Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ashleigh Barty Juara WTA Finals 2019, Rafael Nadal Kini Nomor Satu Dunia

4 November 2019   13:58 Diperbarui: 4 November 2019   14:08 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elina Svitolina ketika bertanding di babak final WTA Finals 2019 (sumber: BritwatchSports.com)

Turnamen tenis penghujung tahun WTA Finals atau WTA Championships, yang kini bernama resmi Shiseido WTA Finals, punya juara baru. Tampil sebagai debutan, Ashleigh Barty (Australia) berhasil merebut gelar juara tunggal putri setelah mengalahkan juara bertahan Elina Svitolina (Ukraina) dengan dua set langsung 6-4, 6-3.

Ini merupakan kado manis buat Barty, 23 tahun, yang tahun ini juga sukses menggondol gelar French Open 2019. Turnamen WTA Finals adalah turnamen penutup tur WTA yang hanya diikuti oleh delapan petenis terbaik tunggal dan ganda putri dunia berdasarkan peringkat Porsche Race to Shenzhen, bukan peringkat WTA.

Barty menduduki unggulan teratas di dua sistem peringkat petenis tersebut dan menjadi petenis pertama yang memenuhi syarat untuk mengikuti turnamen tersebut pada September 2019 lalu. Sedangkan Svitolina yang sebelumnya terancam "terdegradasi" di turnamen WTA Elite Trophy, ternyata bisa memenuhi kualifikasi usai turnamen Kremlin Cup 2019. Kali ini, ia menjadi unggulan ke-8 di WTA Finals.

Pertandingan antara Barty dan Svitolina mengundang decak kagum para penonton karena masing-masing petenis tampil all-out. Barty memiiki motivasi untuk mengukuhkan dirinya sebagai petenis putri nomor satu dunia di akhir tahun 2019 ini, sedangkan Svitolina yang bermain cukup taktis berupaya mempertahankan gelar juaranya.

Ashleigh Barty ketika bertanding di babak final WTA Finals 2019 (sumber: BritwatchSports.com)
Ashleigh Barty ketika bertanding di babak final WTA Finals 2019 (sumber: BritwatchSports.com)
Kedua pemain kerap bermain di sisi baseline namun beberapa kali terjadi rally cantik. Kedua pemain saling berkejaran mendapatkan poin. Di set pertama, Barty mendapatkan satu angka di game perdana. Namun Svitolina berhasil merebut game kedua, membuat skor set pertama 1-1.

Kejar-mengejar poin itu terus terjadi hingga kedudukan 4-4. Setelah beberapa kali terjadi rally yang menegangkan, Svitolina meraih angka karena forehand Barty gagal melewati net. Sebagai catatan, Svitolina kerap meraih angka oleh karena kesalahan yang dibuat Barty.   

Skor berimbang membuat suasana makin menegangkan. Nampaknya di game kesembilan Barty mampu meningkatkan permainannya. Tetapi tidak pesat karena terjadi deuce. Svitolina meraih poin advantage setelah meluncurkan dropshot berkecepatan sedang di bidang kosong Barty. Ini membuat Barty berada di bawah tekanan.

Elina Svitolina ketika bertanding di babak final WTA Finals 2019 (sumber: BritwatchSports.com)
Elina Svitolina ketika bertanding di babak final WTA Finals 2019 (sumber: BritwatchSports.com)
Namun Barty enggan berlama-lama dalam tekanan deuce ini. Ia mampu mengembalikan kedudukan menjadi 40-40 hingga kemudian berbalik meraih advantage setelah forehand-nya menyisir garis lawan.

Tetapi lagi-lagi terjadi deuce. Barty yang nampak geregetan pun meluncurkan servis kerasnya yang membuahkan ace, membuatnya meraih poin advantage-nya kembali. Pada akhirnya, Barty menutup game berkat volley dan pukulan slice rendah yang mendarat aman di bidang Svitolina.

Lagi, di game kesepuluh terjadi kejar-mengejar angka hingga terjadi deuce kembali yang lagi-lagi berlangsung ketat. Break point Barty berhasil dipatahkan oleh Svitolina yang seakan tidak mau membiarkan Barty mendapatkan angka dengan mudah. Walapun tampil sebagai juara bertahan, Barty menjadi favorit juara.

Beruntung forehand Barty yang cukup rendah menabrak net dan jatuh di bidang lawan, membuat Barty meraih angka advantage-nya kembali. Pada akhirnya Barty memenangkan set pertama setelah pukulan forehand-nya tidak mampu dikejar Svitolina.

Di set kedua, Svitolina sebetulnya sudah nampak kedodoran. Tetapi ia mampu unggul 2-1 atas Barty. Game keempat sepertinya menjadi awal titik balik Barty selama set kedua. Ia mampu mendaratkan pukulan-pukulan tajam ke bidang lawan. Strategi Barty kini berbalik, setelah sebelumnya lebih banyak bertahan kini saatnya menyerang.

Terbukti Svitolina hanya mampu meraih satu game tambahan saja, sedangkan Barty semakin bersinar dengan membabat game-game berikutnya hingga akhirnya kedudukan berbalik menjadi 4-3. Barty nampak semakin percaya diri, permainannya semakin taktis terlepas dari Svitolina yang terlihat semakin lelah.

Game kedelapan di set kedua ternyata masih berlangsung seru karena terjadi beberapa kali deuce. Kali ini Barty mampu mendikte permainan Svitolina yang sudah merasa hopeless. Pukulan backhand dua tangan Svitolina keluar jauh dari bidang Barty, membuatnya kecewa sampai-sampai ia membanting raketnya.

Di game kesembilan, Barty semakin jauh di atas angin. Skor sementara di set kedua adalah 5-3. Barty yang kali ini memegang servis berhasil menghalau pukulan Svitolina hingga membuahkan angka 40-0. Angka kemenangan Barty ia raih setelah forehand Svitolina menabrak net. Seketika penonton pun bersorak-sorai menyambut kemenangan Barty, juara baru WTA Finals.

Dengan kemenangan Barty atas Svitolina di Shenzhen ini, skor head to head keduanya berubah menjadi 5-1. Svitolina masih lebih unggul sejak pertemuan mereka dimulai tahun 2017 lalu. Khusus di tahun 2019 ini skor antara keduanya 1-1. Di bulan Maret 2019 lalu, Svitolina menang atas Barty di babak perdelapan final atau 16 besar turnamen Indian Wells Masters / BNP Paribas Open di Indian Wells, California, AS.

Sebagai juara, Barty berhak atas hadiah USD 4,42 juta atau sekira 61,8 milyar rupiah. Itu merupakan hadiah terbesar dalam sejarah tenis. Sebetulnya hadiah resmi untuk juara tunggal putri adalah USD 3,5 juta. Barty mendapat tambahan USD 915 ribu karena ia tiga kali menang di babak round robin, termasuk menang W/O atas Naomi Osaka yang menarik diri karena cedera bahu. Setiap pemenang pertandingan di babak round robin otomatis mendapatkan hadiah uang USD 305 ribu.

Barty juga akan diganjar poin sebesar 1375. Sebagai informasi, sistem perolehan poin turnamen ini berbeda dengan turnamen lainnya. Juara turnamen akan mendapatkan poin utama 750, ditambah poin yang diperoleh di babak semifinal yang diperoleh dari jumlah kemenangan di babak round robin. Setiap kemenangan di babak ini diganjar 250 poin. Karena Barty menang dua kali dan kalah satu kali, maka ia berhak atas poin tambahan 625.  

Jumlah poinnya cukup untuk membuatnya duduk di kursi nomor satu lebih lama lagi. Barty dipastikan menutup tahun 2019 sebagai petenis putri peringkat satu dunia. WTA Finals 2019 adalah turnamen penutup musim tur 2019 sebelum musim tur berikutnya yang berlangsung Januari 2020 nanti.

Dua favorit juara mundur di WTA Finals, gelar ganda putri direbut pasangan Perancis/Hungaria
Ada kabar bahagia ada pula kabar nestapa. Barty menjadi juara, dua favorit juara Naomi Osaka (Jepang) dan Bianca Andreescu dari Kanada terpaksa mengubur asa karena cedera. Osaka yang menang sekali di babak round robin terpaksa mundur dari arena Shenzhen Bay Sports Centre setelah mengalami cedera pundak. Unggulan ke-3 ini mundur sebelum bertanding melawan Barty di pertandingan kedua round robin.

Andreescu, unggulan ke-4, juga terpaksa mengubur impiannya melangkah lebih jauh lagi dalam debutnya di WTA Finals tahun 2019 ini karena cedera lutut. Ia mundur ketika sedang bertanding melawan unggulan ke-2 Karolina Pliskova (Ceko) ketika kedudukan 6-3 untuk kemenangan Pliskova.  

Osaka dan Andreescu digantikan oleh Kiki Bertens (Belanda) yang menjadi pemain pengganti pertama dan Sofia Kenin (Amerika Serikat) sebagai pemain pengganti kedua, dilihat dari peringkat Porsche Race to Shenzhen.

Untuk nomor ganda putri WTA Finals 2019, gelar juara diraih oleh ganda unggulan ke-3 Kristina Mladenovic (Perancis) dan Timea Babos (Hungaria) yang menang atas ganda unggulan ke-2, Hsieh Su-Wei (Taiwan) dan Barbora Strycova (Ceko) dengan angka 6-1, 6-3.

Mladenovic/Babos mampu membalas kekalahan di babak semifinal Wimbledon 2019. Waktu itu Hsieh/Strycova pada akhirnya menjadi jawara ganda putri. Sepanjang tahun 2019 ini Mladenovic/Babos punya catatan bagus khususnya di arena grand slam dengan mencatat satu gelar juara di French Open dan dua kali menjadi finalis yakni Australian Open dan WImbledon.

Gelar WTA Finals 2019 membuat pasangan ini menjadi salah satu ganda putri terkuat dunia dan bakal menjadi perhatian di musim tur WTA tahun 2020 nanti. Dalam daftar peringkat ganda putri WTA edisi 4 November 2019, Mladenovic kini berada di posisi kedua, persis membayangi Strycova yang bercokol di posisi pertama. Pasangan gandanya, Babos, kini berada di peringkat ke-3 dunia.

Rafael Nadal Kini Nomor Satu Dunia
Petenis putra asal Spanyol Rafael Nadal, mengambil alih kursi nomor satu dunia ATP setelah lolos ke babak semifinal turnamen ATP Masters 1000, Rolex Paris Masters 2019, yang berakhir 3 November 2019 lalu. Meski Novak Djokovic (Ceko) tampil sebagai juara di turnamen tersebut, sistem ranking ATP membuka jalan bagi Nadal untuk menjadi petenis putra nomor satu dunia apapun yang terjadi.

Rafael Nadal kini petenis putra nomor satu dunia (sumber: SteveGTennis.com)
Rafael Nadal kini petenis putra nomor satu dunia (sumber: SteveGTennis.com)
Sebelumnya diperkirakan akan terjadi pertarungan sengit antara Djokovic dan Nadal yang akan saling berebut posisi nomor satu dunia di babak final. Namun, laga seru antara keduanya urung terjadi setelah Nadal memutuskan mundur di babak semifinal karena mengalami cedera perut ketika menjalani sesi pemanasan menjelang pertandingan melawan petenis muda Denis Shapovalov (Kanada).

Shapovalov yang tidak diunggulkan di turnamen ini secara otomatis maju ke babak final dan berhadapan dengan Djokovic. Djokovic menang dua set 6-3, 6-4 atas Shapovalov, memastikan diri merebut gelar juara tunggal putra.

Meski Djokovic tampil sebagai juara, mengapa justru Nadal yang naik tangga ke posisi nomor satu dunia? Hal ini karena terjadi pengurangan poin Djokovic secara signifikan di sistem ranking ATP. Poin 600 sebagai finalis Paris Masters 2018 lalu dan poin 1.000 yang sebagai runner-up ATP Finals 2018 telah kadaluarsa pada tanggal 4 November 2019 ini.

Sebagai juara Paris Masters tahun 2019, Djokovic berhak atas poin sebanyak 1.000 poin. Namun di sisi lain terjadi pengurangan poinnya total sebanyak 1.600 poin di sistem ranking ATP.

Dari data peringkat ATP, per 28 Oktober 2019 lalu jumlah poin antara Djokovic dan Nadal hanya terpaut 320 poin saja dimana Djokovic masih duduk di peringkat satu dunia. Namun pada ranking ATP per 4 November 2019, situasinya justru berbalik oleh karena pengurangan poin Djokovic yang sangat besar.

Nadal yang tahun 2018 lalu absen di Paris Masters mendapatkan poin sebanyak 360 poin di tahun 2019 ini berkat pencapaiannya di babak semifinal. Ia tidak kehilangan poin sama sekali karena tidak memiliki poin yang kadaluarsa.

Tahun 2018 lalu selain absen di di Paris Masters 2018, ia juga menarik diri dari Nitto ATP Finals 2018 karena cedera perut. Jumlah poin baru sebanyak 360 poin tersebut cukup untuk menggeser Djokovic turun ke posisi ke-2 dunia.  

Sayangnya karena cedera perut yang lagi-lagi ia derita di Paris Masters 2019, Nadal yang baru saja menikah di bulan Oktober 2019 lalu dikhawatirkan bakal absen di turnamen Nitto ATP Finals 2019 London, Inggris. Turnamen pamungkas ATP Tour itu akan dihelat mulai 10 November 2019 nanti. Nadal menjadi unggulan pertama karena ia menduduki peringkat pertama ATP Race to London.

Nitto ATP Finals 2019 sendiri merupakan turnamen yang hanya diikuti oleh delapan petenis tunggal dan ganda putra terbaik dunia. Apabila Nadal absen, maka Djokovic berpeluang besar merebut posisi nomor satunya kembali dan menutup tahun 2019 dengan manis sebagai petenis peringkat teratas dunia. Namun bila Nadal tampil, turnamen tersebut bakal super seru karena baik Djokovic dan Nadal akan berebut posisi nomor satu dunia.

referensi: WTATennis.com, ATPTour.com, SteveGTennis.com, Matchstat.com, Forbes.com, CNN.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun