Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

US Open 2019: Bianca Andreescu Juara Baru, Rafael Nadal Kukuhkan Dominasi "The Big Three"

9 September 2019   13:10 Diperbarui: 9 September 2019   21:10 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riuhnya arena Flushing Meadows New York City, AS (sumber: USOpen.org)

Turnamen grand slam US Open 2019 usai sudah. Ratu tahun ini adalah Bianca Andreescu, unggulan ke-15 dari Kanada yang baru berusia 19 tahun. Sedangkan sang Raja adalah Rafael Nadal, unggulan ke-3 dari Spanyol. Keduanya melakukan selebrasi kemenangan yang sama, telentang di tengah lapangan.

Andreescu tampil gemilang mengalahkan favorit juara Serena Williams dari Amerika Serikat (AS) dengan dua set langsung 6-3, 7-5. Meski berlangsung dua set, pertandingan mereka berlangsung sengit. Andreescu perlu waktu 1 jam 40 menit untuk menaklukkan juara enam kali US Open itu.

Pertandingan babak final tunggal putri berlangsung Sabtu 7 September 2019 waktu setempat atau Minggu pagi 8 September 2019 waktu Indonesia.

Berbeda dengan pertandingan final tunggal putri yang hanya berlangsung selama dua set, babak final nomor tunggal putra justru lebih sengit dan melelahkan. Nadal harus bersusah payah mengalahkan meteor tenis putra unggulan ke-5, Daniil Medvedev dari Rusia, dengan lima set, 7-5, 6-3, 5-7, 4-6, 6-4, yang berdurasi 4 jam 49 menit.

Pertandingan babak final tunggal putra berlangsung Minggu 8 September 2019 waktu setempat atau Senin pagi 9 September 2019 waktu Indonesia.

Andreescu wujudkan impian juara US Open berkat cek palsu, semakin optimis menatap masa depan
Sebagaimana diperkirakan sebelumnya, muncul juara baru di nomor tunggal putri yaitu Andreescu. Lawannya bukan main-main, Williams, salah satu petenis legendaris putri yang sudah enam kali juara dan empat kali finalis di US Open.

Favorit juara Naomi Osaka dari Jepang, tahun ini tidak mampu mempertahankan gelarnya. Unggulan teratas itu tersisih di babak perdelapan final atau 16 besar dari unggulan ke-13, Belinda Bencic dari Swiss.

Bagi Williams, sebenarnya ia tinggal selangkah lagi untuk menyamai pencapaian Margaret Court, petenis legendaris dari Australia yang telah mengoleksi 24 gelar grand slam. Saat ini Williams sudah meraih 23 gelar grand slam tenis.

Tiga kali Williams berhasil masuk babak final US Open 2018, Wimbledon 2019 dan terakhir US Open 2019 namun belum jua berhasil mewujudkan impiannya itu. Kecewa, sudah pasti. Penampilannya nyaris sempurna sejak babak pertama US Open 2019, dimana ia hanya kehilangan satu set saja, yaitu ketika melawan petenis muda AS, Caty McNally.

Betapa sulitnya mewujudkan impiannya tesebut. Tetapi di sisi lain, pencapaiannya babak final ini membuktikan bahwa Williams mampu comeback setelah menikah dan melahirkan bayi. Masih ada waktu bagi Williams untuk berprestasi lagi. Nampaknya, ia masih akan melangkah lagi di tahun 2020 nanti.

Sementara itu Andreescu memang sudah lama mengidamkan menjadi juara US Open dan impiannya terwujud, bahkan lebih cepat. Tahun 2019 ini untuk pertama kalinya ia melangkahkan kaki di babak utama US Open dan langsung mengukir prestasi tertinggi. Tahun lalu ia kandas terlebih dahulu di babak pertama kualifikasi.

Bianca Andreescu mencium trofi juara US Open 2019 (sumber: USOpen.org)
Bianca Andreescu mencium trofi juara US Open 2019 (sumber: USOpen.org)
Andreescu pasti merasa terharu dengan pencapaiannya. Ia tidak menyangka sebuah cek palsu US Open yang ia buat sendiri di tahun 2016 lalu membuatnya betul-betul menjadi juara. Ia membuktikan bahwa kekuatan sugesti sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang, termasuk dirinya.

Kemenangan ini sekaligus membuat Andreescu unggul 2-0 atas Williams. Pertemuan sebelumnya terjadi di Rogers Cup / Canada Open bulan Agustus 2019 lalu. Williams mundur dari pertandingan babak final di game keempat karena mengalami cedera punggung.

Andreescu memang layak menjadi juara US Open 2019. Ia mengejutkan publik tenis dunia ketika ia menjadi juara turnamen level Premier Mandatory, Indian Wells Master atau BNP Paribas Open 2019 di bulan Maret lalu. Level turnamen itu setingkat di bawah grand slam. Di babak final, ia mengalahkan unggulan ke-8, Agelique Kerber dari Jerman dengan 6-4, 3-6, 6-4.

Andreescu pada waktu itu adalah petenis peringkat 60 dan tidak diunggulkan, namun mampu menyingkirkan lima petenis unggulan hingga akhirnya menjadi juara.

Tahun 2019 ini perjalanannya di dunia tenis sangat indah. Selain sukses di BNP Paribas Open, Andreescu juga berjaya dengan merebut gelar di Rogers Cup / Canadian Open dan Newport Beach. Ia juga menjadi semifinalis turnamen Acapulco, Meksiko. Semua pencapaian apik itu digelar di lapangan keras. Jadi, cukup jelas mengapa ia bisa berjaya di US Open 2019.

Sebagai juara US Open 2019, Andreescu meraih cek senilai USD 3,8 juta atau sekira Rp 54,2 miliar. Nilai hadiah yang ia raih sama dengan juara tunggal putra, Nadal. Peringkat dunia Andreescu juga melonjak sangat jauh dari peringkat 15 ke 5 WTA dengan poin sebanyak 4835. Ia kini berada satu tingkat di bawah Osaka yang duduk di posisi keempat dengan poin 4835. Selisih poin Andreescu dengan Osaka sangat tipis yaitu 11 poin saja.

Perjalanan Andreescu masing panjang. Gelar tunggal putri US Open 2019 ini baru awal dari langkahnya di tahun-tahun mendatang. Ia punya modal besar, bermain bagus dan pantang menyerah bertanding dengan siapa saja. Jika ia tampil konsisten, ia akan mengakhiri anomali dunia tenis putri.

Dalam waktu dekat, Andreescu hampir dipastikan tampil arena WTA Finals yang akan digelar di Shenzhen, China pada 27 Oktober hingga 3 November 2019. Turnamen tersebut hanya diikuti delapan petenis tunggal dan ganda putri top dunia untuk membuktikan siapa yang terbaik di tahun 2019. Dalam peringkat Porsche Race to Shenzhen, posisinya sudah aman yaitu peringkat 4.   

Untuk saat ini kita ucapkan saja kepada Andreescu: "Selamat juara US Open!", "Selamat datang di Top 10", "Selamat datang di Top 5!", dan "Sampai jumpa di  WTA Finals 2019!"

Nadal memperkukuh kekuatan "The Big Three"
Kemenangan Nadal di US Open cukup fenomenal, berlangsung lima set dalam waktu empat jam lebih. Cukup melelahkan tetapi bukan pertandingan yang terlama bagi Nadal. Sebelumnya, ia pernah bertarung selama lima jam lebih ketika melawan Novak Djokovic (Ceko) di babak final Australian Open 2012 lalu.

Rafael Nadal (kanan) memegang trofi kemenangannya bersama finalis Daniil Medvedev (sumber: USOpen.org)
Rafael Nadal (kanan) memegang trofi kemenangannya bersama finalis Daniil Medvedev (sumber: USOpen.org)

Gelar US Open 2019 ini sekaligus mencatatkan dirinya sebagai petenis kedua dengan gelar grand slam terbanyak di Era Terbuka. Sejauh ini Nadal telah meraih 19 gelar grand slam. Tinggal satu gelar juara lagi, ia akan menyamai pencapaian Roger Federer (Swiss) yang telah mengoleksi 20 gelar grand slam.

Dalam konteks US Open, Nadal sudah empat kali juara yaitu di tahun 2010, 2013, 2017 dan 2019. Sejauh ini, Federer masih menjadi yang terbaik di US Open dengan lima kali juara, setara dengan dua petenis AS Pete Sampras dan Jimmy Connors. Tetapi belum ada petenis putra lain di Era Terbuka yang mampu meraih gelar juara US Open secara berturut-turut selain Federer yang juara tahun 2004 hingga 2008.

Kemenangan Nadal di US Open 2019 ini juga membuktikan bahwa ia juga tangguh di lapangan keras. Sudah empat kali ia juara di Flushing Meadows, lebih bagus dari Djokovic yang tiga kali juara. Kini Nadal berada satu tingkat di bawah Sampras, Connors dan Federer yang masing-masing juara US Open sebanyak lima kali.

Selama ini citranya sebagai raja lapangan tanah liat melekat erat pada Nadal karena menjadi langganan juara di grand slam French Open. Tercatat 12 kali ia berjaya di arena Roland Garros yaitu pada tahun 2005-2008, 2010-2014 dan 2017-2019.

Kemenangan Nadal juga semakin memperkukuh dominasi "The Big Three", sebutan bagi petenis Top 3 saat ini yaitu Djokovic, Nadal dan Federer. Nadal menjadi "perwakilan" dari tiga petenis top tersebut yang "menjaga" gelar tunggal putra tidak lepas dari mereka.

Tahun ini Djokovic dan Nadal berbagi gelar grand slam. Djokovic berjaya di Australian Open 2019 dan Wimbledon 2019, sedangkan Nadal merebut gelar juara French Open 2019 dan US Open 2019.

Peringkat Nadal di ATP ranking tetap di posisi kedua. Tetapi poinnya yang kini 9225, semakin dekat dengan peringkat 1 ATP, Djokovic yang punya poin 9865. Karena gagal mempertahankan gelar US Open, Djokovic kehilangan poin banyak sekali yaitu 1820 poin. Sedangkan sukses Nadal menjadi juara menambah poinnya sebanyak 1280 poin.

Tetapi di daftar peringkat ATP Race to London, posisi Nadal justru di puncak ranking dengan poin sementara 9225. Sedangkan Djokovic berada di peringkat 2.

Medvedev sendiri kini naik satu tingkat ke peringkat 4 ATP dengan poin 5235. Masih cukup jauh dari Federer yang bercokol di peringkat 3 dengan poin 7130. Poinnya juga cukup jauh dengan petenis Austria, Daniel Thiem yang melorot ke urutan 5 ATP.

Perjalanan Medvevev masih panjang. Ia baru berumur 23 tahun. Peluangnya menjuarai turnamen grand slam berikutnya masih terbuka lebar. Sejauh ini, ia sudah membuktikan diri mencapai empat babak puncak turnamen lapangan keras selama Agustus hingga September 2019 ini. Pencapaian yang luar biasa.

Secara berturut-turut ia menjadi finalis Citi Open / Washington Open (level ATP World Tour 500), lalu finalis Rogers Cup / Canadian Open dan juara Western & Southern Open / Cincinnati Masters. Kedua turnamen tersebut adalah turnamen level ATP Tour Masters 1000. Terakhir di grand slam US Open 2019 dimana ia menjadi finalis.

Masih ada satu lagi turnamen besar di penghujung tahun 2019 yaitu Nitto ATP Finals 2019. Turnamen tersebut hanya diikuti delapan petenis tunggal dan ganda putra top dunia untuk membuktikan siapa yang terbaik di tahun 2019 ini.

Posisi Medvedev di turnamen tersebut juga sudah aman, yakni di peringkat 4. Ini bakal menjadi turnamen ATP Finals pertama kalinya bagi Medvedev, sekaligus sebagai sarana pengirim pesan bahwa ia adalah "ancaman besar" dominasi "The Big Three" di masa mendatang.

Langkah petenis Indonesia di US Open 2019
Kita boleh berbangga bahwa ada dua petenis Indonesia yang berlaga di US Open 2019. Mereka adalah Christopher Rungkat yang kali ini hanya turun di ganda putra dan Priska Madelyn Nugroho yang brlaga di dua nomor yaitu tunggal putri junior dan ganda putri junior.

Sayangnya Christo yang berpasangan dengan Hsieh Cheng-peng (Taiwan) tumbang di babak pertama dalam laga dua set melawan duet Spanyol Pablo Carreno Busta / Feliciano Lopez dengan angka 2-6, 6-7(2-7).

Langkah Christo bersama Hsieh ini belum mampu menyamai pencapaian mereka di French Open 2019 lalu dimana mereka mampu mencapai babak kedua dengan menggulung pasangan unggulan ke-16 Austin Krajicek (AS) / Artem Sitak (Selandia Baru) dengan dua set langsung.

Christopher Rungkat (sumber: ITFTennis.com)
Christopher Rungkat (sumber: ITFTennis.com)
Sementara bagi Priska, tennis prodigy Indonesia yang baru berusia 16 tahun, pencapaiannya di babak perempat final tunggal putri junior US Open 2019 ini menyamai pencapaiannya di Wimbledon 2019 Juli 2019 lalu. Di babak perempat final yang digelar pada 7 September 2019 lalu di lapangan 5 Flushing Meadows, Priska harus mengakui kemenangan Qinwen Zheng dari China dengan angka 3-6, 3-6.

Sebelumnya, di babak ke-3 atau perdelapan final, Priska membuat kejutan setelah berhasil menyingkirkan unggulan ke-3 Alexa Noel dari AS dengan dua set langsung 6-2, 6-1. Ia berhasil membalas kekalahan atas Noel. Di Wimbledon 2019 lalu, Priska kalah dari Noel di babak perempat final dengan angka 6-7, 2-6.

Priska Madelyn Nugroho (sumber: WTATennis.com)
Priska Madelyn Nugroho (sumber: WTATennis.com)

Priska juga turun di nomor ganda putri junior. Berpasangan dengan Annerly Poulo dari Australia, mereka tersingkir di babak pertama, tumbang di tangan ganda unggulan ke-5, Karmilla Bartone (Latvia) / Oksa Selekhmeteva (Rusia) dengan skor 1-6, 0-6. Sebagai informasi, pasangan Bartone/Selekhmetova akhirnya tampil sebagai juara ganda putri junior US Open 2019.

Priska masih sangat muda. Melihat pencapaiannya yang lumayan apik di empat turnamen grand slam sepanjang tahun 2019 ini, sepertinya ia punya masa depan cerah. Tahun ini di tunggal putri, Priska melaju ke babak 16 besar Australian Open Juniors, babak 32 besar di French Open Juniors, dan babak 8 besar atau perempat final di Wimbledon Juniors dan US Open Juniors.

Berikut daftar lengkap Juara US Open 2019:

  • Tunggal putra: Rafael Nadal (Spanyol)
  • Tunggal putri: Bianca Andreescu (Kanada)
  • Ganda putra: Juan Sebastin Cabal / Robert Farah (Kolombia)
  • Ganda putri: Elise Mertens (Belgia) / Aryna Sabalenka (Belarus)
  • Ganda campuran: Bethanie Mattek-Sands (AS) / Jamie Murray (Inggris)
  • Tunggal putra junior: Jonas Forejtek (Ceko)
  • Tunggal putri junior: Maria Camila Osorio Serrano (Kolombia)
  • Ganda putra junior: Eliot Spizzirri / Tyler Zink (AS)
  • Ganda putri junior: Kamilla Bartone (Latvia) / Oksana Selekhmeteva (Rusia)
  • Tunggal putra kursi roda: Alfie Hewett (Inggris)
  • Tunggal putri kursi roda: Diede de Groot (Belanda)
  • Tunggal quad kursi roda: Andrew Lapthorne (Inggris)
  • Ganda putra kursi roda: Alfie Hewett / Gordon Reid (Inggris)
  • Ganda putri kursi roda: Diede de Groot / Aniek van Koot (Belanda)
  • Ganda quad kursi roda: Dylan Alcott (Australia) / Andrew Lapthorne (Inggris)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun