Watak seperti ini membuat orang jadi gampang termakan rayuan kerajaan fiktif. Mereka tidak perlu waktu lama untuk bersedia bergabung sebagai pengikut. Padahal biaya untuk bergabung juga tidak sedikit. Mereka dijanjikan gaji dan jabatan tertentu yang juga pasti fiktif.
Tetapi mungkin ada rasa bangga bila menjadi seorang ningrat. Hanya dengan mahar sekian rupiah, orang biasa pun menjadi orang ningrat secara instan. Fenomena ini mirip dengan sebagian orang yang membayar sejumlah uang demi otomatis masuk surga.
***
Tahun baru saja berganti, tetapi fenomena yang mengejutkan hati sudah banyak terjadi. Entah akan ada kerajaan fiktif apa lagi yang akan muncul ke permukaan.
Bisa saja ada orang lain yang tiba-tiba mendeklarasikan diri sebagai raja kerajaan fiktif baru. Atau mungkin orang yang kita kenal atau teman kita yang lama tidak bersua ternyata mengutarakan niat untuk mendirikan kerajaan.
Tapi kalau mungkin ada teman saya yang ingin mendirikan kerajaan, paling-paling saya menanggapinya dengan "Kamu mau bikin kerajaan? Ah, dasar kamu kurang kerjaan..."
Selamat beraktivitas kembali...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H