita dan manusia kulit berwarna. Mereka akan bekerja di permukaan Bulan kira-kira 6,5 hari lamanya (sumber: NASA-Release 22-089).
Sudah diimpikan sejak abad ke-17
Rencana membangun koloni manusia di Bulan bakal memerlukan waktu bertahun-tahun lamanya. Bila rencana itu benar-benar terwujud, maka itu akan menjadi lompatan sangat besar dalam sejarah peradaban manusia yang tidak hanya mampu menaklukkan Bumi, tetapi juga Bulan dan tidak lama lagi planet Mars.
Omong-omong, angan-angan koloni manusia di Bulan pernah diutarakan oleh DR. John Wilkins, seorang cendekiawan Inggris, dalam bukunya yang terbit di tahun 1638 yang berjudul "A Discovery of a New World; or, A Discourse tending to Prove that 'tis probable there may be another habitable World in the Moon".Â
Wilkins mengatakan bahwa suatu saat nanti manusia akan mampu mengarungi bintang-bintang. (sumber: AtlasObscura)
Tidak diketahui secara pasti bagaimana rupa koloni manusia di Bulan nanti. Belum ada informasi tentang bagaimana arsitektur bangunannya, bagaimana teknologi kendaraan yang akan digunakan, bagaimana sumber energi untuk semua pekerjaan yang dilakukan di sana, dan sebagainya.
Tetapi berkat film bergenre scifi, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai wujud koloni manusia di permukaan Bulan. Film "2001: A Space Odyssey" (1968) misalnya, menggambarkan sebuah kota yang dibangun di bawah permukaan Bulan.Â
Lalu film "Ad Astra" (2019) dimana kota-kota di Bulan dibangun di permukaan. Film "Iron Sky" (2012) menggambarkan tentang pangkalan NAZI yang sangat masif di sana.
Berikut adalah cuplikan film "2001: A Space Odyssey", tentang pendaratan sebuah pesawat shuttle Bumi-Bulan yang mendarat di suatu bandara di bawah permukaan Bulan.
Perjalanan dari Bumi ke Bulan