Lebih jauh mengenai persamaan Drake, silakan membacanya di laman SETI Institute. SETI adalah singkatan dari Search for Extraterrestrial Intelligence atau pencarian kecerdasan ekstraterestrial atau luar bumi. Misi lembaga ini adalah memindai angkasa untuk mencari kehidupan cerdas di luar Bumi.
Sejauh ini misi tersebut belum menemukan eksistensi makhluk cerdas dari planet atau galaksi lain. Akan tetapi para ilmuwan di sana juga tak henti berupaya mengembangkan metode atau pun alat baru. Di tahun 2019 lalu misalnya, SETI merilis alat baru Technosearch yang mendukung upaya pencarian yang akurat dan mutakhir. (sumber: Kompas.com)
Teknologi baru setelah JWST?
Teknologi selalu berkembang dan selalu lebih canggih dari pada teknologi sebelumnya. Teleskop JWST yang saat ini sedang bekerja di angkasa memiliki instrumen yang lebih canggih dan lebih sensitif dari pada teleskop Hubble.
Foto-foto hasil jepretan JWST terbilang lebih detail dan lebih presisi dari pada hasil jepretan Hubble. JWST juga dilengkapi instrumen yang bisa mendeteksi adanya air di suatu planet asing.
Beberapa tahun hingga beberapa dekade lagi, akan ada teleskop baru yang mungkin bisa menggantikan atau bekerja sama dengan JWST. Saat ini teleskop "Extremely Large Telescope" atau ELT sedang dibangun di Cerro Armazones di gurun Atacama di Chile.
Proyek besutan European Southern Observatory (ESO) itu kemungkinan akan siap beberapa tahun lagi. Konstruksinya sudah dimulai sejak tahun 2014 dan diperkirakan selesai tahun 2025.
Teleskop ini memiliki kemampuan mengumpulkan cahaya 13 kali lebih kuat dari pada teleskop terbesar yang sudah eksis. Itu artinya ELT jauh lebih kuat dari pada JWST yang konon memiliki kemampuan mengumpulkan cahaya tujuh kali lebih kuat dari pada Hubble. Nah, ELT dirancang menghasilkkan foto 16 kali lebih tajam dari pada Hubble.
Dari laman ESO, nantinya ELT akan berperan dalam memajukan pengetahuan astrofisika yang memungkinkan studi terperinci mengenai planet di sekitar bintang lain, galaksi pertama di alam semesta, lubang hitam supermasif, hingga sifat sektor gelap alam semesta. Lebih jauh, ELT akan memindai planet untuk mendeteksi kandungan air dan molekul organik yang merupakan tanda-tanda kehidupan.
Proyek lainnya adalah "Breakthrough Startshot" yang dinisiasi oleh Breakthrough Initiative yang diluncurkan tahun 2016 lalu. Proyek yang telah menerima kucuran dana awal sebesar USD 100 juta ini diprakarsai oleh, antara lain: Yuri Milner (seorang investor internet dan filantropis sains dari Rusia/Israel), almarhum Stephen Hawking (pakar fisika teoritis dan kosmologi dari Inggris) dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Nama-nama lain yang juga bergabung dengan proyek ini antara lain Pete Worden, mantan Direktur Ames Research Center NASA yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif. Avi Loeb, pakar fisika teoritis dari Harvard yang juga mendalami astrofisika dan kosmologi, didapuk menjadi Ketua Komite Penasehat. Figur lainnya antara lain Ann Druyan (produser film Amerika) dan Mae Jemison (mantan astronot NASA, dokter dan insinyur). Figur-figur lainnya terdaftar di laman Starshot Leaders.