Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perpustakaan Oodi, Surga Pengetahuan Kekinian di Kota Helsinki

19 Mei 2022   13:15 Diperbarui: 19 Mei 2022   19:15 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Perpustakaan Oodi ketika musim dingin. (sumber: Parametric-Architecture.com)

Beberapa tahun lakangan ini ada sebuah semangat yang tumbuh di sejumlah negara, yaitu membangun gedung perpustakaan moderen. Negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Jepang, serta sejumlah negara di Eropa seakan berlomba membangun gedung perpustakaan yang megah, cantik, unik dan ikonik.  

Salah satu perpustakaan baru itu ada di kota Helsinki, Finlandia. Sebuah gedung perpustakaan megah bergaya moderen mewarnai kehidupan warga ibukota negara tersebut sejak akhir tahun 2018.

Nama perpustakaan tersebut adalah Perpustakaan Pusat Helsinki yang lebih dikenal dengan nama "Oodi". Dalam bahasa Finlandia, oodi artinya ode. Dalam bahasa Indonesia, maknanya adalah sajak lirik untuk menyatakan pujian terhadap seseorang, benda, peristiwa yang dimuliakan, dan sebagainya. (sumber: KBBI)

Nama itu terpilih karena singkat dan gampang diingat oleh warga lokal maupun pengunjung dari mancanegara. Selain itu juga dinilai pas dalam rangka memperingati 100 tahun kemerdekaan Finlandia. (sumber: OodiHelsinki)

Perpustakaan Oodi resmi dibuka pada 5 Desember 2018, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Finlandia. Bangunan perpustakaan seluas kira-kira 17.250 meter persegi itu menggabungkan nuansa arsitektur tradisional dan kontemporer yang megah, artistik, sekaligus futuristik.

Perpustakaan ini merupakan perpustakaan kota, bukan perpustakaan nasional. Namun kemegahan dan keunikan bangunannya mungkin bisa disejajarkan dengan bangunan perpustakaan nasional. Sebagai informasi, gedung Perpustakaan Nasional Finlandia berada di lingkungan Universitas Finlandia.

Orang mungkin akan mengira bangunan Perpustakaan Oodi adalah sebuah mal, galeri seni atau mungkin gedung opera. Bentuk gedungnya memang unik dan eye-catching, memadukan warna kuning kayu dan putih. Selama musim dingin, salju di sekitar gedung membuat gedung tampak lebih menawan.

Di sekitar Perpustakaan Oodi terdapat Museum Seni Kotemporer Kiasma dan Pusat Musik Helsinki. Tak heran karena lokasinya berdekatan dengan bangunan-bangunan bernuansa seni tersebut, rancangan gedung Oodi dirancang seartistik mungkin dengan tetap mengedepankan aspek fungsionalitas bangunan.

Gedung perpustakaan Oodi berada di pusat kota, berseberangan dengan Gedung Parlemen Finlandia (atau Eduskuntatalo dalam bahasa Finlandia). Alamat lengkapnya adalah Tlnlahdenkatu 4, 00100, Helsinki, Finlandia.

Pengunjung dapat mencapai perpustakaan ini dengan mudah. Dari "Helsingin prautatieasema" atau stasiun kereta api pusat Helsinki dan terminal bus "Elielinaukio", pengunjung bisa menempuhnya dengan berjalan kaki. Pengunjung yang datang dari bandara Helsinki-Vantaa International bisa menumpang bus 415 dan turun di terminal bus tersebut.

Dari stasiun kereta api atau pun terminal bus tersebut, pengunjung bisa berjalan ke arah utara menyusuri jalan Tlnlahdenkatu lalu menyeberang ke sisi barat jalan. Bisa menyeberang di sisi hotel "Holiday Inn" dekat terminal atau di sisi belakang hotel sebelum underpass depan gedung KPMG Finlandia.

Dari sayembara ke bangunan nyata

Gedung Perpustakaan Oodi dirancang oleh firma arsitektur ALA Architects yang bermarkas di kota Helsinki. Ketika merancang gedung ini, tim arsitek mengusulkan konsep gedung yang memadukan elemen tradisional, bangunan publik dan pusat komunitas menjadi sebuah fasilitas akses informasi yang megah dan moderen. Konsep tersebut membuat tim ALA Architects memenangkan sayembara merancang gedung baru perpustakaan di tahun 2012 lalu, mengungguli 543 peserta lainnya.

Perpustakaan Oodi dilihat dari gedung Pusat Musik Helsinki. (sumber: Parametric-Architecture.com)
Perpustakaan Oodi dilihat dari gedung Pusat Musik Helsinki. (sumber: Parametric-Architecture.com)
Fasad gedung adalah kayu cemara Finlandia yang ditata dengan begitu rapi. Fasad bagian atas berwarna putih merupakan elemen kaca. Rancangan eksterior gedung ini mengingatkan kita pada bongkahan es di atas kayu apung. Ini merepresentasikan situasi negeri itu yang bertemperatur dingin.

Masyarakat setempat bangga dengan bangunan perpustakaan yang baru ini. Tak heran, perpustakaan ini selalu ramai pengunjung. Bahkan meski saat ini adalah era digital, itu tidak menyurutkan antusiasme warga untuk mengunjungi tempat tersebut. Kecuali mungkin selama pandemi COVID-19 dimana perpustakaan ini sempat menutup pintunya selama beberapa bulan lamanya.

Gedung Perpustakaan Oodi terdiri dari empat lantai. Tiga lantai di atas tanah digunakan untuk operasional perpustakaan dan fasilitas lainnya, sedangkan lantai bawah tanah digunakan untuk fasilitas teknis atau utilitas.

Bagian luar gedung perpustakaan adalah fasilitas publik hijau. Sebuah taman yang membentang luas di depan bangunan memiliki fasilitas lapangan basket dan playground. Teras gedung memiliki dua area parkir, sisi utara untuk mobil dan sisi barat untuk sepeda dan skuter listrik.

Ada apa saja di dalam Perpustakaan Oodi?

Lantai satu atau ground adalah lobi yang cukup luas. Area lobi juga difungsikan sebagai galeri seni instalasi dan seni media dimana karya seniman diproyeksikan di dinding atau pun lantai.

Elemen kaca mendominasi di dinding area lobi, memungkinkan adanya penerangan alami. Cahaya matahari masuk melalui kanopi di teras yang dibuat melengkung.

Di dekat pintu masuk perpustakaan adalah area layanan pengembalian buku. Layanan ini memudahkan peminjam buku yang mungkin memiliki sedikit waktu. Di lantai ini, tepatnya di lantai mezanin juga terdapat pusat informasi kota Helsinki, Uni Eropa dan pusat kegiatan pemuda.

Terdapat sebuah bioskop bernama Kino Regina. Bioskop berkapasitas 250 kursi dan dua area kursi roda ini beroperasi enam hari dalam seminggu, dari Selasa hingga Minggu. Sehari-hari bioskop ini menayangkan film-film yang diarsip oleh KAVI ("Kansallinen audiovisuaalinen instituutt" atau Institut Audiovisual Nasional).

Aula serba guna bernama "Maijansali" seluas 240 meter persegi dapat digunakan untuk berbagai acara. Aula moderen ini memiliki fasilitas retractable seating system yang bisa mengubah ruangan ini menjadi sebuah auditorium. Tirai pada dinding kaca bisa dibuka dan ditutup sesuai keperluan.

Sebuah tangga spiral yang artistik menjadi akses ke lantai-lantai lainnya. Selain menggunakan tangga tersebut, pengunjung dapat menggunakan eskalator atau tangga berjalan, dan elevator atau lift.

Kafe dan restoran berada di sayap utara lantai. Terdapat restoran outdoor yang hanya buka selama musim panas.

Lantai dua (Attic) didedikasikan untuk kegiatan pembelajaran dan interaksi publik baik individual, keluarga serta kelompok atau komunitas. Terdapat open seating area yang cukup luas dimana pengunjung bisa duduk di set kursi beserta meja atau pun di lantai berundak. Pengunjung bisa memanfaatkan area ini untuk berinteraksi, berdiskusi, bekerja atau pun belajar.

Di lantai ini juga terdapat ruang membaca buku, ruang belajar, ruang kerja, studio musik, ruang media, serta studio fotografi dan video. Menariknya, terdapat area urban workshop yang menyediakan scanner, printer biasa, 3D printer, mesin jahit, mesin bordir dan lain-lain.

Ada sebuah ruang yang cukup istimewa yang yang diberi nama "Kuutio". Ruang ini merupakan aula kecil seluas 90 meter persegi yang dapat dipakai untuk pertemuan, kegiatan belajar mengajar dan even lainnya. Terdapat dinding kaca pintar imersif yang bisa dimanfaatkan untuk mempresentasikan karya seni digital.

Tidak ketinggalan ruang gim komputer yang dilengkapi televisi layar lebar, speaker, sofa empuk serta... headset dan konsol VR! Fasilitas hitech ini mulai tumbuh di sejumlah perpustakaan di dunia.

Lantai tiga (Book Heaven) adalah area utama perpustakaan. Area koleksi pustaka dan area membaca berada di lantai yang sama. Area ini dirancang terbuka dan ramah terhadap pengunjung perpustakaan. Bahkan ada area pustaka khusus anak-anak yang didesain menarik lengkap dengan ruang bercerita yang unik dan area bermain.

Sekira 100 ribu buku berbagai bidang pengetahuan tertata rapi di rak-rak buku berwarna putih. Selain itu juga terdapat 180 judul majalah dan 40 judul koran. Selain itu terdapat koleksi film, partitur musik dan permainan board games.

Pengunjung dapat membaca buku di ruang perpustakaan yang didominasi dengan warna putih. Rak-rak koleksi dibuat tidak tinggi, memberi kesan ruangan perpustakaan yang lega. Kursi dan sofa empuk bertebaran di sana-sini. Jendela kaca yang lebar membuat pengunjung bisa melihat pemandangan kota Helsinki.

Area bermain yang diberi nama "Loru" terasa spesial, karena berada di area yang lebih tinggi di sisi utara ruang perpustakaan. Ruangan itu memberikan pemandangan ruang perpustakaan secara menyeluruh sekaligus pemandangan kota lewat jendela.

Bila kurang puas menikmati kota dari jendela, terdapat balkon outdoor yang cukup luas lengkap dengan sejumlah meja dan kursi. Terdapat kafe yang lokasinya di dekat tangga spiral.

Gedung hijau ramah lingkungan

Gedung Perpustakaan Oodi hemat energi, dimana sepanjang siang ruangan bertabur cahaya alami yang menembus jendela kaca yang tinggi dan lebar. Di malam hari cahaya lampu menerangi sisi interior.

Oleh karena fasad gedung memiliki banyak jendela, cahaya dari dalam pun menerangi sisi eksterior. Cahaya dari sisi interior membuat gedung ini nampak cantik ketika malam hari.

Lantai di area utama perpustakaan terbuat dari kayu oak. Uniknya, di area perpustakaan tersebut terdapat sembilan pohon zaitun asli yang tersebar di sejumlah tempat. Lantai kayu dan sejumlah pohon menciptakan atmosfer alam di dalam bangunan perpustakaan moderen, menambah kenyamanan pengunjung.

Gedung perpustakaan Oodi membuat terobosan baru dalam layanan perpustakaan bagi masyarakat umum. Tak salah bila "The International Federation of Library Associations and Institutions" atau IFLA memberinya penghargaan sebagai "IFLA/Systematic Public Library of the Year" atau perpustakaan umum terbaik di dunia pada 27 Agustus 2019 lalu. Perpustakaan Oodi paling unggul dari tiga finalis lainnya yaitu perpustakaan umum dari Belanda, Australia dan Selandia Baru. (sumber: IFLA)

Ingin menyusuri keindahan Perpustakaan Oodi? Silakan mengikuti tur virtual ke laman berikut ini: Oodi's Virtual Tour.

Referensi:

ArchDaily, Helsinki Central Library, Inexhibit, Parametric Architecture

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun