Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Memahami Gangguan Kepribadian Ganda Melalui Film "Split"

21 September 2022   20:53 Diperbarui: 1 Oktober 2022   19:10 3506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepribadian ganda. (sumber: Clker-Free-Vector-Images/Pixabay)

Jadi ada faktor eksternal tertentu yang menjadi pemicu munculnya kesurupan. Sampai di sini saya jadi penasaran dengan mekanisme suatu tekanan fisik dan mental serta labilitas kepribadian yang dimaksud sehingga memicu terjadinya kesurupan pada seseorang. Ini karena kejadiannya berlangsung secara tiba-tiba alias mendadak.

Dalam artikel tersebut, kriteria trance atau gangguan trans disosiatif sebagai berikut:
a. Keadaan trance atau trance kesurupan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
b. Hanya gangguan trans yang involunter (di luar kemauan individu) dan bukan merupakan aktivitas yang
biasa dan bukan merupakan kegiatan keagamaan ataupun budaya yang boleh dimasukkan dalam pengertian ini.
c. Tidak ada penyebab organik (misalnya epilepsi lobus temporalis, cedera kepala, intoksikasi zat psikoaktif) dan bukan bagian dari gangguan jiwa tertentu, seperti skizofrenia atau gangguan kepribadian multiple.

Jadi menurut saya sebutan "outer world possession" dan "possession by demons" untuk DID dalam artikel yang disusun oleh National Library of Medicine itu rasanya kurang tepat. Sebutan-sebutan tersebut rasanya lebih relevan dengan gangguan DTD.

Nah, DID sendiri sebagaimana disadur dari artikel Alodokter merupakan gangguan kepribadian ganda. Gangguan ini disebabkan oleh sejumlah pengalaman traumatis antara lain:
- kekerasan emosional dalam bentuk kata-kata atau pun fisik,
- pelecehan atau kekerasan seksual baik yang dilakukan oleh orang yang sudah dikenal atau pun orang asing,
- pola asuh orang tua yang keras yang membuat anak merasa takut,
- peristiwa tragis yang membekas dalam ingatan seperti bencana alam atau peperangan,
- pengalaman penculikan atau penyiksaan,
- prosedur medis tertentu untuk pengobatan suatu penyakit, dan sebagainya.

Ketika orang dengan DID memiliki kepribadian monster

Seseorang dengan gangguan DID bisa memiliki kepribadian lain yang berbeda dengan kepribadiannya sehari-hari. Yang mengejutkan, ia bisa memiliki kepribadian lain menjadi seekor hewan.

Di dalam film "Split", Kevin (melalui Barry) bisa memanipulasi kepribadiannya menjadi The Beast. Ketika ia menjelma menjadi sosok The Beast, ia berperilaku seperti binatang.

Ada adegan ketika The Beast merayapi dinding dan atap suatu lorong bak seekor cicak. Adegan lainnya ketika memburu Casey Cooke di lorong gelap yang perilakunya mengingatkan kita dengan serigala. Ketika ia membunuh Dr. Fletcher, ia menyerupai perilaku ular anaconda yang sedang membelit mangsanya hingga tulang-tulangnya remuk.

Wah, rasanya mengerikan sekali kalau kita bertemu dengan orang berkepribadian ganda yang selevel dengan Kevin. Karena orang seperti itu tak mengenal empati dan tak segan-segan menyerang hingga mencelakai orang lain.

Sebagai informasi, baru-baru ini di Jawa Timur ada kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak terhadap ayahnya. Apabila kita membaca kronologi kasus ini di TribunNews, mungkinkah pelakunya memiliki gangguan DID?

Artikel berita itu menyebutkan bahwa pelaku membunuh ayahnya yang sedang sakit stroke karena dipicu oleh rasa bosan di rumah dan ingin bekerja tetapi tidak diperbolehkan. Jadi ia memutuskan akan minggat dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun