Di babak final, Bertens menjadi favorit juara. Semifinalis WTA Finals 2018 lalu tahun ini "terdegradasi" ke WTA Elite Trophy karena peringkat WTA Race-nya tidak memenuhi persyaratan.
Menjadi pemain underdog membuat Sabalenka tampil tanpa beban dan mampu mengimbangi permainan Bertens. Dari data pertandingan, Bertens membuat empat kali double faults sedangkan Sabalenka hanya dua kali. Keduanya sama-sama membuat servis as sebanyak tiga kali.
Baik Sabalenka dan Bertens sama-sama memiliki 14 unforced errors, namun Sabalenka mencatat angka kemenangan lebih baik yaitu 17, sedangkan Bertens 11. Poin kemenangan Sabalenka adalah 61 dari 12 games yang ia menangkan, sedangkan Bertens 44 dari 6 games yang ia menangkan.
Kemenangan Sabalenka atas Bertens membuat data head to head mereka kini menjadi 4-2 untuk Bertens. Namun di sepanjang tahun 2019 ini, Sabalenka lebih unggul dengan mencatat kemenangan 3-1 atas Bertens.
Bagi Sabalenka, Gelar WTA Elite Trophy 2019 adalah gelarnya yang ketiga sepanjang musim turnamen tahun 2019 ini. Uniknya, semua gelar itu ia rengkuh di China. Pada Januari 2019 lalu, Sabalenka menjadi juara Shenzhen Open di kota Shenzhen. Pada September lalu, ia juga menjuarai turnamen Dongfeng Motor Wuhan Open 2019 di Wuhan.
Sabalenka kini sudah berada di Shenzhen untuk mengikuti turnamen puncak WTA yaitu Shiseido WTA Finals 2019. Ia akan turun di nomor ganda putri berpasangan dengan Mertens. Mereka menjadi unggulan teratas dan akan menghadapi pasangan unggulan ke-8 Demi Schuurs (Belanda) / Anna-Lena Gronefeld (Jerman).
Federer Rekor Juara Terbanyak di Basel
Bermain di kota kelahirannya, Basel, Federer tampil gemilang mengalahkan de Minaur yang merupakan petenis bukan unggulan. Sejak tampil kali pertama di tahun 2000 lalu, dimana ia menjadi runner-up, Federer sudah mengoleksi gelar juara tunggal putra sebanyak sepuluh kali. Itu menjadikan Federer sebagai peraih gelar juara Swiss Indoors terbanyak sejak turnamen digelar pertama kali di tahun 1970.
Sementara itu, lawan Federer di babak final, de Minaur, cukup beruntung mampu melaju ke babak final. Sepanjang perjalanannya menuju final, petenis peringkat 28 ATP ini tidak bertemu dengan petenis unggulan. Namun ia hampir kandas di babak semifinal ketika menghadapi petenis Reilly Opelka (Amerika Serikat) dengan skor ketat tiga set.
Dengan hasil ini, peringkat Federer tetap berada di posisi 3 ATP. Federer hanya mempertahankan poinnya. Ia juga sangat aman untuk tampil di Nitto ATP Finals London di bulan November nanti.