Makanan juga diletakkan di dalam wadah bambu. Untuk berbelanja, mereka menggunakan keranjang bambu. Pelarangan botol minum plastik sekali pakai nantinya akan berkembang menjadi pelarangan semua jenis barang berbahan plastik.
Lalu bagaimana dengan botol-botol yang mereka sita dari wisatawan? Mereka tidak membuang botol-botol itu begitu saja, tetapi menggunakannya sebagai, misalnya, pot tanaman.
Kita kerap mendengarkan ungkapan bahwa Bumi ini bukan warisan nenek moyang kita, tetapi titipan anak cucu kita. Kalau kita merusaknya, bagaimana kehidupan anak cucu kita? Kita kebagian enaknya, anak cucu kita kebagian rusaknya. Padahal generasi berikutnya juga berhak menikmati keindahan alam.
Memang tidak mudah mengubah kebiasaan mengurangi penggunaan plastik. Tetapi itu bisa dimulai dari diri sendiri, misalnya mulai menggunakan botol minum reusable daripada botol minum sekali pakai. Bila setiap orang di dunia melakukan itu setiap hari, volume sampah plastik dunia pasti akan berkurang secara signifikan.  Â
Berikut tayangan video dari BBC.com tentang desa Lachung yang melarang penggunaan botol plastik sekali pakai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H