Masukkan air di dalam panci, bubuhi garam dan lada bubuk secukupnya. Lalu masukkan beberapa potong atau bagian daging ayam (sesuai selera dan kebutuhan) hingga mendidih. Tunggu hingga sekira lima menit agar daging matang dan empuk.
Bila flu atau batuk, lada bubuk bisa dikesampingkan karena bisa memicu gatal di tenggorokan. Tidak perlu menambahkan vetsin atau MSG. Bila rasa kurang pas, masukkan saja garam secukupnya sampai rasanya pas.
Karena saya suka sup ayam yang agak berminyak (karena pada dasarnya saya penggemar gorengan, hehe), biasanya saya memasukkan setengah sendok teh margarin atau sedikit minyak goreng. Tapi saya lebih suka margarin karena menambah cita rasa sup ayam.
Setelah itu masukkan bahan-bahan lain misalnya baso, potongan sosis, atau lainnya. Tetapi ini opsional, hanya bila tersedia. Sayuran adalah bahan terakhir yang dimasukkan.
Masukkan seledri yang dicincang kasar, potongan wortel, buncis, brokoli, kacang merah atau lainnya sesuai selera, secukupnya. Kalau saya lebih suka sayuran beku karena lebih praktis.
Buat yang malas mengupas dan mengiris sayuran seperti saya, sayuran beku memudahkan hidup kita. Hehe.. Sayuran beku campur yang saya pakai terdiri dari jagung pipil, biji kacang polong dan potongan wortel.
Sebagai catatan, penderita tipes dan diare sebaiknya tidak memakai sayuran karena organ pencernaan belum cukup kuat mengolah serat dalam sayuran. Pengalaman saya ketika terkena diare, ada dokter yang betul-betul melarang mengonsumsi sayur demi pemulihan organ pencernaan. Tapi ada juga yang membolehkan supaya ada gizi yang masuk, tentu saja dalam porsi yang cukup.
Setelah sup matang, angkat dan sajikan panas-panas. Meskipun terbilang simpel, sup ayam plus sayur ini melegakan ketika disantap. Bahan-bahannya juga mengandung nilai gizi yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak gampang jatuh sakit.
Mie instan rebus komplit, enak dimakan panas-panas selagi hujan turun
Mau yang lebih praktis dari sup ayam? Ya mie instan lah. Sebagian dari kita tumbuh dengan mengonsumsi mie instan, betul nggak? Kalau saya paling suka varian mie goreng dari salah satu merek. Tetapi kalau hujan-hujan, paling senang menyantap mie instan berkuah.
Menurut saya, mie instan berkuah bisa varian mie goreng yang diberi kuah atau mie rasa kaldu ayam atau mie baso sapi. Apapun varian rasanya, hujan-hujan menyantap mie instan itu salah satu kunci kebahagian hidup. Apalagi jika ditambah sambal atau cabai potong, wuihh... Cita rasa pedas yang meletup di mulut akan menambah semangat hidup.
