Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Penemuan Jasad Pelajar SMP di Kota Surabaya

24 April 2022   17:34 Diperbarui: 24 April 2022   17:38 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta lokasi ditemukannya jasad Valentino. (sumber: Google maps)

Karena lahan kosong, praktis tidak ada lampu penerangan membuat lahan itu gelap gulita ketika malam. Tidak ada seorang pun yang menyadari bahwa seorang remaja meninggal di lokasi tersebut dengan kondisi mengenaskan.

Kronologi hilangnya Valentino

Kronologi singkat hilangnya Valentino sebagai berikut. Sebelum berangkat ke sekolah pada Jumat tanggal 4 Maret 2022, sang ibunda mengatakan bahwa anaknya meminta uang lebih banyak daripada biasanya. Valentino mengatakan akan menumpang ojek online ke sekolah. Sang ibu pun memberinya uang Rp 35.000.

Sore sepulang bekerja, sang ibu tidak mendapati anaknya di rumah. Malam pun tiba, anaknya belum jua pulang. Ia berpikir bahwa anaknya menginap di rumah salah seorang kawannya karena keesokan harinya adalah hari libur. Akan tetapi ketika ia menghubungi ponsel anaknya, ponselnya tidak aktif.

Keesokan harinya (5/3/2022), ibunda Valentino menghubungi teman-temannya dan juga keluarganya untuk menanyakan keberadaan putranya. Tetapi mereka mengatakan tidak ada, artinya mereka tidak bertemu dengannya.

Hari itu juga sang ibunda segera melaporkannya ke kantor polisi. Setelah kira-kira sebulan belum jua ada titik terang, ia juga menginformasikannya ke akun Facebook radio terkenal di Surabaya.

Hingga akhirnya jasad Valentino ditemukan 45 hari kemudian, tepatnya pada 20 April 2022.

Kasus bunuh diri?

Mengenai sosok Valentino, remaja itu memiliki tinggi badan sekitar 160cm, tubuh sedang, kulit putih, rambut agak ikal pendek. Karakter remaja itu pendiam. Sang ibu mengatakan bahwa anaknya tergolong inklusi atau berkebutuhan khusus dan lambat berpikir. Sehari-hari remaja itu tidak dapat lepas dari gawainya.

Kondisi Valentino yang berkebutuhan khusus tersebut dibenarkan oleh guru sekolahnya. Lebih lanjut sang guru mengatakan bahwa teman-teman sekolahnya baik terhadap korban.

Tidak pernah terjadi kasus pem-bully-an terhadap korban. Selama proses pencarian, guru sekolahnya juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan selalu berkomunikasi dengan ibunda korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun