Dalam pertandingan babak final antar dua generasi di Paris Masters 2022, Rune cenderung bermain defensif di set pertama namun secara bersamaan berusaha mempelajari arah permainan Djokovic. Ia rela bertahan di baseline dan sesekali memukul dari belakang net. Servisnya juga sempat dipatahkan oleh Djokovic di game keempat.
Penampilan Djokovic tampak sangat dominan di set pertama, sebagaimana karakternya yang kerap menekan lawan dengan groundstrokes dari baseline. Petenis 35 tahun itu sempat mencetak dua kali love game di game kelima dan game penentuan, serta unggul 40-15 sebanyak tiga kali di game ketiga, keempat dan kelima.
Perlawanan Rune paling signifikan hanya terjadi di game pertama dimana ia sempat membuat satu kali deuce. Di game selanjutnya Djokovic kerap menekannya, memaksanya bermain defensif. Rune sempat tertinggal 1-4, lalu 2-5 sebelum akhirnya kalah 3-6 ketika backhand down the line dua tangannya malah melambungkan bola ke luar bidang permainan.
Entah bagaimana set kedua menjadi titik balik penampilan Rune. Ketika break, ia seakan mendapatkan wangsit tentang strategi yang harus ia tempuh untuk mengalahkan sang idola. Ya, Rune memang sedari kecil sudah mengamati permainan Djokovic dan pernah berlatih tenis bersama. (sumber: Sportskeeda)
Di set kedua ini, permainan Rune mulai berkembang. Kini gantian Rune yang unggul 4-1, lalu 5-2 dan akhirnya menang 6-3. Polanya agak mirip dengan set pertama akan tetapi Rune sempat unggul 3-0 atas Djokovic. Ia juga mampu membuat love game dua kali.
Tentu saja permainan Rune yang berkembang mengejutkan Djokovic. Djokovic sempat hendak mendikte permainan Rune, akan tetapi Rune sudah telanjur memahami strategi lawannya. Rune memang meladeni pukulan Djokovic, akan tetapi ia juga menyusun cara untuk membuat pukulan-pukulan yang mematikan langkah lawannya.
Tentang servis Rune yang tergolong keras, ia memang menghasilkan enam service ace akan tetapi ia juga melakukan double faults sebanyak tujuh kali. Dalam satu pertandingan, kesalahan servis sebanyak itu terbilang sangat banyak. Tapi ia lebih banyak melakukannya di set pertama, yaitu empat kali, sembari memperbaikinya di dua set berikutnya.
Di set kedua, Rune melancarkan forehand kerasnya, menembakkan bola dengan backhand mantap, serta membuat dropshot menawan yang membuat Djokovic pontang-panting. Salah satu aksi paling menarik terjadi di game ketujuh set kedua ketika kedudukan 30-30.
Dropshot Rune memang bisa dikembalikan oleh Djokovic. Akan tetapi Rune tak kalah cerdik, segera melakukan voli lalu meng-generate forehand down the line yang meluncur jauh ke belakang bidang permainan Djokovic yang kosong melompong. Sangat keren.
Rune menutup set kedua secara love game di game kesembilan. Di game ini, Djokovic membuat dropshot yang cakep, sayangnya malah menabrak net dan jatuh di bidang permainannya sendiri. Tampak ekspresi Djokovic yang terlihat lemas ketika harus menjalani set ketiga.
Set ketiga adalah set penentuan dengan persaingan yang amat sengit. Masing-masing berusaha menjadi juara, Djokovic hendak mempertahankan gelarnya sedangkan Rune punya obsesi merebut gelar pertamanya di level ATP Masters 1000.