Turnamen tenis musim tanah liat telah dimulai. Ada sejumlah turnamen yang baru usai digelar minggu lalu baik untuk putra (ATP) dan putri (WTA).
Salah satu turnamen penting di awal musim tersebut adalah Credit One Charleston Open 2022. Turnamen tenis khusus putri kategori WTA 500 ini diadakan di kota Charleston, South Carolina, Amerika Serikat.
Berlangsung di tengah cuaca yang kurang bersahabat yang berdampak langsung pada jadwal pertandingan, turnamen ini dapat diakhiri pada 10 April 2022. Turnamen ini menggunakan lapangan tanah liat berwarna hijau.
Tampil sebagai juara tunggal putri adalah Belinda Bencic dari Swiss. Di babak final, petenis berusia 25 tahun yang menjadi unggulan 10 itu megalahkan unggulan ke-4 Ons Jabeur dari Tunisia dengan skor 6-1, 5-7, 6-4.Â
Pertandingan kedua petenis ini berlangsung cukup seru, berlangsung selama dua jam 36 menit. Bencic yang sempat unggul di set pertama harus kalah di set kedua dan terpaksa bermain satu set lagi sebelum akhirnya menggondol piala.
Masing-masing petenis berkarakter tangguh dan saling mencecar lawan. Tak jarang terjadi duel reli yang cukup panjang. Bencic bermain taktis dengan variasi pukulan, bekalnya dalam menghadapi Jabeur yang memiliki forehand yang powerful dan terkenal memiliki kemampuan drop shot cantik baik dari garis belakang atau pun di depan net.
Pada set pertama Jabeur nampak lebih yakin, namun Bencic segera bangkit dan mampu mendominasi permainan. Bencic mampu mengatasi permainan Jabeur dengan angka 6-1 dalam waktu 32 menit tanpa mengalami break-point.
Akan tetapi, Jabeur yang membaca permainan Bencic mulai melancarkan strateginya di set kedua. Kali ini Jabeur nampak lebih mendominasi permainan dimana forehand keras dan drop shot andalannya tak mampu diatasi oleh Bencic. Meski begitu, Bencic mampu menyamakan angka namun akhirnya takluk dengan skor 5-7 setelah berjuang selama 64 menit.
Set ketiga adalah tentang menang dan kalah. Baik Bencic dan Jabeur sangat berambisi untuk merebut gelar juara. Masing-masing petenis saling mengerahkan kemampuannya untuk mengatasi lawannya.
Bagian paling menarik adalah reli yang terjadi di game ketujuh di set ketiga ketika kedudukan 3-3. Jabeur yang sementara unggul 15-0 sepertinya hendak "membalas" Jabeur dengan slice yang mendarat manis di bidang permainan Jabeur. Nah, Jabeur yang berlari ke depan net membalasnya dengan dropshot andalannya.
Bencic segera sadar, dengan sigap berlari cepat menuju net dan segera membalasnya dengan lob jauh hingga ke ujung bidang permainan Jabeur. Akan tetapi Jabeur yang tidak rela melepas bola begitu saja segera bergerak ke belakang dan melakukan tweener atau pukulan di antara dua kaki yang masuk ke bidang permainan Bencic.
Ternyata Bencic yang masih bersiaga di depan net membalasnya dengan dropshot lembut di bidang permainan Jabeur persis dekat net. Jabeur yang sedang berada di baseline berusaha mengejar bola, akan tetapi bola sudah memantul dua kali. Jabeur gagal meraihnya malah menendang bola itu hingga menabrak net. Sebuah game yang menegangkan sekaligus menghibur.
Pada akhirnya, Bencic menutup pertandingan dengan angka 6-4 setelah forehand Jabeur dinyatakan keluar bidang permainan Bencic. Bencic pun terduduk di lapangan, merasa terharu bercampur bahagia dengan pencapaiannya. Sampai-sampai Jabeur menunggu cukup lama di net untuk memberikan ucapan selamat.
Ini merupakan gelar WTA ke-6 bagi Bencic dan merupakan gelar pertamanya di lapangan tanah liat di sepanjang karirnya di tenis profesional. Sebagai informasi, Bencic pernah mencapai babak semifinal di turnamen ini tahun 2014 ketika usianya masih 17 tahun.
Dengan kemenangannya tersebut, peringkat Bencic naik dari posisi 21 ke 13 WTA. Sementara Jabeur, meski gagal juara, peringkatnya naik satu tingkat ke peringkat 9 WTA.
Di sektor ganda putri, babak final mempertemukan pasangan yang terbilang senior karena masing-masing pemain telah berusia di atas 30 tahun.Â
Unggulan ke-4 Andreja Klepac dari Slovenia yang berpasangan dengan Magda Linette dari Polandia tampil sebagai juara setelah menghempaskan ganda tangguh Lucie Hradecka dari Ceko dan Sania Mirza dari India dengan skor 6-2, 4-6 dan 10-7.Â
Pertandingan yang berlangsung selama satu jam 24 menit itu menerapkan tie break apabila kedudukan 1-1.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI