Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Stefanos Tsitsipas Pertahankan Gelar Monte-Carlo Masters

18 April 2022   13:23 Diperbarui: 19 April 2022   07:40 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stefanos Tsitsipas (kiri) dan Alejandro Davidovich Fokina membawa trofi juara dan runner-up Monte-Carlo Masters 2022. (sumber: GamingDeputy)

Petenis Yunani, Stefanos Tsitsipas meraih gelar juara turnamen Monte-Carlo Masters 2022 setelah mengalahkan Alejandro Davidovich Fokina dari Spanyol dengan straight set 6-3, 7-6 (7-3). 

Di turnamen khusus putra level ATP Masters 1000 itu, Tsitsipas berhasil mempertahankan gelarnya setelah melalui pertandingan yang berlangsung cukup sengit di babak final yang berlangsung selama satu jam 34 menit.

Tsitsipas, peringkat 5 ATP, memiliki catatan kemenangan yang cukup mengesankan di sepanjang turnamen. Unggulan ketiga itu hanya kehilangan satu set sejak babak kedua (babak pertama memperoleh bye). Ia hanya bertanding tiga set ketika menghadapi unggulan ke-12 Diego Schwartzman dari Argentina di babak perempat final.

Pertandingan Tsitsipas, 23 tahun, melawan Fokina di lapangan Court Rainier III di Monte Carlo Country Club di perbatasan Monako-Perancis berlangsung cukup menegangkan. Tsitsipas memiliki motivasi besar untuk mempertahankan gelarnya. Apalagi sudah sekira 11 bulan ia mengalami paceklik gelar. Terakhir, Tsitsipas juara di Lyon pada Mei 2021 lalu.

Stefanos Tsitsipas (kiri) dan Alejandro Davidovich Fokina membawa trofi juara dan runner-up Monte-Carlo Masters 2022. (sumber: GamingDeputy)
Stefanos Tsitsipas (kiri) dan Alejandro Davidovich Fokina membawa trofi juara dan runner-up Monte-Carlo Masters 2022. (sumber: GamingDeputy)

Sedangkan Fokina yang pertama kali mencapai babak final turnamen ATP Masters 1000 juga ingin menorehkan sejarah. Di turnamen ini, Fokina yang duduk di peringkat 46 ATP merupakan petenis bukan unggulan.

Rasanya kita perlu mengetahui catatan perjalanan petenis 22 tahun tersebut hingga mencapai babak final. Di babak kedua atau 32 besar, ia mampu menyingkirkan unggulan teratas sekaligus juara tahun 2013 dan 2015, Novak Djokovic dari Serbia. Itu merupakan kemenangan terbesar sepanjang turnamen tersebut berlangsung.

Berturut-turut, di babak ketiga Fokina mampu menang atas David Goffin dari Belgia yang minggu sebelumnya menjuarai Grand Prix Hassan II atau Marrakech Open 2022. 

Kemudian di babak perempat final, Fokina menggulung juara Indian Wells 2022 Taylor Fritz (Amerika Serikat/AS) dengan tiga set. Akhirnya, Fokina merebut tiket ke babak final usai mengalahkan Grigor Dimitrov dari Bulgaria di babak semifinal.

Tsitsipas Hadapi Lawan Tangguh


Baiklah, di atas kertas Tsitsipas nampaknya bisa unggul dari Fokina dengan mudah. Tetapi ternyata tidak. Meski mampu meraih angka di game pertama, Tsitsipas sempat tertinggal 1-2 sebelum ia mampu menyamakan menjadi 2-2. Susul-menyusul angka terus berlanjut hingga skor 3-3.

Game ketujuh di set pertama adalah game yang menarik. Reli-reli yang dilakukan kedua petenis sungguh memukau. Servis keras Tsitsipas mampu dibalas oleh Fokina, yang segera disambut dengan forehand keras Tsitsipas.

Pukulan forehand topspin Fokina meluncur cepat, jatuh tidak jauh dari net. Beruntung Tsitsipas yang masih berjaga di sekitar net sigap melakukan drop shot, membalasnya dengan menembakkan bola di dekat net. Fokina yang berada di baseline segera berlari dengan gesit ke arah bola. Ia mampu mengembalikan bola dengan backhand dua tangan yang mantap.

Namun arah bola justru menuju ke Tsitsipas yang segera melakukan drop shot volley ke tengah bidang lapangan. Fokina pun bergegas menyelamatkan bola, akan tetapi Tsitsipas yang masih siaga di depan net berhasil mengembalikannya.

Kali ini Fokina memukul bola dengan backhand dua tangannya dengan melambungkan bola di atas kepala Tsitsipas, maksudnya hendak mengarahkannya jauh ke dekat baseline. Sayangnya bola itu melambung kurang tinggi. Dengan sigap Tsitsipas pun melakukan smash yang tidak akan mungkin dikembalikan oleh Fokina.

Di game kesembilan, Tsitsipas nampak berada di atas angin. Dengan kedudukan 40-0, rasanya ia bakal mampu menyudahi set pertama dengan manis. Betul, ia melakukan servis ace yang menutup set pertama dengan 6-3, membuatnya unggul 1-0 atas Fokina.

Di set kedua, Tsitsipas sudah berada di depan dengan skor 2-0. Akan tetapi, Fokina adalah petenis dengan rasa percaya diri sangat tinggi. Game ketiga berlangsung cukup ketat dimana Fokina mampu merebut angka hingga skor menjadi 2-1.

Hal itu masih berlanjut. Di game keempat, Tsitsipas tertinggal dari Fokina 15-40. Di game ini, reli yang cukup panjang kembali terjadi. Tsitsipas nampak kewalahan dengan serangan Fokina. Bahkan ia sempat hampir terjungkal. Lagi-lagi Tsitsipas harus mengakui keunggulan Fokina setelah backhand satu tangannya justru membuat bola mental jauh keluar bidang lapangan.

Berikutnya, kedua petenis saling menyusul angka hingga posisi berimbang 4-4. Game kesembilan yang menciptakan deuce (angka 40-40) berlangsung cukup alot, dimana masing-masing petenis saling berusaha mengugurkan advantage lawan. Tsitsipas akhirnya mampu merebut game ini setelah forehand Fokina keluar garis lapangan.

Di game kesepuluh dengan kedudukan 5-4, Tsitsipas tak mengira bahwa Fokina mampu mematahkan servisnya dan menyamakan skor menjadi 5-5. Ketika Tsitsipas tertinggal 30-40, entah bagaimana backhand-nya justru membuat bola melambung ke atas. Alhasil, itu jadi santapan empuk bagi Fokina yang berada di depan net untuk menembakkan smash.

Harapan Tsitsipas untuk segera menyudahi pertandingan lagi-lagi kandas ketika skor keduanya menjadi 6-6. Petenis manapun yang telah unggul 1-0 dengan situasi demikian akan menghadapi dua pilihan. Yaitu segera bangkit dan menyudahi pertandingan dengan fokus menyerang pada tie break, atau mempersiapkan mental berlipat ganda untuk menjalani set ketiga.

Tsitsipas memilih opsi pertama. Bahkan di sesi tie break pun, Tsitsipas harus meladeni permainan Fokina yang taktis dan footworks yang gesit. Tsitsipas mampu unggul 5-1 sebelum dikejar oleh Fokina.

Fokina sempat merebut dua angka, akan tetapi Tsitsipas segera unggul dengan 6-3. Meski angka match point itu nampak bagus, Tsitsipas masih merasa was-was.

Benar juga, Tsitsipas masih harus meladeni Fokina dengan reli panjang sebelum akhirnya backshot Fokina yang sebetulnya diarahkan di dekat net Tsitsipas malah ke luar bidang lapangan. Tsitsipas yang sudah berlari sigap ke arah bola segera menjatuhkan badannya di lapangan dan telentang di sana dengan nafas tersengal-sengal.

Sebuah reli yang melelahkan tapi sekaligus membuatnya bahagia karena pilihannya benar. Sesi yang sungguh dramatis. Di seberang net, Fokina nampak bangkit dengan tertatih-tatih. Pakaian kedua petenis itu sampai berlumuran tanah liat merah. Tsitsipas memenangkan set kedua dengan skor 7-6(7-3) sekaligus menutup pertandingan.

Dalam pidato kemenangannya, Tsitispas mengatakan "Kadang Anda meragukan diri Anda sendiri, namun tetaplah yakin terhadap diri Anda". Itu merujuk pada situasi yang ia hadapi ketika lawannya mampu menyusulnya, bahkan ketika ia sempat unggul 5-4 di set kedua. Tsitsipas mengatakan bahwa lawannya adalah pemain yang berbahaya, namun ia senang bisa memenangkan pertandingan itu.

Tsitsipas menjadi petenis keenam yang mampu menjuarai Monte-Carlos Masters secara berturut-turut sejak Era Terbuka. Rafael Nadal dari Spanyol masih yang terbanyak, yaitu 11 kali juara. Petenis lainnya adalah Juan Carlos Ferrero (tahun 2002-2003), Thomas Muster (1995-1996), Bjorn Borg (1979-1980) dan Ilie Nastase (1971-1973). (sumber: ATP Tour)

Bagi Fokina, ini adalah kekalahannya yang kedua dari Tsitsipas di arena yang sama. Di tahun 2021 lalu, Fokina juga kalah dari Tsitsipas di babak perempat final. Waktu itu Fokina tidak dapat melanjutkan pertandingan dan mengundurkan diri ketika skor di set pertama 5-7.

Dengan hasil tersebut, peringkat Tsitsipas di ATP tidak berubah yaitu di posisi 5 ATP. Ini karena ia mampu mempertahankan poinnya. Sedangkan peringkat Fokina melonjak 19 tingkat ke posisi 27 ATP setelah meraih 420 poin.

Ganda AS/Inggris Raih Gelar Juara

Sementara itu di nomor ganda putra, gelar juara disabet oleh ganda unggulan teratas Rajeev Ram (AS)/Joe Salisbury (Inggris). Mereka mengalahkan ganda Kolombia unggulan ke-6 Robert Farah/Juan Sebastian Cabal dengan skor 6-4, 3-6 dan tie break 10-7.

Oh ya, Tsitsipas juga bertanding di nomor ganda putra berpasangan dengan adik kandungnya yang bernama Petros Tistsipas. Keduanya terhenti di babak kedua setelah dikalahkan unggulan kedua dari Kroasia sekaligus juara tahun 2021, Nikola Mektic/Mate Pavic.
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun