Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Miami Open 2022: Carlos Alcaraz Garfia Juara Termuda, Iga Swiatek "Sunshine Double" Baru

4 April 2022   12:24 Diperbarui: 4 April 2022   17:13 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carlos Alcaraz Garfia (kanan) dan Casper Ruud, juara dan runner-up Miami Open 2022 (Sumber foto: Erik S Lesser/EPA via The Guardian)

Miami Open 2022 telah berakhir Minggu (03/04/22) kemarin. Ada banyak hal menarik dan jutaan kesan dalam turnamen yang berlangsung di arena Miami Gardens, Miami, Florida, Amerika Serikat (AS).

Sebagai rekap, petenis remaja Carlos Alcaraz Garfia dari Spanyol tampil sebagai juara baru tunggal putra. Di babak final, ia mengalahkan Casper Ruud dari Norwegia dengan dua set langsung 7-5, 6-4. Ini adalah gelar juara pertama Garfia di turnamen ATP Masters 1000.

Di tunggal putri, Iga Swiatek dari Polandia menjadi juara setelah mengalahkan Naomi Osaka (Jepang) dengan straight set pula, 6-4, 6-0. Gelar di Miami ini merupakan gelar ketiga turnamen WTA 1000 yang diraih Swiatek secara berturut-turut dalam kurun waktu satu setengah bulan ini.

Sementara itu, gelar ganda putra diraih oleh John Isner (AS) dan Hubert Hurkacz (Polandia) setelah mengalahkan ganda Wesley Koolhof (Belanda) dan Neal Skupski (Inggris) dengan angka 7-6(7-5) dan 6-4. 

Di ganda putri, pasangan gado-gado petenis senior Vera Zvonareva (Rusia) dan Laura Siegemund (Jerman) tampil sebagai juara setelah unggul atas unggulan teratas Elise Mertens (Belgia) dan Veronika Kudermetova (Rusia) dengan skor ketat 7-6(7-3), 7-5.

Garfia juara termuda sepanjang sejarah Miami Open

Babak final antara Garfia dan Ruud berlangsung mendebarkan sekaligus mengesankan. Dua petenis muda ini sama-sama baru pertama kalinya mencapai babak final di ATP Masters 1000. Jadi mereka sama-sama termotivasi untuk merebut gelar juara di Miami.

Menghadapi Ruud yang terkenal memiliki forehand geledek dan topspin ciamik, Garfia harus bermain sangat taktis dan agresif. Garfia paham bahwa senjata Ruud efektif di garis belakang, khususnya backhand dua tangannya yang powerful. 

Garfia juga memiliki mental yang begitu luar biasa. Sempat tertinggal 0-3 dan 1-4 di set pertama, ia bisa menyamakan skor 4-4. Di situasi tersebut, Ruud mulai bangkit dan sempat unggul 5-4. Namun, Garfia mampu menghentikan langkahnya dan unggul game demi game berikutnya. Ia menutup set pertama dengan skor 7-5.

Di set kedua, nampaknya Garfia sudah memahami memahami gaya permainan lawannya. Kali ini gantian Garfia yang memimpin 3-0. Ruud sempat bangkit mengejar ketertinggalannya hingga mampu menggagalkan game penentu kemenangan Garfia.

Akan tetapi, Garfia sudah terlanjur di atas angin. Ia sudah selangkah di depan Ruud dan tinggal menyisakan satu game saja untuk menyelesaikan pertandingan tersebut.

Di game penentu saat kedudukan 5-4, ia mencetak love game (angka 40-0) dan menutup pertandingan dengan backshot di depan net yang tak mampu dikejar oleh Ruud. Garfia langsung telentang di tengah lapangan, merasa haru bercampur bahagia dengan kemenangannya.

Garfia yang masih berusia 18 tahun menjadi juara termuda sepanjang sejarah Miami Open digelar. Ia mematahkan rekor Novak Djokovic (Serbia) yang juara tahun 2007 ketika berusia 19 tahun.

Para pengamat tenis dan fans tenis menilai bahwa Garfia bakal memiliki masa depan yang cemerlang. Dalam sebuah wawancara, ia sangat berambisi menjuarai turnamen grand slam dan menjadi petenis nomor satu dunia yang akan ia wujudkan tahun ini juga.

Garfia tidak sesumbar. Ia memiliki sejumlah kekuatan yang dapat membuatnya menjadi petenis masa depan. Kemampuan permainannya lengkap dengan cover lapangan yang sangat baik serta mental sekuat baja. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ia memiliki perpaduan gaya permainan dan mental para petenis yang pernah disebut sebagai "Big Three", yaitu Roger Federer (Swiss), Rafael Nadal (Spanyol) dan Djokovic.

Dalam satu sesi wawancara lainnya, Garfia pernah mengatakan bahwa Nadal adalah idolanya. Akan tetapi ia lebih berkiblat ke Federer, khususnya pada teknik bermain agresif di depan net yang merupakan skill Federer.

Kita akan mengikuti sepak terjang Garfia di masa mendatang dan menjadi saksi bahwa Garfia mampu mewujudkan semua mimpinya. Yang jelas, usai kemenangannya di Miami, peringkat Garfia naik pesat dari posisi 16 ke 11 dunia. Ia segera masuk ke Top 10 bila ia mampu menjaga ritme permainannya di turnamen-turnamen berikutnya.

Iga Swiatek, sang "Sunshine Double" baru

Swiatek mencatat kemenangan yang sempurna di Miami Open 2022. Ia menjadi juara tanpa kehilangan satu set pun. Bahkan di babak final yang berlangsung pada 2 April 2022 lalu, ia membabat Osaka di set kedua tanpa kenal ampun dengan angka 6-0.

Iga Swiatek (kanan) ketika berbicara di podium usai menerima trofi Miami Open 2022 bersama Naomi Osaka. (sumber foto: 24 Hours Worlds)
Iga Swiatek (kanan) ketika berbicara di podium usai menerima trofi Miami Open 2022 bersama Naomi Osaka. (sumber foto: 24 Hours Worlds)
Petenis yang baru saja menjadi ratu tenis dunia ini juga berhasil meraih gelar "Sunshine Double", dimana ia menjadi juara turnamen Indian Wells dan Miami Open di tahun yang sama. Swiatek mencatatkan dirinya sebagai petenis ke-11 yang mendapat predikat tersebut.

Namanya kini sejajar dengan Steffi Graf (Jerman), Kim Clijsters (Belgia), dan Victoria Azarenka (Belarus) yang juga menjuarai dua turnamen tersebut di tahun yang sama.

Swiatek juga membuktikan diri bahwa ia piawai di lapangan keras. Kurang lebih selama satu setengah bulan terakhir, ia menjadi juara di tiga turnamen hard court secara berturut-turut. Ketiga turnamen tersebut adalah Qatar Open (WTA 1000 non mandatory) pada 25 Februari 2022, serta Indian Wells pada 21 Maret dan Miami Open pada 2 April yang keduanya merupakan turnamen WTA 1000 Mandatory.

Raihan gelar juara tersebut membuat Swiatek memuncaki ranking tunggal putri WTA dan WTA Race. Swiatek menjadi petenis pertama yang menggantikan Ashleigh Barty (Australia) dari kursi singgasana usai mundur dari dunia tenis profesional akhir Maret 2022 lalu.

Naomi Osaka, bangkit dari keterpurukan

Sementara itu, pencapaian Osaka hingga babak final Miami Open 2022 merupakan sinyal bahwa ia telah bangkit dari keterpurukan. Ini karena selama kurang lebih setahun, Osaka kurang berhasil mempertahankan prestasinya. 

Peringkatnya pun melorot tajam dari peringkat 13 WTA awal tahun 2022 lalu ke peringkat 80an setelah gagal mempertahankan gelar grand slam Australia Terbuka Januari lalu.

Sebelum Miami Open dimulai, Osaka duduk di peringkat 77 WTA. Usai menjadi finalis di Miami, peringkatnya pun meroket ke posisi 35. Sebuah comeback yang manis dari jawara grand slam empat kali itu.

Meski gagal menjuarai Miami Open, ia tidak merasa kecewa. Ia juga tidak menangis di ruang loker bila kalah bertanding. Sebaliknya, ia berniat akan melecut diri menyiapkan musim turnamen lapangan tanah liat yang tiba bulan April ini.

Osaka akan membidik pencapaian terbaik di Madrid Open yang merupakan turnamen WTA 1000 Mandatory ketiga tahun 2022 ini. Turnamen tersebut juga merupakan salah satu turnamen pemanasan grand slam Perancis Terbuka 2022 yang akan berlangsung Mei hingga Juni nanti.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun