Di atas kertas, Ruud mungkin mampu mengatasi Humbert yang saat ini berperingkat 112 ATP. Terlepas dari performanya yang menurun sepanjang tahun 2022 ini, Humbert adalah pemain lapangan rumput yang bagus. Tahun 2021 lalu ia menjuarai turnamen ATP 500 Halle Open dan menjadi perempat finalis turnamen ATP 250 Stuttgart Open.
Petenis putri yang paling berpeluang juara
Kini kita beralih ke sektor putri (ladies). Dari susunan drawing Wimbledon 2022 dan data WTA Tour, empat petenis yang paling berpeluang menjuarai Wimbledon 2022 adalah Iga Swiatek, Ons Jabeur, Jelena Ostapenko dan Petra Kvitova atau Serena Williams.Â
Berikut adalah ulasan dan alasan mengapa lima petenis tersebut paling berpeluang menyabet gelar juara tunggal putri Wimbledon 2022.
Kita ulas Iga Swiatek terlebih dahulu. Petenis Polandia ini memiliki rekor pertandingan yang fantastis sepanjang tahun 2022 ini, yaitu 44-3. Sejak pertengahan Februari 2022 lalu, ia selalu menjadi juara di setiap turnamen yang ia ikuti.
Sepanjang tahun 2022 ini, Swiatek meriah enam gelar WTA yang terdiri dari satu gelar grand slam Perancis Terbuka, empat gelar WTA 1000 (termasuk Sunshine Double ketika menjuarai Indian Wells dam Miami Open secara berturut-turut), dan satu gelar WTA 500. Di grand slam Australia Terbuka, ia melaju hingga babak semifinal.
Performa Swiatek sepanjang tahun 2022 ini sangat luar biasa. Sejak Barty mundur dari tenis, Swiatek seakan menjelma menjadi petenis yang tak terkalahkan. Ia telah mencetak rekor mencetak 35 kali kemenangan secara berturut-turut, membuat namanya sejajar dengan Venus Williams (Amerika Serikat/AS)
Swiatek adalah petenis yang agresif di semua jenis lapangan. Ia sudah membuktikanya di lapangan keras dan tanah liat dimana servis kerasnya, topspin, backhand dan dropshot-nya berjalan dengan baik. Bahkan ia bisa menghentikan langkah Ons Jabeur, petenis Tunisia yag dijuluki si ratu dropshot, di babak final Italia Terbuka 2022.
Di lapangan rumput, rasanya Swiatek belum mampu berbicara banyak. Akan tetapi perlu diketahui bahwa ia pernah menjuarai tunggal putri yunior (Girls' singles) di Wimbledon tahun 2018 lalu. Jadi lapangan rumput bukan lapangan yang asing bagi Swiatek yang sedang membidik gelar grad slam ketiganya tahun ini.
Sebelum Wimbledon, Swiatek sebenarnya akan turun di turnamen WTA 500 German Open 2022 yang juga dikenal dengan bett1open. Ia mengalami cedera bahu kanan dan dengan terpaksa mundur dari Berlin agar fokus pada penyembuhan demi bisa turun di Wimbledon.
Di babak pertama yang digelar malam ini (28 Juni 2022), Swiatek menang mudah atas petenis kualifikasi Jana Fett (Kroasia) dengan skor 6-0, 6-3. Bila langkahnya berjalan mulus, kemungkinan ia akan bertemu dengan Barbora Krecjikova (Ceko) di babak keempat.
Lawan lebih tangguh mungkin akan ia jumpai di babak perempat final. Ada kemungkinan ia akan berjumpa dengan juara Wimbledon 2017 Garbine Muguruza dari Spanyol, atau Bianca Andreescu, juara US Open 2019, yang minggu lalu menjadi runner up Bod Hamburg Open.
***
Petenis Tunisia Ons Jabeur menjadi petenis wanita Afrika pertama yang mampu menembus Top 10 WTA. Dalam daftar peringkat WTA terbaru yang dikeluarkan pada 27 Juni 2022 lalu, Jabeur menduduki peringkat 2 dunia. Tetapi karena Wimbledon 2022 menetapkan daftar unggulan berdasarkan peringkat pertengahan Juni, maka Jabeur menempati unggulan ketiga.